Herry

148 5 0
                                    

Tok tok tok..
"Assalamualaikum Fankaa."

Ternyata itu suara Sheila memanggilku.
"Waalaikumussalam." jawabku

Aku pun membukakan pintu.
"Ayo Fan kita ke balai kota." ajak Sheila.
"Okee baiklah." jawabku.

Kami pergi ke balai kota naik bis, karena balai kota letaknya cukup jauh dari lokasi rumah kami.

Setelah sampai di balai kota...

"Bazarnya rame banget ya Shei." ucapku.
"Wahh iya Fan." sambung Sheila.

"Fanka, ayo kita keliling dulu. Nanti kalo ada kios yang bagus kita ke kios itu dehh.. Setuju??" ujar Sheila.
"Okey setujuu." jawabku.

Kami berkeliling di bazar tersebut.

Setelah cukup lama kami berkeliling, kami pun menemukan kios yang sangat bagus, kios itu menjual berbagai buku tentang Harry Potter, kios tersebut juga menjual stiker bergambar Harry Potter. Namanya Kios Harry Potter. Kios itu cocok untuk kami para penggemar Harry Potter.

"Wahh Shei, lihat itu ada Kios Harry Potter." ucapku kepada Sheila.
"Ehh iya, ayo kita kesana." ajak Sheila.

Kami pun menghampiri Kios Harry Potter tersebut.
Saat kami sampai di Kios Harry Potter. Aku melihat sesosok yang mirip seperti Harry Potter dia juga berada di dalam kios tersebut. Kebetulan dia sedang menghadap ke belakang, jadi aku hanya bisa melihat sekilas saja.

Siapa ya orang itu?? Kok kayak Harry Potter ya??, aku bertanya-tanya dalam hatiku.

Lalu aku pun memberitau Sheila yang sedang asyik melihat-lihat buku.

"Shei, liat dehh itu siapa." ucapku.

Sheila langsung menengok ke belakang dan dia langsung merespon saat melihat pria itu.

"Harry Potter!!" Sheila mengatakan kalimat itu cukup keras, hingga pria itu pun membalikkan badannya ke arahku dan Sheila.

"Sheilaa jangan keras-keras, liat tuh dia jadi melihat kita kan." ujarku.
"Ehh iya maaff, tadi aku bener-bener nggak sadar." jawab Sheila.
"Iya deh iya." sambungku.
Sheila pun tertawa kecil.

Untungnya pria tersebut tidak lagi melihat kita.

Hmm kayaknya aku kenal dehh sama orang ituu, tapii siapa ya??, gumamku dalam hati.

Setelah ku ingat-ingat, ternyata aku benar-benar mengenalnya. Dia adalah teman dari ayahku yang dulunya pernah berkunjung ke rumahku, makanya aku seperti sedikit mengenalnya.

Tapi kan, dulu waktu dia itu berkunjung ke rumahku, dia mempunyai jenggot yang sangat lebat. Sepertinya sekarang jenggotnya sudah dicukur. Hahaha, pikirku sambil tertawa.

Setelah aku memikirkan hal itu aku pun jadi teringat dengan namanya. Namanya adalah Pak Abdul Heri. Dia biasa dipanggil dengan nama belakangnya yaitu Heri.

Ohh ternyata dia pak Heri ya.. ujarku dalam hati.

Haai!!
Terimakasih sudah membaca.

Cerita ini adalah karya pertamaku di Wattpad.
Semoga kalian suka dengan karyaku.


Jangan lupa vote dan comment yaa.

--Ü Terimakasih Ü--


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Harry PotterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang