XVII : Sasuke

653 99 20
                                    

Zamrud yang kusukai
Hanya ada pada matamu

(Sazqi dalam "Gadis Sakura")

***

Sasuke merebahkan dirinya di atas kasur dan memejamkan matanya, namun ia tidak dapat tidur. Kata-kata yang Sakura lontarkan untuknya tempo hari masih terngiang-ngiang di pikirannya.

'Kau bisa menulis segelap itu di tempat secerah ini? Kau kontradiktif sekali, hm? Tapi aku suka yang seperti itu.'

Bisa-bisanya Sasuke terjatuh pada perempuan seperti Sakura.

Kemudian Sasuke menggelengkan kepalanya. Bisa saja ia memang jatuh hati pada Sakura, namun ia tidak yakin jika Sakura menyukainya. Perempuan mana yang mau menemaninya dalam kemuraman? Sasuke rasa, tidak ada.

Masih terpatri di benak Sasuke, begitu mereka melangkahkan kaki ke dalam toko buku kecil itu, Sakura langsung mengedarkan pandangan seperti anak kecil yang memasuki toko mainan yang besar. Setelah mereka membicarakan segala kesepakatan terkait Festival Bahasa di kampus Sakura, tanpa sungkan ia mengambil buku-buku yang terletak di kusen jendela.

"Lihat aku," kata Sakura, "Bukankah duduk di sini sangat menyenangkan?"

Pojok yang ditempati Sakura itu memang sisi yang jarang dijamah oleh Sasuke. Biasanya Sasuke hanya menumpuk buku-buku yang belum sempat ia sortir di situ. Namun, berkat Sakura, ia dapat memahami bahwa duduk di kusen jendela, di pojokan itu, ternyata menyenangkan. Ada anak sungai yang jernih yang mengalir di bawah jendela. Di sisi anak sungai terdapat bunga-bunga liar berwarna kuning.

Kemudian, ditemani pelangi yang merekah di luar sana, Sakura berkata pada Sasuke,

"Teruskan saja!"

"Apanya?" Tanya Sasuke.

"Menulisnya!"

***

Sasuke iseng berkunjung ke akun portalnya. Tak ia sangka, sudah ada puluhan notifikasi yang berisi vote dan komentar mengenai puisi-puisi yang ia unggah. Kebanyakan komentar berisi kata-kata pujian, seperti "bagus", "teruskan thor", "aku terhura thor", dan lain sebagainya. Seperti yang Sasuke pikirkan sebelumnya, puisi bertema cinta dan remaja memang banyak digandrungi.

Ia mengecek kotak masuk akun portalnya. Ada satu pesan yang belum terbaca oleh Sasuke, yaitu pesan yang dikirim oleh seseorang berakun "Spring-san".

Sazqi-san,

Terima kasih telah menulis sajak yang begitu luar biasa. Aku pribadi sangat menyenangi sajak-sajakmu, terutama yang berjudul 'Gadis Sakura'. Aku tidak tahu apakah kau lelaki atau perempuan. Jika kau perempuan, aku rasa puisimu menggambarkan si Gadis Sakura sebagai kakak atau sahabat tercinta. Dan aku suka itu.

Teruslah berkarya, Sazqi-san.

Sasuke merasa tidak enak bila ia tidak membalas pesan ini, apalagi si pengirim sudah bela-belain menulis sepanjang ini hanya untuk memuji karyanya. Walaupun Sasuke sebenarnya tidak terbiasa menulis dengan genre romansa, namun pesan itu telah membakar semangatnya.

Connected [Fanfiksi NaruHina dan SasuSaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang