Start

12 3 1
                                    

20-04-2018.

Hei, sudah lama ya ?

iya, tak disangka kamu pergi selama ini.

apa kabar ?

aku yang disini selalu berharap kamu baik-baik saja disana

iya disana.

kamu sedang apa?

kamu dimana?

kata-kata itu masih sering terlintas olehku.

hari-hari yang biasa ku lewati bersamamu, dengan tingkah laku lucu mu, candamu dan guraumu.

perhatian-perhatian manismu, masih membuatku 'teringat' sampai sekarang.

bagaimana caramu memberikan sebuah kabar, ucapan selamat pagi-mu, cara mu menyisihkan waktu mu yang terbilang sibuk.

kini, mau tak mau aku harus 'melupakanmu'

menghapus semua kenangan indah tentangmu.

karena sekeras apapun, takdir tidak bisa dipaksakan.

pluk

Gadis itu menutup diary nya dengan kasar.

Ia membenci kenyataan,

karena katanya kenyataan itu pahit.

dan memang benar adanya.

semua orang yang ia cintai pergi secara perlahan.

ayahnya,ibunya,temannya,bahkan kekasihnya.

dan lebih menyakitkan lagi, karena mereka pergi dengan meninggalkan kenangan yang susah untuk dilupakan.

kebersamaanya,kehangatannya disaat mereka 'masih ada'.

"Hera"

"Hera"

"IM HERAAAAA"

gadis itu terlonjak kaget mendengar teriakan temannya, Jeon Somi.

"apasih Som, gausah teriak juga kali, kuping gue kan masih berfungsi dengan baik"

"halah, berfungsi apaan coba. gue udah dari tadi manggil nama lu tapi kaga lu sahut-sahut juga. makanya kalo ada waktu korek tuh kuping biar denger kalo orang ngomong." seketika Hera memberi tatapan 'lo mau mati?'

yang diberi tatapan cuma cengar-cengir aja kayak ga ada dosa.

bikin orang pengen nampol

"Eh ra, tau ga?"

"ga"

"iih jangan dipotong dulu, kan gue belom selesai ngomongnya" sahut Somi sebal.

"hmm yaudah yaudah lanjutin" ujar Hera sambil membenarkan posisi duduknya menghadap Somi.

"ra, masa yaa si Daniel udah jadian lagi"

"hmm iya terus"

"sama degem nya lagi, yang kelas 10 itu"

"hmm iya terus"

"ya kan maksud gue, kenapa ga sama gue aja gitu ya? secara kan gue ini cantik yekan bule asli masih segel, ya ga? iyalah."

yeuu si jabrig, nanya sendiri jawab sendiri

"iya terus?"

"lu mah gue lagi cerita, terus terus aja terus. dikira tukang parkir apa gimana ya?" sahut gadis itu kesal.

"Hahaha habis gimana ya, muka lu waktu lagi curhat itu suram suram ngakak gitu, gue jadi fokus liat muka lu aja soalnya lebih menarik"

"tuh kan, lu aja bilang muka gue menarik, tapi masalahnya kenapa Daniel ga kepincut sama gue ya?" ujar Somi percaya diri.

"salah ngomong gue nih" kata Hera sambil mukul jidat sendiri.

" gini yaa bule koreya, kalo kata miss universe mah cantik itu harus luar dalam, perilaku sama sifat harus sama-sama baik. itu yang bikin kita bisa menarik. soal cantik wajah doang mah, semua orang juga punya kali. tapi lu mah dalem nya emang udah bobrok parah sih. ga tertolong itu" ujar Hera sambil nepuk-nepuk bahu Somi.

Somi nya udah ngambil ancang ancang mau nabok

"tau ah pusing gue,cerita sama lu mah kaga ada solusinya. yang ada makin terpuruk gue. kantin yu, laper" Kata Somi sambil keluar kelas.

"yeee baperan si tai, yaudah ayo"

°°°°°

"Som,penuh nih. males ah." ujar gadis itu sambil menyikut Somi.

"heh laper gue, abis ini kan pelajaran si toa. entar kalo gue kelaperan, yang ada gue ngantuk. kalo udah ngantuk, gue ketiduran. kalo udah ketiduran, entar gue dihukum deh sama itu toa." sahut Somi.

"yaudah deh,cari tempat duduk kosong dulu yuk."

Somi mengedarkan pandangannya melihat ke seluruh penjuru kantin. semua nya penuh, cuman ada satu bangku yang tersisa.

iya sebelah Daniel dan kawan-kawannya.

ahayy rejeki anak sholeh ini mah
-Somi

"Som, nape lu senyum senyum sendiri? cepetan. pegel ini kaki gue." sahut Hera yang sudah naik darah.

"Her, gue dapet banyak hari inii, doi gue datangg" lanjut Somi sambil berlari meninggalkan Hera.

"Ampas. kan gue ditinggalin, giliran Daniel cepet lu. ah dasar lu bungkus nabati. "

Hera mau tidak mau nyusul Somi. soalnya, kan kantin lagi rame. kalau dia sendiri, nanti disangka anak ilang kan galucu ya. yang buat Hera males itu, dia harus ikut duduk juga sama Somi. Mana gabung sama temen-temennya si Daniel lagi. tewas aja udah.

"Wei, Dan si Somi tuh. " Senggol si Ong.

"Ciee doi berani juga ya duduk sini." sahut Jihoon sambil ketawa sinis.

"Som"

Raja hutan beraksi nih

"Somi"

"Som,dipanggil noh sama Daniel" Senggol Hera.

"Hah i-iya?"

kenapa gue jadi gugup gini sih? -Somi

Danielnya malah ketawa

jangan ketawa dong, gue spot jantung nih -Somi

"Lo lucu kalo lagi gugup. dan gue suka" ujar Daniel sambil ngusap kepala Somi lembut.

Sementara itu, Hera merasa ada yang merhatiin dia dari tadi. dia dongakin kepalanya,

Gotcha ! Ada satu cowo yang liatin dia.

Guanlin.

Tatapannya intens banget seolah-olah ngode Hera biar ga mutusin pandangannya.

Dan Hera coba buat berhenti natap Guanlin.

Karena itu ga sehat.

ga sehat buat jantung Hera.

dan untuk pertama kalinya, tatapan Guanlin ngingetin dia sama seseorang.

Seseorang yang dia sayang, dulu.

Namun seseorang itu pergi dan tidak pernah kembali lagi.

Vermisse || GuanlinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang