Kantor

6.1K 663 11
                                    

[office!AU efek teaser regular irregular]

Mark keluar dari lift dengan langkah sedikit gontai. Ia membuka jas hitamnya sebelum menyampirkannya asal pada lengannya.

Ia baru saja menyelesaikan sebuah rapat mengerikan yang dihadiri oleh seluruh pemegang saham di perusahaan tempatnya bernaung sekarang. Ini adalah rapat pertamanya sebagai seorang Presiden Direktur di perusahaan yang diturunkan ayahnya padanya.

Jika ditanya, sekarang ini Mark sangat lelah. Tentu saja, memimpin rapat yang dihadiri oleh pemegang saham dengan umur yang jauh diatas Mark membuat lelaki itu harus sedikit menahan semua emosi yang ingin meluap. Ayahnya memang sudah mengatakan, biasanya dirapat pertama seperti ini semua orang pasti bak memusuhi Mark dan akan mengelurkan banyak sarkasme dan hinaan yang secara special ditujukan untuk Mark.

Katakanlah Mark sudah menyiapkan semuanya sebaik mungkin, mulai dari materi rapat sampai mentalnya. Tapi kenyataanya ia tetap kelelahan menahan semua sindiran serta cemooh menyebalkan orang-orang itu. Benar-benar yang ingin dilakukan Mark saat ini adalah mengambil cuti besok untuk tidur sepuasnnya lalu bekerja segiat mungkin untuk membungkam mulu-mulut laknat pemegang saham dalam perusahaannya.

Mark membuka pintu ruangannya pelan, sebelum menyalakan lampu yang tadi sengaja ia matikan sebelum memulai rapat terkutuk itu. Baru saja ia akan beranjak untuk membereskan barang-barangnya, sebuah suara lenguhan terdengar dari balik kursi kerja tempat biasanya ia duduk.

Mengernyit heran, Markpun menggantung asal jasnya pada gantungan yang memang sudah disediakan dipojok ruangan lalu beranjak untuk memastikan siapa orang yang menyelinap masuk diruangannya. Sebelah alisnya sedikit terangkat melihat sesosok lelaki yang tengah tertidur lelap pada kursi tempatnya biasa berkerja.

Mark memperhatikan sosok itu tanpa berkedip. Bagaimana kelopak mata yang tengah terpejam itu membuat bulu mata panjang miliknya tampak bersatu dengan pipi sewarna caramel yang terlihat sehat. Belum lagi belah bibir sewarna cherry yang sedikit terbuka itu. Lelaki itu tampak sangat pulas dalam tidurnya, bisa dilihat dari bagaimana tangannya yang terlipat seadanya didepan dada serta kepala yang bertumpu pada bantal leher berwarna pink yang dikenakannya.

Mark memutus kontak matanya dengan sosok tadi untuk melihat jam yang melingkar pada tangannya.

Pukul sebelas tepat.

Keningnya sedikit berkerut. Ia membuka jam tangannya lambat, sebelum kembali menatap sosok yang sekarang tertidur tepat didepannya. Setelah puas menatapi wajah sosok itu, Markpun mengarahkan jemarinya untuk mengelus pelan pipi tembam nan halus itu, mencoba membangunkan sosok itu dengan cara terlembut.

Alih-alih terbangun, sosok tadi malah semakin menyamankan kepalanya pada jemari Mark, tampak tak terganggu sama sekali.

Tak kehabisan akal, Markpun mencoba cara yang kedua.

Ia menundukkan sedikit badannya, mensejajarkan wajahnya dengan wajah orang tadi. Mark kembali memandangnya singkat, sebelum mulai mengecupi setiap inci wajah lelaki tadi.

Guratan gelisah mulai terlihat diwajah yang semulanya tenang itu. Tangan yang sedari tadi terlipat cantik didepan dadanya sudah berpindah tempat menjadi diatas bahu milik Mark, berusaha mendorong sosok yang masih asik mengecupi pipi gembil lelaki yang terusik dari tidurnya itu.

"M-mark berhenti..." lirih lelaki itu. Kedua kelopak mata lelaki tadi secara perlahan mulai terbuka, menunjukkan mata bulat bak beruang yang menatap Mark sayu. Tangannya masih sibuk mendorong Mark agar menjauh dari tubuhnya sesegera mungkin.

Tapi Mark dengan segala kekeras-kepalaannya tetap tanpa henti munghujani wajah manis itu dengan kecupan singkat.

"Ya! Mark Lee, hentikan!"

Draft of MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang