HANTU KOST
Aku adalah seorang mahasiswi jurusan tekhnik di sebuah Universitas yang letaknya di Bandung. Hari itu adalah hari yang melelahkan untukku, Karena dihari itu aku menjalani ujian tiga mata pelajaran sekaligus, dari
pagi sampai sore. Ditambah lagi saat itu aku kebetulan sedang datang bulan, sekitar jam 3 sore, saat pergantian ujian, aku meminta izin pada pengawas ke kamar mandi karena aku merasa sangat tidak nyaman.
Hah.. Aku harus mengganti pembalutku.
Akhirnya dengan tergesa-gesa aku ke kamar mandi kampus dan mengganti pembalut. Pembalut yang lama aku simpan begitu saja di tempat sampah
kamar mandi. Segera setelah aku mengganti dengan yang baru, aku langsung bergegas meninggalkan kamar mandi dengan terburu-buru.
Akhirnya sekitar jam 7 malam, aku sampai di tempat kosku.
Hah.. Lega rasanya. Capek banget!
Dengan cepat aku membuka kunci kamar melemparkan tas dan jaket yagn sedang ku pakai, dan menyambar alat mandi serta handuk yang tergantung di depan kamarku.
Kamar yang aku tempati, letaknya lumayan jauh dari kamar mandi,
Ya.. Maklum lah, untuk mendapat harga murah, aku memilih tempat kost yang tidak terlalu mewah.
Untuk menuju kamar mandi, aku harus melewati tiga kamar dan satu
lorong.
"Duh.. Heran, kok jam segini anak-anak belum pulang ya? Ngga kayak biasanya, sepi banget.. Jadi agak merinding gini" Ucapku pelan.
Sesampai di kamar mandi aku mengunci pintu dan aku mulai menanggalkan pakaianku satu-
persatu. Ternyata udaranya menjadi lebih dingin dari yang ku bayangkan.
"Hah! Males mandi, tapi aku harus memaksakan diri ini buat mandi, karena kondisi badanku kurang bersih. Biasalah lagi dapet." Ucapku dalam hati
Aku membuka pembalut yang aku ganti tadi sore di kampus, dan meletakkannya di pojok kamar
mandi. Akhirnya aku mulai membersihkan badanku. Dan airnya itu dingin banget! Tapi menyegarkan, seolah bebanku seharian tadi
hilang. Aku mulai mengguyur kepalaku sekali lagi, dan ketika aku membuka mata. Seolah ada yang
sedang mengintipku dari selah pintu. Tapi.. Ah, mungkin cuma perasaanku saja. Akhirnya aku mempercepat mandiku dan membersihkan pembalut yang aku letak di pojok kamar mandi. Aku mengambil pembalut itu, dan belum sempat aku membersihkannya, lampu kamar mandi tiba-tiba mati!
Ah! Sial! Lalu aku mencoba mencari
korek gas yang biasa di simpan anak-anak di atas pintu kamar mandi. Yang sengaja di simpan untuk teman-temanku merokok. Biasalah supaya ngga ketahuan, namanya juga kost-an cewek. Kemudian, setelah aku mendapatkan koreknya. Aku mencoba menyalakannya. Tapi.. Baru sebentar
apinya menyala, tiba-tiba apinya mati. Seperti tertiup angin. Lalu aku kembali mencoba menyalakan korek itu, dan lagi-lagi koreknya mati. Seperti ada angin yang bertiup! Aku terdiam sejenak, dan mencoba untuk menyalakan kembali. Tapi tetap sama.. Astaga, aku menjadi merinding. Malah dikost-an ngga ada orang, dan kesekian kalinya aku mencoba menyalakan koreknya lagi. Kali ini koreknya berhasil menyala, dan ketika aku berjongkok mencari pembalut yang aku simpan tadi di pojok kamar mandi, tiba-tiba di depanku terlihat sesosok perempuan. Perempuan itu sangat menyeramkan!
Dia berjongkok di kamar mandi sambil memegang sesuatu. Dan ketika aku lihat dengan jelas
Astaga!!
Perempuan itu telah memakan pembalut yang aku simpan di pojok kamar mandi itu. Dan dengan mulut yang menyeringai, tiba-tiba dia
menjulurkan lidahnya yang panjang, dan menjilati pembalutku.
Aku perlahan mulai mundur, dan mencoba membuka pintu kamar mandi. Tapi, pintunya tidak bisa di buka. Astaga! Bagaimana ini? Sekilas ku lihat perempuan itu... Terlihat melihat kearahku, meyeringai sambil menjilati dengan lahap pembalutku. Dan beberapa detik kemudian.. Lampu
tiba-tiba menyala. Dan perempuan itu hilang!
Tiba-tiba saja pintu yang tadi terkunci berhasil di buka. Akupun segera berlari keluar dan masuk ke dalam kamar. Aku segera berlari kearah tempat tidurku dan menutup diri dengan bantal dan selimut. Sayup-sayup terdengar suara cekikikan
dari depan kamarku. Itulah yang terakhir aku ingat, tanpa tersadar
aku telah berada di antara teman-temanku
Merekapun terlihat ketakutan. Dua orang di antara temanku bahkan sedang menangis. Dan sekilas
aku melihat keluar jendela. Astaga! Disana, diatas pohon sebrang kamarku, Kuntilanak itu duduk menatap kearahku.