Terlambat

250 9 1
                                    

"Kringg..." suara telepon berdering di atas kasur empukku.

Aku yang sedang duduk di sofa segera menghampiri handphone ku. Ternyata itu telepon dari sahabatku, Sheila.

Dia ingin mengajakku melihat bazar yang ada di balai kota besok sabtu sore. Aku pun bersedia untuk ikut dengannya.

Huft, untung besok sore tidak ada acara, jadi aku bisa pergi bersama Sheila. Pikirku sambil tersenyum.

Aku sudah tidak sabar ingin segera pergi ke bazar besok bersama Sheila.

Keesokan harinya...
"Oh tidakk.." teriakku.
"Ini sudah pukul 6, aku akan terlambat masuk sekolah." aku berbicara kepada diriku sendiri.

Dengan cepat aku bangun dari tempat tidur dan segera berlari ke kamar mandi.
"Aduhh aku lupa bawa handuk." Aku pun segera mengambil handuk dan melanjutkan mandiku.

Setelah siap, aku segera berangkat ke sekolah. Aku berangkat naik sepeda, karena sekolahku tak jauh dari rumahku.

Tidak lama kemudian, aku bertemu Sheila di jalan. Karena rumah Sheila terletak di satu kampung dengan rumahku. Dia juga berangkat naik sepeda.

"Hei.. Sheila, kenapa kamu berangkat agak siang? Biasanya kamu berangkat pagi.." tanyaku penasaran.
"Nanti saja aku jelaskan di sekolah." ketus Sheila Sambil mengayuh sepedanya menuju ke arahku.

Kita berdua berangkat sekolah bersama.

Beberapa saat kemudian..

"Citt.." bunyi rem sepeda Sheila.
"Huft, untungnya kita sampai disekolah tepat waktu Fan." Sheila berkata kepadaku.
"Iya Shei." jawabku.

Saat kita memarkirkan sepeda, saat itu juga bel sekolah berbunyi.

Kami pun segera masuk ke kelas kami.
"Eh.. Shei, kamu tadi mau memberitahu aku saat di sekolah kan?? Jadi kenapa kamu berangkat agak siang?" Aku bertanya dengan penuh rasa penasaran.
"Aduhh Fanka, nanti aja.. Bu Rasmi lagi nerangin nihh." Kata Sheila.

Aku sudah tidak sabar lagi mendengar alasan mengapa Sheila bisa berangkat agak siang. Bagiku itu adalah suatu peristiwa yang sangat luar biasa.
Ahh sudahlah. Gumamku dalam hati.

"Tett..Tett..Tettt.." bunyi bel menunjukan waktu istirahat.

"Sheila, ayo jajan ke kantin, aku udah lapar nihh." ajakku kepada Sheila.
"Baiklah, tapi tunggu dulu, aku mau ngambil uang di tas dulu." jawabnya.
"Ohh ya." Kataku.

Beberapa saat kemudian Aku dan Sheila sampai di kantin sekolah. Kami duduk di meja paling belakang karena banyak anak lain yang sudah menempati meja-meja di depan. Hanya meja belakang itulah yang tersisa.

"Baiklah Shei, sekarang ceritakan kepadaku." kataku pada Sheila.
"Okelah.. Hmm jadi gini. Kemarin malam aku melihat di televisi ada film Harry Potter. Nahh terus aku nonton dehh. Kebetulan film itu selesai pukul 23.30. Jadi aku bangunnya kesiangan dehh." jelas Sheila
"Ooh jadi gitu ya Shei. Haha." aku tertawa kecil.
"Padahal.. aku terlambat juga gara-gara itu." sambungku.
"Hahaa ternyata kamu juga samaa Fan." Sheila tertawa riang.

Aku dan Sheila memang penggemar berat Harry Potter. Kami sudah menonton semua film Harry Potter. Kami juga mempunyai semua novel tentang Harry Potter. Jadi kami tidak mau jika tidak menonton film Harry potter, walaupun kami sudah menontonnya berulang kali.

Setelah dari kantin kami melanjutkan pembelajaran di ruang kelas.

Beberapa jam kemudian..
Bel sekolah berbunyi menandakan waktunya pulang sekolah yaitu pukul 02.00

Kami bergegas menuju rumah masing-masing.

Kami memakai baju dengan warna yang sama yaitu biru donker.

Tiba-tiba terdengar suara..

Harry PotterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang