*Feli pov*
Hari ini adalah hari ulang tahun pak erik semua karyawan dan staff mempersiapkan sebuah kejutan untuk bos tercinta kita. Cihh.
"feli, kamu mau kasih apa ke pak erik?"tanya dian yang sedang membungkus sebuah kado.
"gak tau nih, Bingungg" jawabku sambil menghela napas kasar.
"kamu kan dekat banget sama pak erik, masa itu doang gak tau sihh" kata dian sambil memutar bola matanya malas.
Aku memikirkan kado apa yang bagus untuk manusia itu.
Plakk
Melia memukul bahuku kencang sampai mengeluarkan bunyi seperti gong.
"aduhh, sakit tau"rintihku kesakitan.
Melia hanya cengengesan mendengar rintihanku.
"oiya,btw kamu mau ngasih apa?" tanya melia sambil mengganggu pekerjaan dian.
"masih bingung mau kasih apa, lagian aku gak tau kesukaan dia apa dan apa yang dibencinya, semuanya aku gak tau" jawabku sambil meletakan kepalaku diatas meja.
"hmm, itu masalah yang sangat sulit" kata melia sambil berdecak pinggang.
"mending kamu kasih dia dasi aja" kata dian yang sudah nimbrung dengan kita berdua.
"Nahhh!! Iya tuhh!! tumben pinter" kata melia sambil menepuk pelan pundak dian.
"...." dian hanya memutar bola matanya malas.
'iyaya,mending aku kasih dia dasi aja, udh gak mahal banget dan gampang dicari'
Aku meninggalkan dian dan melia tanpa berkata apapun.
"lah tuh bocah mau kemana? Orang lagi ngomong,minta dislepat pantatnya emang" gerutu melia.
"mungkin dia mau beli dasi. dah ya, aku mau kekamar mandi pengen pipis" kata dian seraya meninggalkan melia yang tengah mengomel.
Aku menuju kepasar untuk membeli dasi,'btw gw naik kopaja yang tengah ramai didalamnya, mana disamping gw ada orang lagi ngupil, mana upil dipeperin dikursi depan'. Sampainya dipasar sambil melihat sekeliling dimana dasi itu berada dan cocok untuk bosnya.
Setelah mendapatkan dasi yang cocok untuk bosnya dan sudah membeli kertas kado juga, aku pun bergegas untuk kembali kekantor. Ditengah perjalanan menuju kantor,tak sengaja aku menabrak seorang lelaki hingga barang yang aku bawa terjatuh.
"maaf, saya gak sengaja. Saya sedang buru-buru" kataku dengan sopan sambil memungut semua barang yang terjatuh ketanah.
"feli" sapa pria yang menabrakku pelan.
Aku tersentak ketika suara yang kudengar sepertinya, aku mengenalnya.
"dirgaa!" kataku sambil melebarkan mataku lebar-lebar.
"udah lama ya gk ketemu,mau kemana sih buru-buru" tanya dirga sambil mengelus rambutku pelan.
Seketika aku menepis tangannya dengan kasar. Dirga hanya tersenyum melihat tingkahku yang sangat berlebihan.
"kamu masih kerja disana?"tanya dirga sambil mendekatkan wajahnya ke wajahku.
Dengan sigapnya aku menjauhi mukaku dari hadapannya. Sebuah tangan muncul dipundakku, aku tersentak kaget dan mendapati pak erik disampingku.
"pak!" kataku tersentak.
"ayo, kamu udh selesai belanja kan?"kata pak erik sambil memegang pinggangku lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is My Whole World
RomanceTiba-tiba saja aku merasa seperti mengenal bosku ini sudah lama tapi kapan yaa??