"First glance at LILA school "

"Bagian 2"

Ya, dia dan itu dan selamanya akan menjadi pria yang keren, tampaknya tanpa ekspresi yang semua orang tahu. Tapi baginya, dia lebih dari itu.

Dia adalah satu-satunya gadis yang berhasil meluluhkan hatiku, pikirnya sambil menatap bintang itu. Dia akan selamanya menjadi bintang di hatinya.

Ini berjalan kembali ke Maret 2018.

Lila Art High School, Kelas 3-2.

Seorang gadis yang pemalu tetapi cantik tampak masuk kelas. Dia jelas terlihat canggung ketika dia berdiri di podium kelas, berkata,

"Halo, namaku Lee Hyunjoo " (anggapan nama kalian ya guys^^) , senang bertemu kalian semua. Semoga kita bisa bergaul dengan baik "

Di belakang kelas, Jinyoung setengah tertidur. Kepalanya ada di meja, matanya setengah tertutup. Memang, idola itu lelah, dengan promosi Boomerangnya baru saja dimulai dan jadwalnya padat seperti orang gila.

Tapi dia duduk ketika melihat dia masuk kelas.Cara matanya berbinar, pikirnya, itu membuatku gila. Dia menggelengkan kepalanya, mencoba membuat pikirannya pergi. Tidak Jinyoung, kamu idola. Anda tidak seharusnya memiliki pacar, jadi tolong hentikan.

Tapi satu-satunya kursi kosong yang ada di sampingnya, dan di sanalah dia duduk
Jelas, Hyunjoo tahu siapa dia. Lebih seperti, dia penggemar dia, dan sangat senang duduk di sana.

Jinyoung bisa merasakan pipinya terbakar. Tapi dia berusaha tetap tenang, dan memasang wajah paling lurus yang bisa dilakukannya, berkata,

"Hai Hyunjoo, senang bertemu denganmu"

Dia tersenyum.
Jinyoung hampir gila, jantungnya berdegup kencang melampaui apa yang terjadi selama pertunjukan debut mereka. Tetapi sekali lagi, dia adalah tuan yang tetap tenang. Maka, setelah memberinya sedikit senyum, dia pergi dan mencari buku pelajaran Matematika, kelas pertama mereka pada hari itu.

Satu bulan berlalu, dan meskipun dia memiliki kesempatan untuk bolos sekolah, dia selalu berusaha keras untuk datang setidaknya selama beberapa jam di pagi hari hanya untuk melihatnya.

"Jinyoung-ah, apakah kamu akan tinggal sampai makan siang hari ini?" Tanya Hyunjoo sambil menjatuhkan tasnya di atas meja.

"Uh ya, saya pikir begitu," jawabnya sambil tersenyum, "Saya bisa makan dengan kamu, jika kamu tidak keberatan," lanjutnya

Menjadi idola itu sulit, Anda kehilangan begitu banyak kelas sehingga Anda tidak merasa menjadi milik kelas lagi.

Menjadi siswa baru di tahun terakhir sekolah sulit untuk alasan yang sama.
Itu sebabnya Jinyoung dan Hyunjoo melakukan klik bersama, seperti 2 buah teka-teki. Jinyoung menemukan bahwa dia menyukai rasa pizza yang sama, tidak terlalu banyak bicara, terlihat agak dingin tapi hangat di hati, sama seperti dia.

Jinyoung juga, menyadarinya.

Jinyoung suka, tidak, dia benar-benar mencintainya pada pandangan pertama. Dia tahu dia orangnya, setidaknya untuk saat ini.

Suatu hari, saat makan siang, Hyunjoo menunjukkan padanya sebuah gambar gelang.

"Gelangnya bagus," katanya,
"Ya, dan aku benar-benar menyukai pesona bintang juga," jawabnya.
Jinyoung mengerutkan alisnya, berkata,
"Huh, tidak, aku lebih suka itu lebih baik."