Dendi
MENANTI
Ya.Kami sedang menanti saat ini,menanti sesuatu yang tidak pasti.Ehh wkwk ,sebenarnya kami
sedang menunggu pengumuman siapa saja sang juara yang memenangkan lomba-lomba ini.Aku berharap perwakilan dari sekolah kami ada yang masuk juara.Meskipun bukan aku.wkwkw
Lama-lama aku bosan,bawaannya ingin ngagoler (tiduran) mulu,dan aku baru sadar bahwa aku belum meminum obatku.Ya,aku baru saja keluar dari RS minggu lalu.
“Nurul,Dendi pulang duluan yah”.Kataku kepada Nurul
“Ihh kenapa?Mau kemana emang?”.Tanyanya balik kepadaku dengan sedikit menekuk dahinya.
“Belum minum obat,hehe.Mau pulang sekarang atau nanti?”.Tawarku
“Emmmm nanti aja we sama teh nanda”.Jawabnya singkat.
“Yaudah atuh,duluan yah.Nanti pulangnya hati-hati yah”.Pesanku padanya
Tak lupa akupun meminta izin kepada teteh-teteh dan aa-aa yang lain lalu aku berpamitan
kepada mereka.Nurul
Terkadang aku benci menunggu,bt,kesal,bosan,semuanya tercampur.Apalagi aku tidak biasa
mengawali sebuah pembicaraan .Aku hanya terdiam,melihat orang lalu lalang,main handphone
dan ngahuleng tarik (bengong).Wkwkwk
“Nurul teh orang mana?” Tanya teh shofi kepadaku sekaligus membangunkanku dari ngahuleng
itu.Dan aku tau dia sedang berusaha mengawali percakapan denganku
“Orang karangpawitan teh” .Jawabku sedikit canggung,tetapi aku paksakan menjawabnya
„Ohh”.Dia hanya membalasku singkat
Sekitar 30 menit akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke aula dan menunggu hasilnya disana
saja.Aula
Sambil menunggu,kami juga menonton peserta dakwah yang kebetulan tempatnya juga di
aula.Tak tanggung-tanggung kami menertawakan peserta dakwah karena gaya bicara,gerakgerik,serta penampilan mereka yang lucu-lucu.Dan disitulah kami mulai sedikit dekat,setidaknya tidak separah tadi.
Sempat aku lihat seorang pria yang menggunakan baju koko berwarna putih berpolet hitam dan memakai celana hitam,ia tersenyum manis kepadaku.
“Senyum ke siapa sih?”.Tanyaku dalam hati
“Itu senyum ke siapa?”Tanya teh Sofhi kepadaku.
“Gak tau,ke teteh mungkin”.Jawabku asal.Teh Sofhi hanya tersenyum kepadaku
„Ganteng yah..? Wajahnya teduh”.Celetuk teh Sofhi kepadaku sambil senyum-senyum
“Jaga pandangan tehh,ingat QS:An-Nur:24”.Ucapku membangunkan lamunannya
“Astagfirullahh,afwan..hehe”
Memang kelihatannya pria itu baik,dan aku menyukainya,suka dengan penampilannya, suka dengan style rambutnya yang kece dan selebihnya aku masih belum tau.Masyaallah.Akupun
sempat memfotonya diam-diam,tak ada yang tau kecuali aku dan Allah .….
Aku melirik ke sebelah kananku dan melihat seorang wanita menggunakan gamis hitam dan
kerudung merah serta memakai jas almamater.Spontan aku tersenyum kepadanya,entahlah,tiba- tiba aku ingin saja tersenyum kepadanya,tetapi senyumku bertepuk sebelah tangan,ia tak
sedikitpun membalas senyumku malah dia memalingkan pandangannya kesana kemari.
“Fazri”.Panggil sahabatku.Ya,namaku Muhammad Fazri Hasbi,sering disebut Fazri,Ari ataupunHasbi.
“Apaan”. Jawabku
“Jangan liatin cewe kaya gitu,zina mata lohh”.Ucapnya sambil memukul pelan tanganku
“ehhh enggak ko”.Elakku
Dia sahabatku.sahabat yang membimbing hijrahku sampai saat ini,namanya Dhaisam Abdul Gofar.Oyy gimana nihh?? Udah ketebak ya ceritanya atau masih samar samar kaya ikhfa?
Btw maaf ya baru update lagi,author baru beres ulangan-ulangan dua minggu kebelakang.hehe
Syukran telah sudi membaca
Teh sofhi jangan ngakak yah
Hehehe
Maaf ya ngawur-ngawur mulu.wkwkw
Jazakumullah