BAB 2 Pelukan Rendi

5 0 0
                                    


"Kamu sudah makan, Sa?"

"Belum Ren,aku nggak nafsu"

"Sebaiknya kamu makan,agar kesehatanmu segera pulih, Sa."

"Aku nggak nafsu,, kamu dari mana saja?"

"Aku baru selesai membantu para Tim Relawan,sebaiknya kamu makan."

"Sebenarnya apa yang terjadi,, kenapa sulit sekali bagiku untuk mengingat apa yang telah terjadi?"

"Makan dulu,setelah itu akan kuceritakan semuanya."

"Kamu harus menceritakan padaku apa yang terjadi nanti!"

"Janji.."

Risa kemudian melahap makanan yang dibawakan oleh Rendi,walaupun Risa hanya makan sedikit, tetapi Rendi lega karena akhirnya Risa mau makan.

" Sebenarnya, 10 hari yang lalu, terjadi gempa bumi berkekuatan tinggi,yang menyebabkan berbagai infrastruktur di kota ini hampir 60% tak dapat digunakan lagi." Ucap Rendi mulai bercerita.

"Gempa?!!,, lalu bagaimana kita bisa selamat?, "

" Ya gempa ...., gempa itu yang membuat orang tuaku meninggal dunia".

" Apa?!!, meninggal?, lalu bagaimana dengan oraang tua ku?"

"O ..o orang tuamu juga bernasib sama dengan keluargaku, Sa." Jawab Rendi tersendat-sendat karena menahan tangis.

Tangis Risa pecah,saat ia teringat kembali peristiwa yang begitu menyakitkan. "Aku ingat.... aku ingat semuanya,Sekarang Adit...Adit...Adit ada dimana?" Tanya Risa yang langsung teringat dengan Tunangannya. Rendi tak sanggup menjawab pertanyaan gadis berusia 17 tahun itu. Rendi berusaha menguatkan hatinya untuk menjawab pertanyaan Risa. 

" Setelah 3 hari terjadi gempa,setelah para korban dimakamkan di satu tempat yang sama, termasuk keluargamu, keluargaku dan keluarga Adit. Kita bertiga tinggal di tenda pengungsian. Namun disaat kita membantu para Tim Relawan menolong korban gempa yang lainnya, tiba-tiba terjadi  Tsunami yang menyapu seluruh kota. Aku dan Adit yang saat itu berada diatas bukit untuk menerima bantuan pangan selamat peristiwa itu, namun saat itu juga Kau sedang membantu para korban utuk mencari tempat aman, tapi naas kau terbawa arus air."

" Lalu, apa yang terjadi lagi Ren?"

" Maafkan aku, ketika Adit melihatmu terbawa arus, dia langsung lompat kedalam air laut yang menarikmu, untuk menyelamatkanmu, dia sangat takut kehilangan dirimu. Keahlian renang Adit sangat berguna saat itu, ia berhasil menyelamatkanmu. Aku menangkapmu dari tangan Adit untuk dibawa ketempat aman,karena saat itu,kau tak sadarkan diri.Namun, disaat aku kembali untuk menyelamatkan Adit yang masih berpegang pada sebatang pohon,terlepas karena kuatnya arus air saat itu,aku panik dan terus mencoba mengejar Adit,tapi hasilnya nihil, ada pesan yang sempat dilayangkan saat ia terbawa arus." Lanjut Rendi sambil menangis teringat peristiwa mengerikan itu.

"Apa jadi Adit tak dapat diselamatkan,dan menghilang?, ini.... ini... semua karena kau yang bodoh,sangat bodoh,aku tak berguna." Tangis Risa kembali menyuarakan isi hatinya,ia berteriak menyalahkan dirinya sendiri seraya memukul-mukul kepalanya.

"Cukup Sa,cukup ini bukan salahmu, aku akan berusaha mencari Adit, bagaimanapun caranya."

"Tidak,, ini salahku,aku terlalu ceroboh,sampai-sampai Adit menjadi korban" lanjut Risa yang tak henti-hentinya menangis.

"cukup Risa,sekarang aku akan selalu bersamamu sekarang,apa pun yag terjadi, apa kau tidak tahu bagaimana perasaan ku?, disaat kau tak sadarkan diri selama 6 hari?, aku sangat takut jika kau juga meninggal." Bentak Rendi disertai dengan dekapan agar Risa tak memukul-mukul kepalanya lagi. 

"Pesan terakhit Adit adalah agar aku menjagamu,itu ucapan terakhirnya. Jadi jangan pernah menyalahkan dirimu lagi," Lanjut Rendi tanpa melepas dekapannya.




Maaf yah Read,ceritanya agak aneh,hehehe.... lanjut membaca yahh, jangan lupa voted yah,saran dari kalian sangat bermanfaat untuk saya. :->



RISAWhere stories live. Discover now