BAB 1 Siuman

3 0 1
                                    



Disebuah tenda pertolongan pertama,diatas ranjang besi terbaring seorang gadis dengan selang infus ditangan kanannya. Risa, ya gadis itu bernama Risa Maryam. Mata bulatnya kini mulai terbuka. 

"Dimana aku?,aduhh kepalaku pusing sekali" ucapnya seraya memegang kepalanya." Kau sudah bangun,jangan terlalu banyak bergerak dulu," sahut seorang laki-laki berparas tampan,bertubuh agak kurus,berambut lurus,tinggi dan dilengkapi dengan lesung dikedua pipinya.                                                                                                                                                   

"Rendi,aku ada dimana,apa yang terjadi denganku?" tanya Risa dengan nada kebingungan. "kau benar-benar tidak ingat?" Jawab Rendi, wajahnya menggambarkan suasana hatinya yang masam dan sedih. Risa hanya menjawab dengan gelengan kepala dan terus mencoba mengingat-ingat. " Jangan mecoba terlalu keras, Sa. Kamu belum sepenuhnya sembuh,  lebih baik kamu istirahat." Lanjut Rendi. Risa yang dari tadi mencoba mengingat-ingat  apa yang terjadi padanya,menganggukkan kepala, kemudian kembali beristirahat diatas ranjang besi. Ia mulai memejamkan matanya membawa seribu pertanyaan dibenaknya. Rendi yan tak dapat menahan rasa sakit hati yang dirasakannya langsung pergi meninggalkan Risa yang sudah memejamkan matanya.

"Oh Tuhan,kenapa Kau selalu menguji hambamu yang lemah ini?, tak puaskah Kau telah      mengambil nyawa kedua orang tua hamba dan Adik hamba?"  Keluh Rendi dibawah derasnya  hujan yang menjadi tantangan bagi tim relawan untuk menyelamatkan para korban. " Dan sekarang,kini Kau ambil juga sahabat hamba, kapankah semuanya kan berakhir, apa salah kami Tuhan?" cetus Rendi yang tak henti-hentinya menangis dibawah hujan yang semakin ganas menbasahi tenda-tenda para korban.

           Tsunami yang terjadi akibat gempa berkekuatan tinggi yang melanda kota mereka,membuat luka mendalam dihati para korban.Tak hanya itu,bencana tersebut menyebabkan aktivitas dikota tersebut hampir 90% terhenti. Kota dimana Rendi dan Risa huni dejak lebih dari 17 tahun itu kini tak dapat disebut kota lagi. Kedua orang tua Risadan Rendi turut menjadi korban dari amukan alam semesta.



Maaf yah read, ceritanya agak ngawur, soalnya baru pertama cerita di wattpad. selama ini cuma nulis di jurnal aja,jadi maklumin aja yah. Satu saran dari kalian sangat bermanfaat untuk saya....,, jangan bosan membaca yah  : >


RISAWhere stories live. Discover now