Cie-cie update! Met sore semuanya. Yang pgn join GC WA "BangtanZy Squad" dm aja nomer-nya ya... ^^
Vote dulu sebelum membaca, jangan lupa comment jika sudah selesai.
:
:®TaeZyKissing
:
:Aku memicingkan mataku curiga pada ketiga sahabatku. Mereka memaksa untuk mengantarku menuju mobil—padahal ini bukan gaya mereka sama sekali.
"Good bye, Suez. Take care, Baby." ucap ketiganya kompak. Namun salam perpisahan itu seolah mereka tujukan untuk Taehyung—bukan untukku.
Aku mengangguk. Taehyung membukakan pintu mobil dan mempersilahkanku masuk.
Dan benar saja—seperti yang aku curigakan. Pasti ada maksud tersembunyi dari para sahabatku. Disaat pintu mobilku telah tertutup. Aku melihat ketiganya mengajak Taehyung berkenalan. Mereka berebut siapa yang lebih dulu berjabat tangan dengan Taehyung. Mereka bertiga seperti kucing yang memperebutkan satu ikan salmon. Padahal mereka sudah mempunyai ikan masing-masing.
"Huh, tunggu saja sampai aku melaporkan mereka pada pacar masing-masing!" monologku.
Tidak lama mereka berbincang—kemudian Taehyung membungkukkan badannya, dan tersenyum ramah. Ketiga sahabatku menatap kagum pada Taehyung atas apa yang baru saja ia lakukan.
Aku mendengus—dia beda sekali saat dengan orang lain. Sangat hormat. Sedangkan dengan aku...
Sangat kurang ajar.
"Pakai seltbelt-mu, Nona. Kita akan segera berangkat."
Aku terkesiap. Tidak sadar kalau Taehyung sudah berada di dalam mobil. Dia menatapku dari kaca spion dalam—sedangkan aku masihlah terkejut karena kedatangan pria itu yang tidak terduga.
Aku berusaha mengumpulkan kesadaranku, "Langsung jalan saja."
Mata onyx miliknya lekat memandangku. Aku sungguh tidak nyaman jika ditatap seperti itu. Terlebih yang menatapku adalah Kim Taehyung—pria yang beberapa jam terakhir membuatku hampir kehilangan seluruh akal sehat.
"Tidak bisa, Nona. Kau harus memasang seltbelt-mu dulu." ujarnya seolah memerintahku.
"Siapa kau jadi memerintahku, Kim? Apa hak mu?"
Dia menyeringai untuk yang kedua kalinya di hari ini. "Aku Bodyguardmu, ingat? Jadi sudah hak ku untuk menjagamu. Termasuk memerintahkanmu untuk memakai seltbelt. Itu juga untuk keselamatanmu kalau terjadi hal yang tidak terduga di jalan."
Aku mendesis, "Aku tetap menolak memakai seltbelt." ujarku final.
Namun yang kulihat dari kaca spion dalam adalah Kim Taehyung yang mendesah jengah. "Kau sangat keras kepala, Nona."
Aku terkejut. Taehyung bergerak memanjat bangkunya. Menyelip celah tengah antara kursi depan. Dalam sekejap dia sudah berada di hadapanku.
"A—apa-apaan?!" hardikku.
Dia memutar bola mata malas tidak peduli dengan hardikanku. Tangannya mengambil ujung seltbelt yang berada di sebelah kananku. Hal itu menyebabkan tubuhku dan tubuhnya berdekatan. Aku otomatis menegang dan kaget bukan main. Detak jantungku berdetak abnormal dan aku harap Taehyung tidak mendengar detaknya yang sangat nyaring.
Sekarang posisinya ia seolah memelukku. Kami sangat dekat. Benar-benar dekat sampai aku bisa merasakan hembusan nafasnya di sisi kanan pipiku. Aroma musk yang mengoar dari tubuhnya sangat menggoda. Sehingga tanpa sadar aku meneguk saliva akibatnya.
Aku meliriknya yang masih berkutat dengan seltbelt. Tarikan seltbelt itu agak eror, sehingga harus memerlukan usaha lebih jika ingin menariknya.
Dia semakin mendekatkan tubuhnya, aku reflek memundurkan tubuhku kebelakang. Sekarang aku benar-benar terhimpit. Dibelakangku ada sandaran jok mobil, dan di depanku ada dada bidang Taehyung yang bersentuhan dengan dadaku.
Hey, apa-apaan?! Apa dia sengaja melakukan ini?! Apa dia sedang mengambil kesempatan dalam kesempitan?!
Oh, entahlah! Yang pasti sekarang aku hanya duduk termengu menunggu urusannya dengan seltbelt selesai.
"Nona..."
Taehyung tiba-tiba memanggil, mataku meliriknya. Aku sedikit terkejut karena sekarang ia menatapku begitu intens.
"Uh—hm?" sahutku gugup.
"Sudah ku bilang, Nona. Kau tidak dalam keadaan baik-baik saja."
Aku mengerjap, "Apa maksudmu, Kim?"
Taehyung tersenyum. Senyum yang begitu menawan dan membuatku hampir membalas senyumnya juga. Namun tidak jadi karena aku sadar kalau sedang dalam mood yang sangat buruk terhadapnya.
Tangannya terangkat mengambil sapu tangan yang berada di saku jaketnya. Saputangan berwarna merah maroon nan terlihat lembut itu menyampu permukaan dahiku.
"Kau berkeringat, Nona. Itu tandanya kau sakit."
Hatiku berdesir akan apa yang Taehyung lakukan sekarang. Tanpa sadar aku menikmati apa yang dia lakukan. Desiran di dadaku semakin terasa dan jantungku berpuluh kali berdetak lebih cepat.
Terkutuklah suhu di dalam mobil yang begitu panas sehingga membuatku berkeringat.
Terkutuklah juga seltbelt yang eror seperti pula detak jantungku sekarang.
Terkutuklah juga Kim Taehyung, yang telah membuatku merasakan desiran aneh di hati. Dan belum pernah kurasakan sebelumnya.
Sialan.
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguard Danger × TaeZy
Fanfiction[PRIVATE!] Siders Dilarang Membaca Cerita Ini!