Saatnya Berjuang

82 11 2
                                    


08 April 2018
06:20
“Mana sihh maskerteh..”.Gerutuku sambil mengobrak abrik isi tasku
“Nahh ini dia” Ternyata maskernya keselip buku
Ya,sudah 2 minggu ini aku memakai masker,btw bukan masker buat perawatan kulit wajah
yaa..Aku termotivasi oleh seorang akhwat yang selalu memakai masker untuk menggantikan
niqab.Subhanallah sekali bukan.
“Berangkat sekarang?” Tanya mamahku yang membuatku terkejut
“Enya mah,tapi nungguin jemputan temen” jawabku
“jeung Saha? Dimana dijemputna?
Deg,pertanyaan itu membuat aku terdiam sejenak,pasalnya aku akan berangkat dengan seorang
laki-laki.Dia adalah temanku yang sekarang juga mengikuti lomba yang sama denganku.
“Sama temen,dijemput di gapura depan”.Jawabku sedikit gugup
“Yaudah atuh dianterin sama si aa aja dari sininya ya??”
“iya”
Akupun mencium punggung tangan mamahku itu,lalu memberi salam dan pergi bersama abangku

Dendi
To:Nurul Oktav
“nuy Dendi tos di payun (Dendi sudah di depan)”
“Nurul dimana??”
“Dendi di perumnas!”
Send
Aku terus menghubungi temanku itu karena dia tak kunjung datang,kami sudah berkompromi
untuk berangkat bersama.Ya,kali ini aku menjemputnya agar tidak menunggu lagi nantinya,dia
temanku.Aku mengenalinya baru -baru ini
Tak lama kemudian aku melihatnya bersama seorang laki-laki,entah itu siapa.Aku langsung
menyambut mereka dengan senyuman.
“Maaf lama” Ucap Nurul sambil menuruni motor laki-laki itu
“Enya,gak apa-apa” Jawabku sambil menghidupkan sepeda motor kesayanganku ini
“Hati-hati neng,a hati-hati yah”.Laki-laki itu berkatalembut pada kami.Dan semenjak itu aku
tahu bahwa dia kakak dari Nurul.
Kamipun berangkat,tak lupa aku memberikan sebuah helm untuk Nurul pakai.Aku dan rekanrekanku janjian bertemu dulu di Alun-alun

Nanda Widya
“Ihh kemana sihh ko pada telat,janjiannya jam 07:00 tapi belom datang”.Gerutuku sangat kesal
karena takut acara sudah dimulai
“Katanya Dendi sama Nurul lagi di jalan,A diki teh shofi lagi dimana cenah?”. Temanku Eli
berkata sambil menampakan raut muka yang kesal juga.
Beberapa menit kemudian Dendi bersama Nurul datang dengan menggunakan sepeda motor.
“Alhamdulillah”Gumamku lega.

Nurul oktaviani
Aku menarik napas pelan untuk menghilangkan rasa gerogi ini.Entah kenapa aku merasakan
sensasi gugup yang berlebihan padahal nantinya aku hanya duduk dan menggambar.Sebelumya
kami berkumpul di aula untuk mengambil kartu peserta lomba dan mendengarkan sedikit
arahan-arahan dari panitian lomba.Setelah itu panitia mempersilahkan kami untuk memasuki
ruangan-ruangan lomba yang telah disediakan sebelumnya.
“Hamasah Nurul” kata teteh-teteh yang mengantarku untuk lomba disini.Aku hanya tersenyum
malu karena aku sama sekali tidak akrab walaupun aku mengenal mereka.
“Iya teh,do‟ain yah”.Ucapku sambil menyalimi mereka dan beranjak meninggalkan mereka.
“Nurul”.Panggil seorang laki-laki dan ternyata itu adalah Dendi
Iyah?” jawabku
“Kalo udah beres jangan kemana-mana dulu,nanti Dendi jemput ke ruangannya yah” jelasnya
padaku.Kami beda ruangan,kami terhalang oleh cinta yang tak semestinya.ehh maksudnya
terhalang oleh sebuah dinding.
“Ok baiklah”.Kataku sambil tak lupa melemparkan senyum padanya.
“Jasnya pake”
“iya iya iyaaa”
Ada rasa aneh dalam diriku,Ya,iya selalu care kepadaku.Tapi aku tepis jauh-jauh rasa aneh
itu.Mungkin hanyalah basa-basi.
Aku dan peserta yang lainpun masuk ke dalam ruangan dan mendengarkan arahan-arahan lagi
dari kakak panitia,lalu kami dipersilahkan untuk mulai mengambar kaligrafi berjudul ramadhan.
“Aduuhh”.Aku baru ingat,tempat pensilku tertinggal.
“Gimana nihhh..Bismillah aja we lah”.Gumamku menyemangati diri sendiri
Setelah 2 jam berlalu aku berkutat dengan kertas,cat air,dan kuas,akhirnya aku bias
menyelesaikan karyaku.
“Huuufffttttt”.Aku menghela napas
Aku berharap sekali karyaku bisa memenangkan lomba kali ini.Dan aku pikir hanya karyakulahyang paling bagus.
Setelah membereskan alat-alatku,aku melihat Dendi sedang menungguku di ambang pintu dan
akupun keluar dari ruangan terebut dan melihat teteh-teteh yang sedang menungguku juga
dengan raut wajah yang sangat lucu-lucu.hehehe

Aduuhh gimana nihh???Makin ngawur ya?Maklum lahh ini perdana looh😂😂butuh krisarnya guys.yo komenan yoo😂 Terimakasih sudah sudi membaca cerita ini😂

Jazakumullah

Cinta Yang Tak BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang