2. Pria baik dan seekor singa

19 2 2
                                    

Idris masih terbaring lemah di ruang UKS setelah tadi pagi ia benar benar berubah menjadi singa yang garang.

"Dasar payah dasar bodoh"
"Apa kau tidak lihat expresi sebal mereka ?" bentak Idrus kesal.
"Entah Apa lagi yang akan mereka katakan tentangmu ?" Idrus memaki sambil memalingkan muka

"Idrus tenanglah ! biarkan Idris beristirahat, mungkin ada alasan mengapa ia marah marah tadi" ujar Falah berusaha menenangkan.

"Ah sudahlah aku muak ! Ku pikir kau sudah berubah, kupikir kau tak akan kembali menunjukan sisi gelapmu tapi ternyata..." Idrus menghela napas sambil mengusap kening,
"Kau tetaplah monster !"

"Idrus hentikan ! biarkan dia menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi !" Kustiawan ikut menyela.

"Terserah !" bentak Idrus kasar.
"Kalian berdua memang selalu membelanya si brengsek itu" teriak Idrus sambil menunjuk wajah Idris.

Idrus pun membanting pintu dengan cukup keras, membuat para murid yang tengah asyik bergosip mendadak pucat pasi. Mereka pikir sang singa juga akan menunjukan taringnya. Idrus melewati mereka dengan mata tajam menusuk, membuat mereka tak berani memandang wajah Idrus. Baru beberapa langkah idrus melewati si biang gosip, ia bertemu dengan Hana. Dengan mata tajam menusuk dan dalam keadaan masih marah ia berkata.

"Untuk apa kau menemui si brengsek itu" tanya idrus dengan nada tinggi.

"A...aku hanya ingin minta maaf, mungkin saja ia marah karna aku" ucap Hana tulus.

"Apa yang kau harapkan dari si brengsek yang menyebalkan itu. Tak ada satu sisipun yang menarik dari dirinya" Idrus mendengus sebal.

"Kenapa kau berkata seperti itu, walau bagaimanapun juga dia adalah kakakmu" Hana berusaha menenangkan, tapi itu sia-sia. Seperti menggores garam pada luka bukannya sembuh malah terasa semakin perih.

"Cukup aku muak dengan kalian semua, kalian cuma mau memampaatkan dia. Kalian terlalu malas mengerjakan tugas kalian, kalian ingin menjadi bintang kejora dengan mencuri cahaya yang dimilikinya. Kalian pikir dia adalah mainan hah" kali ini Idrus benar benar tiba pada batasnya, dimana tidak biasanya ia membentak perempuan.
"Aku bahkan tak pernah melihatnya tersenyum sejak lama" keluh Idrus dengan sambil menunduk berusaha menyembunyikan air matanya.

"Idrus, entah apa yang ada di pikiranmu tapi aku sama sekali tidak pernah berpikir untuk memampaatkannya" ujar Hana yang juga tengah menangis.

"Cukup jauhi saja dia ! Aku muak" kata Idrus sambil mendorong tubuh Hana

Hana merasa punggungnya sakit karna terbentur tembok, Idrus pun berlalu. Hana hanya bisa menghela napas.  ia benar benar bingung akan apa yang tengah terjadi terlebih akan perasaanya.

                   ***********

"Jadi sama seperti rayap yang terlahir buta, kemudian ketika ia dewasa ia diberikan anugrah berupa sayap dan mata untuk melihat. Itu kah yang sebenarnya terjadi ?" Falah terperangah setelah mendengar cerita Idris.

"Benarkah ? kau tidak bercanda kan ?" Tanya Kustiawan.

"Yah tapi sayangnya sayap itu sangat rapuh. Segera setelah mereka menemukan pasangan mereka, mereka akan berjalan beriringan dan kembali menjadi rayap yang buta. Sang rayap pun mencari tempat untuk membentuk koloni baru"
"Aku juga berpikir rasanya ini mimpi. Tapi mana mungkin aku bermimpi jika saat itu aku bisa merasakan rasa sakit amat menyiksa saat sayap itu tepotong. Bahkan sprei putih tempat ku berbaring pun telah berubah warmanya karna darah" ujar idris sambil menundukan kepala. Entah kenapa rasanya ingin menangis.

"Apa kau mengingat sesuatu ?" tanya Falah.

"Aku lupa, lebih tepatnya aku melupakannya" sambung idris sambil membuang muka. Terlihat Hana tengah bersender pada tembok, Idrus yang berlari sambil menundukan wajahnya.

"Hanya selintas aku mendengar sesuatu tentang angka 7" ujar Idris lemah.

"Benarkah sayang sekali" kata Kurniawan.

Falah dan kurniawan pun berpamitan pada Idris. Tak lupa Kurniawan memberikan origami unta hasil bergurunya pada Idris beberapa hari yang lalu.

Setelah bel tanda waktu pelajaran usai semua murid meninggalkan sekolah dengan mengendarai sepeda motor, ada juga yang jalan kaki, saat itu Idris terpaksa pulang kerumah sendiri.. Jalan kaki...

                *************

Kau tahu mengapa setiap manusia yang baru lahir pasti diberi nama ? Bukan hanya untuk sebuah identitas atau tanda pengenal tapi juga harapan, harapan untuk masa depan yang lebih baik. Harapan indah yang disematkan orang tua pada anaknya lewat sebuah nama. Tapi pernahkan kalian merasa tertukar, menjalani hidup yang menurut kalian tak seharusnya. Jika tidak bersiaplah untuk terkejut karna itulah yang dialami oleh Idris dan Idrus. Si kembar dari kota angin, mereka telah sering menjalani kehidupan yang tertukar.

Sang kakak diberi nama Idris yang berarti orang baik. Dengan harapan ia dapat menjaga adiknya tapi malah adiknyalah yang menjaganya.

Sang adik diberi nama idrus yang berarti singa dengan harapan dapat memberi dukungan dan semangat. Tapi justru sang kakaklah yang menjadi pembimbing dan penyemangat adiknya.

Orang orang selalu keliru membedakan Yang mana Idris dan yang mana Idrus, mereka juga kerap memberi tanggapan bahwa sang kakak adalah Idrus bukan Idris
Idris hanya bisa terdiam, mungkin karna fisiknya yang terlalu lemah dan mudah jatuh sakit serta penakut, mereka menjadikan itu alasan bahwa Idrus cocok menyandang gelar sebagai kakaknya.
Tapi ternyata orang baik ini menyimpan energi yang sangat besar terutama ketika marah. cenderung pendiam tapi menakutkan saat marah. Nyaris seperti kucing yang berubah menjadi singa. Ia juga tak punya banyak teman, bisa dibilang temannya bisa di hitung dengan jari.

Sementara si singa yang pemarah selalu over protectif terhadap kakaknya, lebih berani dan dewasa dari kakanya, Jauh lebih kuat dan anehnya punya banyak teman berbeda jauh dari kakaknya.

Layaknya anak kembar yang lain, ketika yang satu sakit maka ia akan mengirimkan sugesti kepada saudara kembarnya hingga si saudara kembarpun merasakan rasa sakit yang dirasakan saudara nya.

Begitu juga yang dialami oleh Idris dan Idrus, kali ini mereka benar benar bertukar nama, orang baik berubah jadi singa dan singa berubah jadi orang baik hari ini

Jam dinding menunjukan pukul 2 siang, tapi Idris tak kunjung datang membuat risau hati Ibu kenanga yang dari tadi mondar mandir sambil tak henti hentinya melihat ke arah jendela. Tak berapa lama seorang remaja berwajah tampan dengan gaya rambut ala korea muncul.

"Kenapa kau pulang terlambat ?" tanya ibu cemas

"Ada kerja kelompok" sambung Idris sambil tersenyum manis.
"Mana Idrus ?" tanya Idris lembut.

"Dia ada di kamarmu sepertinya ada yang ingin ia sampaikan padamu, ia tampak gelisah" ujar ibu tersenyum

Idris pun melangkah menuju kamarnya dengan lesu. Terlihat Idrus yang berdiri mematung sambil menyembunyikan sesuatu dibelakan punggungnya.

"Sudah pulang ?"
"Jalan kaki ?" tanya Idrus sambil memengan pundak Idris.

"Iya" jawab Idris singkat.

"Ini" Idrus Memegang Tangan Idris dan meletakan sesuatu di telapak tangannya.

"Apa ini ?" kening Idris berkerut ketika melihat sebuah permen di tangan kanannya. Tapi begitu membaca merek permen tersebut Idris tersenyum lantas mengusap lembut rambut Idrus.

"Aku sudah maafin kok" ujar Idris sambil tersenyum manis.

"Jangan diacak-acak ! cape tau pake pomade setiap hari" keluh Idrus.

"Iya iya" sahut Idris sambil meninju lemah bahu Idrus

Dan itulah kenangan yang tak akan bisa dilupakan oleh Idrus

                *************





Bagaimana chapter 2 nya ada perubahan atau sedikit lebih buruk silahkan tulis di kolom komentar !

Pangeran angin mencari angka 7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang