Confused

3 2 0
                                    

"Gue ga suka lo tapi, entah kenapa gue suka aja ngeliatin lo dari jauh."


---------------------


"Hera ada yang nyari tuh." kata Jisung sang ketua kelas. "Ditunggu di luar katanya." Lanjutnya lagi.


Hera langsung berdiri dari bangkunya dan pergi keluar kelas.


Guanlin.


'Kesini lagi' pikir gadis itu.


"Ngapain kesini?" Tanya Hera sarkas.


Guanlin senyum, " ya mau liat princess gue lah." Katanya asal.


Princess princess palalu peyang


"Kalo ga penting mending balik ke alam lo sono." Usir Hera.


"Asal lo tau ya, ini tu penting tau. Gue kan kangen nih sama princess gue, entar kalo ga gue samperin, bisa mati gue gara-gara kangen sama lo."


Kan,kan mulai lagi kan kerdusnya. Paling males nih denger nih anak ngerdus.


"Serah lo deh." Ujar Hera malas.
"Lagian, lo udah buang waktu gue yang berharga buat hal yang ga penting  kayak gini." Lanjutnya sambil nunjuk jam tangannya.


Guanlin nyerahin selembar pamflet ke Hera, "Sante dong mbak nya, gas mulu dikira banyak bensin kali ya? Gue mau ngundang lo buat nonton pertandingan gue nanti. Mau kan?" Katanya.


Hera senyum semanis mungkin ke Guanlin dan langsung merubah ekspresi nya menjadi datar dalam sekejap," Sorry, gue ga tertarik. dan gue gamau dateng. mending ajak cem-ceman lo sana. Yang mungkin bakal dateng dan teriak histeris ngeliat lo nanti."


"Sayang banget lo nolak undangan ini, padahal lo anak cheers. Mau gak mau lo harus datang kan? Karena lo juga pasti bakal terlibat. Gimana dong?" Sahut Guanlin sambil menunjukkan wajah sok panik yang dibuat-buat.


Oke, nyebelin ni anak -Hera


"Denger ya Guanlin, meskipun lo misuh-misuh ke gue buat dateng, gue ga akan dateng. dan lo bilang apa tadi? anak cheers? Sorry gue bukan anak cheers. Tepatnya mantan cheers. Ngerti?" Balas Hera sambil hendak beranjak untuk masuk ke kelas.


Namun perkataan Guanlin berhasil buat Hera berhenti beranjak, "Lo bakal nyesel karena ga dateng ke pertandingan gue. Dan gue, bakal buat lo dateng ke pertandingan gue nanti." Sahut Guanlin sambil berteriak.


"Sinting"


-------------------

"Udah gila ya lo ?" Sahut Ong sambil melempar kulit kacang kepada Guanlin.


Guanlin emang  lagi ngumpul sama temen-temennya di markas kesayangan.


Kantin belakang sekolah.


Iya, Guanlin emang suka  bolos sama gengannya. Apalagi kalo pelajaran sejarah.


Katanya, "Males ah belajar sejarah, bosen. lo hidup bukan buat masa lalu. masa lalu untuk apa dipelajari? Masa lalu lebih pantas untuk dilupakan."


Yee sa ae lu ikan peda.


"Ngapain lo ganggu ganggu si Hera?" si bantet nyaut.


Iye bantet, si Jihoon bantet.


Guanlin ngubah posisi duduknya agak nyender ke tembok, "Yaelah sob, nyante aje kali. Panik amat lo-lo pada. Ga akan gue apa-apain itu si Hera."


"Palingan juga tu anak baper sama gue nanti. Selow ae." Lanjut Guanlin.


"Masalahnya, Hera bukan mainan yang pantes lo mainin. Dia beda dari cewe kebanyakan. Kalo lo ga serius sama dia, mending berhenti dari sekarang."  Ujar Daniel yang sedari tadi diam angkat bicara.


" gue setuju ama Daniel, Hera bukan mainan lo. Dan gue pikir, Hera cewe baik-baik. " Sahut Woojin.

Guanlin berdecak kesal. Dia kesal karena tidak ada satu pun yang membelanya.
"Kok pada belain tuh cewe sih? malesin lo pada."  Sungutnya.


"Bukan maksud kita belain tuh cewe, cuma gue denger-denger hidupnya ga sebahagia yang lo kira. Dia punya trauma tentang cowo karena masa lalunya. Keluarganya juga ga harmonis." Ujar Ong.


"Apa lu ga kasian sama tuh cewe? Kalo lo mainin dia, secara ga langsung lo bakal nambah penderitaannya." Lanjut Ong menambahkan.


"Yaudah gue ga mainin dia." Seru Guanlin.


"Maksud lo?"


"Ya kalo  gue ga mainin dia, artinya gue serius."



Dan perlu diketahui, bahwa Guanlin tidak pernah main-main dengan ucapannya.


Apalagi menyangkut soal wanita yang belakangan ini membuatnya gila sendiri.

Kalau ditanya suka apa enggak, jawabnya pasti,"Gue ? suka sama itu anak? Hahahahahaha ga mungkin lah."


Iya engga. Engga salah lagi.
Engga salah lagi kalau Guanlin suka merhatiin gadis itu.


ya, walaupun dari jauh sih.


Untuk sekarang, ia masih belum menemukan jawabannya.


Suka atau tidak? Entahlah .


Biar waktu yang menjawabnya secara perlahan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Vermisse || GuanlinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang