Dyra tampak sangat bingung sekarang. Sudah hampir 2 jam dia mengobark-abrik isi lemarinya, berharap menemukan pakaian yang cocok di pakai untuk menemui Raka. Padahal pakaian Dyra sangat banyak dan bisa di bilang semua pakaian nya layak pakai, tapi bukanlah cewek namanya kalau pakaian selemari penuh pas mau pergi atau keluar pasti ngomongnya Gak punya baju. Mungkin itu sudah kata-kata turun menurun yang khusus untuk cewek.
Waktu terus berjalan, Dyra melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul setengah empat sore, sedangkan Raka akan menjemputnya pukul empat. Dyra semakin panik menyadari bahwa Raka akan segera datang. "Arrrghhhhh.... Baju-baju gue pada kemana sih? Perasaan kalau lagi beres-beres banyak deh, giliran mau di pake pada ngilang. "Dyra berteriak setres. Padahal sekarang kamarnya sudah seperti kapal pecah karena baju berserakan dimana mana. Dasar.
"Gimana ini Kak Raka bentar lagi pasti nyampe, sedangkan gue? Masih kucel kaya gini. "Dyra mendumel pada dirinya sendiri. Setelah beberapa menit pusing memilih baju, akhirnya pilihan Dyra jatuh pada sebuah dress pendek selutut bermotif bunga dan di padukan dengan tas kecil berwanrna biru muda. Dyra melihat bayangannya pada pantulan cermin. "Norak gak yah? Kok gue gak yakin gini sih. "Putar kanan, putar kiri. Dyra terus memperhatikan dirinya sendiri sambil meringis. "Dyra ayo turun sayang, Raka udah nungguin di bawah. "Ucap Resha, Mamanya Dyra. Entah sejak kapan Mamanya masuk, Dyra pun tidak menyadari itu. Sebelum turun Dyra terhenti sejenak, Resha pun refleks mengehentikan langkahnya dan berbalik melihat Dyra yang nampak cemas. "Kamu kenapa Dyra? Kamu sakit? "Tanya Resha. "Ma penampilan aku gimana? Norak gak? Aku gak pede soalnya. "Jawab Dyra masih dengan wajah cemasnya. Resha memperhatikan penampilan Dyra dari atas sampai bawah. Tidak ada yang aneh apalagi norak. Malah Dyra terlihat manis. "Kamu cantik kok, gak usah gak pede kaya gitu. Mama yakin Raka bakalan terpesona liat kamu. "Ucap Resha sambil menyelipkan sedikit rambut Dyra ke telinganya. "Ayo kasian Raka udah nungguin. "Resha menarik tangan Dyra pelan.
Ketika Dyra dan Resha sedang menuruni tangga, Dyra melihat Raka sedang berbincang dengan Adam Ayahnya. Raka tampak sangat akrab dengan Adam, mereka sesekali tertawa kecil di tengah-tengah obrolannya. Selain tampan Raka juga sangat ramah dan sopan, itulah salah satu alasan mengapa Dyra menerima Raka saat Raka menyatakan perasaannya beberapa bulan yang lalu. Walau begitu banyak berita yang kurang mengenakkan tentang Raka yang sering Dyra dengar. Salah satunya, berita bahwa Raka adalah seorang play boy, memang tidak aneh jika raka memang benar-benar seorang play boy pasalnya saat duduk di bangku SMA dulu Raka memang sering gonta ganti pacar. Baru jadian hari ini besoknya sudah putus. Dan yang lebih parah lagi pada hari itu juga Raka akan menggandeng pacar barunya. Tidak jarang akan ada pertengkaran antar cewek-cewek yang mengaku sebagai pacar Raka, ada yang saling mengatai PHO lah Pelakor lah, bahkan sampai main jambak-jambakkan. Tapi yang jadi rebutannya malah suka terlihat biasa saja, seakan tidak ada masalah apa-apa. Padahal semua masalah yang terjadi adalah mutlak salah Raka. Dari mana Dyra tahu semua itu? Jelaslah Dyra tahu karena dulu sewaktu Dyra masih kelas X Raka adalah seniornya. Raka memang seorang player. Tapi semua manusia pasti bisa berubah. Begitu kira-kira jawaban Dyra ketika teman-temannya bertanya alasan dia menerima Raka.
Menyadari kedatangan Dyra, Raka menoleh dan memperhatikan Dyra sambil tersenyum. Merasa di perhatikan Dyra semakin menundukan kepalanya, antara malu dan risih. Saat Dyra sudah berada di sampingya Raka meminta izin kepada Adam dan Resha. "Om saya ajak Dyra keluar sebentar, itung-itung perpisahan soalnya nanti saya langsung berangkat ke Amerika. "Izin Raka. "Yaudah Om izinin tapi pulangnya jangan ke sorean yah takutnya kamu ketinggalan pesawat lagi. "Jawab Adam. "Oke Om pasti. Saya sama Dyra berangkat dulu Om Tante. "Ucap Raka sambil menyalami Adam dan Resha diikuti oleh Dyra. Sesampainya di dalam mobil Raka tidak langsung berangkat, Raka hanya memperhatikan Dyra. Dyra yang sedari tadi melihat ke arah luar jendela merasa ada yang janggal karena Raka tak kunjung menjalankan mobilnya. Dyra menoleh ke arah Raka dan kini Raka sedang memperhatikannya. Dyra hanya meringis melihat Raka terus menatapnya seperti itu. "Kak... Kenapa liatin aku kaya gitu? Ayo jalan keburu sore. "Ucap Dyra, jujur sekarang detak jantung nya sangat tidak stabil. "Kamu cantik. "Jawab Raka, spontan wajah Dyra memerah mendengar jawaban Raka.
***
Rifal menatap langit-langit kamarnya, posisinya terlentang dengan kedua tangannya sebagai bantal. Rifal mencoba memejamkan matanya namun setelah beberapa detik dia kembali memubuka matanya. Dia teringat perkataan Tessa dulu sewaktu Rifal masih kecil, kalau kita susah tidur coba absen nama-nama hewan pasti tidak lama kantuk akan datang. Rifal tersenyum dan kembali menutup kedua matanya."Kambing"
"Kucing"
"Curut"
"Kunyuk"
"Kodok"Rifal terus menyebutkan nama-nama hewan yang dia tahu, perlahan rasa kantuk mulai datang. Tapi setelah menyebutkan satu nama Rifak kembali membuka matanya
"Rical... Eh diamah kembaran ogeb gue, gimana sih. "Ucap Rifal.
Karena sudah merasa putus asa Rifal beranjak dari tempat tidurnya dan pergi keluar kamarnya. Rifal berjalan tanpa tahu arah tujuannya. Entah akan kemana dia sekarang, sampai Rifal melihat pintu yang berada di sebelah kamarnya. Rifal tersenyum dan tanpa fikir panjang Rifal langsung masuk ke dalam ruangan itu. Rifal berjalan mendekati Rical yang sedang tiduran dengan earphone yang terpasang di telinganya. Rical terkejut dengan kedatangan Rifal yang tiba-tiba tidur di sebelahnya.
"Ngapain lo ke sini?"Tanya Rical ketus."Yee biasa aja dong muka lo, galak amat sih. Gue kangen tau sama lo, apa lo gak kangen sama adek lo yang ganteng ini? "Tanya Rifal sambil menaik turunkan alisnya.
"Ngaca dulu lo sana sebelum ngomong. "Jawab Rical.
"Eh gue kok jadi keinget si Raka yah, gue gak yakin gitu dia bakaln sanggup Ldr-an secara dia kan play boy cap minyak angin. "Tiba-tiba saja Rifal membahas Raka.
"Apa peduli lo? "Tanya Rical, masih dengan nada ketusnya.
"Gue cuma kasian aja sama pacarnya, siapa tadi namanya? Lupa gue. "Rifal menggaruk lehernya yang tidak gatal sama sekali.
"Gue gak tau. Mending lo keluar deh, gue pusing dengerin curhatan gak penting lo itu. "Rical mendorong Rifal agar sedikit jauh darinya.
"Yaelah gue bete tau gak sih di kamar sendirian. Mau tidur gak ngantuk, gue tidur di sini aja yah? "Tanya Rifal antusias.
"Ogah, pergi lo sana. "Jawab Rical.
"Apa hak lo ngusir-ngusir gue? Ini rumah Papa Arsen sama Mama Tessa bukan rumah punya lo. Pokoknya gue mau tidur di sini. "Rifal menarik selimut hingga menutupi semua tubunhnya. Rical hanya berdecak melihat kelakuan Rifal.***
Dyra dan Raka sekarang sudah pulang dan mereka berada di depan rumah Dyra. Setelah berjalan jalan di taman kota Dyra lebih memilih di antar pulang. Selain dia juga cape Dyra juga tidak mau Raka ketinggalan pesawat."Kamu baik-baik yah selama gak ada aku, aku pasti bakalan sering pulang kok. "Raka mulai membuka pembicaraan.
"Iya kak, kakak juga yang rajin kuliahnya. Kak tapi kakak emhh... Janji.. "Dyra tidak melanjutkan kata-katanya.
"Apa? Kamu takut aku selingkuh? Tenang aja Ra aku gak bakalan selingkuh kok. Aku itu sayang sama kami, kamu percaya aja ya sama aku. "Raka mengacak rambut Dyra pelan. Dyra tersenyum mendengar jawaban Raka.
"Iya aku percaya sama kakak. "Jawab Dyra.
"Yaudah sekarang kamu masuk gih, aku sebentar lagi juga mau ke bandara. "
"Aku masuk dulu, kakak hati-hati di jalannya. "
"Iya. I love you . aku pulang. "Ucap Raka sambil masuk ke dalam mobilnya dan berlalu meninggalkan pekarangan rumah Dyra.
Dyra memegang jantungnya yang berdetak sangat kencang saat mendengar Raka mengatakan itu padanya. Dyra jadi senyum-senyum sendiri, lalu dia masuk ke dalam rumahnya
***
Happy reading💋
KAMU SEDANG MEMBACA
Take Care Of You
Teen FictionSiapa yang tidak kenal dengan seorang Rifaldo Arsenio Prasaja? Selain berasal dari keluarga yang kaya raya, keluarga mereka juga memiliki perusahaan yang cukup terkenal di dalam maupun luar negeri. Rifal juga mempunyai wajah yang gantengnya di atas...