salon

1.8K 110 43
                                    

Selasa pagi yang indah, Kim Mingyu seorang pemuda yang bekerja sebagai barista dan berparas menawan sedang dalam mood yang sangat baik mengganti gaya rambutnya.

Ia berencana pergi ke barbershop tempat ia biasa potong rambut. Namun setelah sampai di barbershop tersebut. Entah kenapa Mingyu merasa bodoh karena tidak melihat kalender, hari ini hari libur nasional dan tentu saja barbershop langganannya itu tutup.

Ia meminta rekomendasi ke Jeonghan, teman yang sekaligus menjadi managernya di kafe tempat ia bekerja mengenai tempat potong rambut. Tak mau ambil pusing Jeonghan pun menyuruh Mingyu mendatangi salon milik saudaranya. Karena letaknya yang juga tidak jauh dari tempat Mingyu berada, ia pun bergegas.

Sampai di salon rekomendasi Jeonghan, ia disambut oleh Wonhee, saudara Jeonghan sekaligus pemilik salon tersebut dan karena memang hari libur dan salon tersebut sedang ramai, Mingyu diletakan dalam waiting list

Setelah beberapa puluh menit, akhirnya tiba giliran Mingyu. Ia dilayani oleh seorang pemuda ramping yang manis. Jelas Mingyu tertarik pada pemuda tersebut.

"Atas nama Mingyu?"

"Uhm... Ini mau diapain rambutnya?"

Dan Mingyu bersumpah demi apapun, suara pemuda tadi sangat-sangatlah indah di telinga Mingyu.

Karena moodnya sedang baik, Mingyu memutuskan untuk mewarnai dan memotong rambutnya, sekaligus styling. Wonwoo, pemuda ramping yang melayani Mingyu pun mengerti dan memulai mengerjakan rambut Mingyu.

"Mari sini, dikeramas dulu Mingyu-ssi"

"Ah, panggil Mingyu saja uhm..."

"Wonwoo, Jeon Wonwoo"

"Ah.. Wonwoo-ssi"

'Ah ternyata namanya Wonwoo, nama yang indah, suara yang indah, mata yang indah' Batin Mingyu.

"Wonwoo saja Mingyu-ssi"

"Ah. Okay, kalau begitu kau juga Mingyu saja."

Pemuda itu cenderung diam saat mengkeramasi Mingyu. Karena itu pula Mingyu menjadi semakin penasaran pada pemuda tersebut. Ia pun menarik napas dan berusaha mengajak pemuda bernama Wonwoo tadi berbincang.

"Uhmm.. Wonwoo, apa kau sudah lama bekerja disini?"

"Tidak juga.. baru 2 minggu"

"Ah pantes aja dulu aku nggak ngelihat kamu disini." - waktu lewat salon ini sih. Lanjut Mingyu dalam hati.

"Sering kesini?"

"Nggak sering sih"

"Tapi di catatan pelanggan, ini pertama kali kau disini."

Oops. Mingyu malu. Sangat malu.

"Ah maksudku nggak pernah, tapi sering lewat hehehe..." balas Mingyu dengan tawa canggung di akhir.

"Oh cuman lewat.." dilanjutkan dengan tawa canggung keduanya.

Lalu Wonwoo mulai memakaikan bleach di rambut Mingyu dan Mingyu pun tidak menyia-nyiakan kesempatannya. Mingyu mengajak Wonwoo mengobrol.

Mereka pun mengobrol, mengobrol dan mengobrol hingga akhirnya mengetahui bahwa Wonwoo ternyata lebih tua 1 tahun dibanding Mingyu(dan Mingyu mulai memanggil Wonwoo dengan sebutan hyung), mereka ada di Kampus yang sama(namun beda jurusan dan semester), dan mereka pun mengetahui hobby satu sama lain. Intinya mereka jadi dekat.

Tak terasa seiring berjalannya waktu, sekarang rambut Mingyu sudah menjadi warna  cokelat tua, dan tinggal menunggu di styling.

Karena diharuskan duduk terlalu lama, Mingyu pun meregangkan tangannya. Pertama ke depan, lalu kedua tangannya direntangkan kesamping, setelah direntangkan keduanya ia naikkan ke atas namun agak ke belakang dan tidak sengaja menyentuh kedua pipi Wonwoo.

Mingyu pun menengok ke atas dan melihat, wajah Wonwoo yang sedang terpaku dan mulai memerah. Ia pun sadar dan melepas tangannya dari kedua pipi Wonwoo.

"Ups maaf..."

"Ah ya.. sebentar ku ambilkan hair dryer untuk styling"

Lalu Wonwoo kembali ke belakang untuk mengambil hair dryer sambil menunduk. Sedangkan mata Mingyu masih kosong karena memikirkan kejadian barusan dengan tangan yang ia letakan di dada sebelah kiri untuk merasakan detak jantungnya yang semakin cepat.

"Wow, apa yang barusan ku pegang, kenapa lembut sekali, kenapa ia indah sekali, Wow" Batin Mingyu.

Wonwoo kembali dengan wajah yang sudah tidak memerah dan membawa hair dryer. Bersiap menata rambut Mingyu, seseorang yang berhasil membuat pipinya memerah di pertemuan pertama.

Wonwoo menata rambut Mingyu dengan sangat telaten dan ulet. Tapi saat Wonwoo akan memakaikan gel rambut untuk Mingyu.

"Uh., Wonu-hyung, nggak usah di kasi gel deh hyung, dibuat messy hair aja ya hyung"

Wonwoo pun hanya mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Ia hanya menata rambut Mingyu sesuai keinginan pemilik rambut.

Namun saat ia tengah menata rambut Mingyu, tiba-tiba tangan Mingyu menangkup pipinya lagi. Namun, kali ini ia ditarik mendekat. Melihat wajah Mingyu yang mendongak dan menatap intens. Lalu Mingyu berbisik tepat di depan hidung Wonwoo.

"Hyung, kurasa aku jatuh cinta padamu hyung"

Mingyu menarik Wonwoo mendekat dan bibir mereka pun menempel. Wonwoo segera menarik tubuhnya lalu menunduk.

"Kurasa aku juga tertarik padamu Mingyu-ya" kata Wonwoo dengan suara yang amat pelan, namun Mingyu masih bisa mendengar.

End.

Apaansih ini. Ngapain aku ngetik beginian. Idenya random pula. Kek anak gublu. Bhay.

O M G * Oh My Gyu * Seventeen DRABBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang