Talk

15.8K 954 38
                                    

[Mark selalu merasa senang ketika mendengar Donghyuck berbicara. Fluff, Canon]

Mark selalu merasa senang ketika mendengar Donghyuck berbicara.

Entah ada apa didalam suara Donghyuck, tapi itu selalu membuat Mark merasa damai dan kembali bersemangat ketika ia sedang lelah dengan segala aktivitasnya.

Terlebih akhir-akhir ini jadwal solonya di acara High School Rapper yang sangat padat membuatnya selalu pulang larut malam. Namun, tiap kali ia sampai didorm NCT, Donghyuck selalu menunggunya dan membuatnya melupakan semua rasa penat jadwal kerjanya.
Entah dengan bagaimana caranya. Contohnya, seperti hari ini.

.
.
.
.

"Hyuck-ah"

Mark menggoyangkan sedikit bahu Donghyuck yang tertidur diatas kursi ruang tamu mereka. Dan ketika dua mata indah itu terbuka, senyum Mark secara otomatis terpantri manis dibelah bibirnya.

"Ah, Hyung sudah pulang? Maaf, aku ketiduran."

Mark menggusak rambut Donghyuck pelan dan berbisik kepada bungsu digrupnya itu kalau ia tak mempermasalahkannya. Donghyuck mengangguk pelan dan beranjak dari kursi ruang tamu.

"Mandi saja dulu, aku akan menghangatkan makanan—“

"Tidak usah, aku tadi sudah makan malam. Kau tunggu saja dikamar, biar aku mandi" potong Mark cepat. Ia sedikit mendorong badan Donghyuck agar kekasihnya itu masuk kedalam kamar mereka.

Donghyuck sendiri hanya terkekeh kecil melihat tingkah Mark lalu mengangguk mengerti dan pergi menuju kamar mereka. Mark menatap pintu kamarnya yang sudah ditutup oleh Donghyuck, lalu dengan cepat diraihnya handuk dan segera masuk kekamar mandi.

.
.
.
.


Donghyuck sedang memainkan tabnya ketika Mark masuk kedalam kamar dengan keadaan setengah telanjang? Tubuh sempurnanya hanya dilindungi oleh selembar kain dibagian bawahnya. Donghyuck mau tak mau sedikit tertawa melihatnya.

“Eh, ada apa? Ada yang lucu?"

Donghyuck menutup mulutnya, untuk mencegah tawa keluar dari mulutnya lalu menatap Mark yang tengah memakai celana pendeknya.

“Tidak apa-apa, aku hanya membayangkan jika fansmu melihat apa yang barusan kulihat. Mereka pasti mati kehabisan darah." Jawab Donghyuck yang dilanjutkan dengan tawanya yang belum selesai tadi. Mark, yang sudah berpakaian lengkap, mengernyit kecil melihatnya.

"Tapi kau terlihat baik-baik saja?" Timpal Mark.
Donghyuck sedikit menggeser posisi tidurnya agar Mark bisa tidur disampingnya.

"Tentu aku baik-baik saja, kau berharap aku kenapa-napa?"

"Tadi kau bilang jika aku hanya memakai handuk, fansku akan kehabisan darah, kenapa kau tidak?"

Tawa Donghyuck membahana seketika mendengar ucapan Mark. Melihatnya tertawa, Mark mau tak maupun ikut tersenyum senang dan menggusak rambut Donghyuck dengan gemas.

"Ya! Aku bukan fansmu. Apa hanya karna aku kekasihmu, aku harus berlaku sama seperti fansmu? Dan juga, jika aku ingin mengidolakan seseorang, aku sedikit pilih-pilih Markeuri. Aku tidak mau punya idola yang berambut bak ramen." Canda Donghyuck diselingi tawa.

"Tidak harus sama, tapi kau pasti memiliki perasaan yang sama dengan mereka. Dan satu lagi, jangan pernah menghina rambutku!" Seru Mark sengit. Tak lupa ia sedikit mencubiti pipi tembam Donghyuck berkali-kali, sekalian melampiaskan kegemasannya pada kekasih lucunya ini.

"Tapi aku sudah melihat badanmu beribu kali, jadi tidak berkesan lagi sekarang."

Mark menatap Donghyuck kaget. Ia sudah tak berkesan lagi dimata Donghyuck??? Sudahlah, lebih baik ia mati saja. Melihat reaksi Mark, Donghyuck semakin membesarkan tawanya.

"AHAHAHAHAHAHAHAHA, ekspresimu hyung, lucu sekali, HAHAHAHAHA—“

"YA LEE DONGHYUCK, TIDAKKAH KAU MELIHAT JAM BERAPA INI? DIAMLAH."

“YA JOHNNY HYUNG, KAU JUGA BERISIK!"

Donghyuck dan Mark saling bertatapan mendengar jeritan Johnny dan Jaehyun, lalu tertawa kecil agar member yang lain tak ikut berteriak.

"Tidurlah hyung. Ini sudah malam" ucap Donghyuck lembut. Ia semakin mendekatkan badannya pada badan Mark.

"Tapi aku tak ingin tidur. Bagaimana kalau aku mendengarkan apa saja yang terjadi hari ini saat aku pergi?"

Mark menatap Donghyuck yang sedang menenggelamkan wajahnya pada dadanya, menanti kekasih gembilnya ini berbicara.

Donghyuck mendongakkan kepalanya keatas, memperlihatkan wajahnya kearah Mark dan sedikit memajukan bibirnya.

“Tidak mau, ini sudah malam. Besok kau ada jadwal, dan aku tak mau menjadi alasanmu kelelahan besok pagi"

Mark tersenyum kecil mendengar jawaban Donghyuck. Dengan lembut, ia menundukkan wajahnya dan mengecup pucuk kepala Donghyuck.

"Percayalah Hyuck-ah, mendengarmu bercerita seperti vitamin untukku. Lagi pula besok kita tidak ada jadwal. Kau jangan coba-coba ingin membohongiku" ucap Mark lembut.

Donghyuck terdiam sejenak mendengar ucapan hyungnya yang lebih tua satu tahun ini lalu terkekeh.

“Apa kau bilang hyung? Vitamin? Ya! Tidak adakah kata-katamu yang normal sedikit? Apa semakin malam membuatmu menjadi semakin chessy?"

"Mungkin?"

"Ei, kau menjijikan Mark Lee"

"Toh kau menyukainya, tak apa jika aku harus menjadi orang yang menjijikan."

Mark dan Donghyuck sama-sama tertawa setelahnya, lalu barulah Donghyuck memulai ceritanya malam itu.

“Tau tidak Hyung, tadi siang aku dan Doyoung hyung berniat untuk memas—“

Mark mendengarkan cerita Donghyuck dengan seksama. Ia tersenyum lebar mendengar suara highpitch namun halus itu. Benar-benar seperti vitamin yang membuatnya melupakan segala lelahnya. Belum lagi ekspresi wajah Donghyuck yang menjadi pendukungnya dalam menceritakan harinya. Sesekali Mark akan mengecup pipinya gemas atau tertawa kecil mendengar cerita Donghyuck.

Entah sudah berapa jam mereka habiskan dengan kegiatan itu. Markpun sudah menyadari kalau nada suara Donghyuck sudah berubah, dari yang sangat antuasias menjadi sedikit melambat. Bahkan terkadang kata-kata yang dipakainya sudah sedikit ngelantur.

Donghyuck mulai mengantuk.

Markpun semakin mempererat pelukannya pada pinggang Donghyuck. Tangannya yang bebas ia gunakan untuk mengelus lembut rambut Donghyuck. Tak butuh waktu lama sampai suara kesukaannya itu menghilang dari pendengarannya. Tapi toh ia tak masalah. Ia sudah puas mendapatkan asupan suara Donghyuck hari ini.
Mark mencium lembut bibir Donghyuck, sebelum ia ikut menyusul kekasihnya itu kealam mimpi.


.
.
.
.
END

Sebenernya sudah pernah upload ini di akun ffnkuu, cuma ku emg sengaja ngapus ff yg ada diakun sebelah.

TAPI FF INI TUH.... fffavpribadiakuwalaupunjelekwakwaw
Jadi ya kupublish ulang hehehehhehehehhehehehhehehehehehhehehehehehehehhe

Draft of MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang