TSW 1

20.2K 988 30
                                    

Mila memasuki ruang kerja bosnya, dengan membawa beberapa file yang diminta sang bos besar.

"Permisi pak, ini file yang bapak minta" ucap Mila seraya meletakkan beberapa berkas diatas meja Kevin.
"Kok pak sih, sudah aku bilang panggil Kevin saja saat kita berdua" ucap Kevin merayu sekretaris cantiknya itu.
"Maaf lupa Vin" ucap Mila dengan wajah memerahnya.
"Gitu dong, nanti makan siang bareng ya" ucap Kevin.
"Tapi..."
"Gak ada tapi, aku gak terima penolakan, nanti tunggu aku di parkiran" ucap Kevin.
"Vin aku gak enak sama yang lain nanti dikira kita ada apa-apa" ucap Mila.
"Mau banget ya kita ada apa-apa" goda Kevin, ia berdiri dan meraih pinggang Mila.
"Vin lepas, nanti ada yang lihat" omel Mila, Kevin melepaskan pelukannya dan membiarkan Mila pergi dari ruangannya.

Kevin tersenyum seraya menatap punggung Mila yang menghilang dibalik pintu.
"Kamu membuatku penasaran Mila, dan aku harus mendapatkanmu" ucap sisi jahat batin Kevin.
"Tapi kamu sudah beristri Vin, jaga kepercayaan istrimu dengan kesetiaanmu" ucap sisi baik batinnya.
"Tapi aku menyukainya... kecantikan dan kepribadiannya membuatku penasaran" ucap sisi jahat batinnya lagi.
"Bagaimana dengan istrimu yang ada dirumah, tidak cukupkah dia untukmu" ucap sisi baiknya lagi.
"Aaarrggghhhh... gue gak peduli gue harus memiliki Mila" ucap Kevin.

Dengan terpaksa akhirnya Mila turun juga menuju tempat parkir setelah beberapa kali ditelpon sang bos besar, bukan ia tidak tau maksud dari bosnya itu mendekatinya.

"Vin... kamu sudah beristri tidak seharusnya kamu seperti ini, jangan kamu rusak kepercayaan istrimu" ucap Mila.
"Aku bosan Mil, aku bosan dengan rumah tanggaku yang flat begitu aja... gak ada anak gak ada keramaian dirumah kalau pulang, gak ada tantangannya" ucap Kevin.
"Lalu kamu mendekatiku agar membuat tantangan dalam rumah tanggamu" ucap Mila.

Kevin menghentikan mobilnya ditepi jalan dan menatap Mila dengan tatapan lembutnya, tatapan yang meluluhkan hati para wanita.

"Lihat aku Mil dan tatap mataku" ucap Kevin. "Jujur awalnya aku mendekatimu untuk membuat tantangan dalam rumah tanggaku, aku ingin membuat Julia cemburu, tapi seiring berjalannya waktu, aku merasakan perasaan lain padamu, perasaan yang sudah lama tidak pernah aku rasakan lagi... aku merasa benih-benih cinta itu tumbuh untukmu dan aku gak tau sejak kapan rasa itu itu mulai hadir dalam hatiku" ucap Kevin.
"Vin... sadar kamu sudah beristri tidak seharusnya kamu mempermainkan rumah tanggamu, kamu memiliki istri yang cantik dan rumah tangga yang bahagia, tidak cukupkah itu semua untukmu" ucap Mila.
"Bahagia... bahagia dari sisi mana Mil, aku memang menghargainya sebagai istriku tapi aku tidak mencintainya, dan selama 5 tahun aku bertahan dengan rumah tangga ini dikarenakan aku menghargai oma yang sudah menjodohkan kami" ucap Kevin dengan jujur.
"Sudahlah Vin" ucap Mila.
"Aku tau kamu juga memiliki rasa yang sama denganku, jadi mulai sekarang kamu milikku" ucap Kevin dengan tegas.
"Jangan sembarangan jangan seenaknya aku gak mau" ucap Mila.
"Aku gak terima penolakan" ucap Kevin seraya mengecup kening Mila dengan lembut.
"Iihhh apaan sih" omel Mila sambil mengusap keningnya.
"Jangan pernah dekat lagi dengan pria mana pun kecuali aku, karena apa... karena kamu milikku dan aku mencintaimu" bisik Kevin seraya mengecup kembali kening Mila.
"Vin... jangan seperti ini" ucap Mila.
"Jangan bohongi perasaanmu sayang, jangan siksa dirimu dengan membohongi perasaanmu" ucap Kevin.
"Aku takut... aku takut dengan cemoohan dan bullyan dari orang-orang begitu mereka tau kalau aku orang ketiga dalam rumah tanggamu" ucap Mila seraya menitikkan air matanya.
"Ada aku dan mereka gak akan berani membicarakanmu" ucap Kevin.
"Kamu yakin" tanya Mila.
"Sangat yakin" ucap Kevin.

---

Jam kantor usai Kevin mengantarkan Mila ke apartemennya dan untuk pertama kalinya Kevin memasuki unit apartemen sekretaris yang kini sudah menjadi kekasihnya itu.

"Kamu tinggal sendiri" tanya Kevin seraya duduk disofa.
"Ya... aku sendiri, kamu kan tau aku sudah gak punya siapa-siapa lagi" ucap Mila.
"Amankan pengamanannya disini" tanya Kevin yang mengikuti Mila menuju dapur.
"Iya aman, kamu lihat sendiri gimana akses masuk tadi" ucap Mila.
"Syukurlah aku khawatir aja" ucap Kevin seraya memeluk Mila dari belakang.
"Vin" ucap Mila.
"Gak boleh ya... aku hanya ingin memeluk kamu" ucap Kevin.
"Sebaiknya kamu pulang, pasti istrimu sudah menunggu" ucap Mila.
"Dia gak akan menunggu, sudahlah jangan bicarakan dia saat kita berdua" ucap Kevin, ia memutar tubuh Mila agar menghadapnya lalu dengan pelan ia mendaratkan bibirnya mendekati bibir Mila hingga melekat sempurna, merasa tak ada perlawanan dengan berani Kevin melumatnya.
"Vin... ini gak salahkan, aku gak dosa kan mengambil sedikit cinta kamu dari ibu Julia" ucap Mila.
"Gak sayang, kamu berhak bahagia bersama aku" ucap Kevin seraya memeluk Mila dengan erat.

---

Kevin memasuki rumahnya setelah tadi mengantar Mila pulang ke apartemennya dan mengistirahatkan dirinya sebentar di apartemen itu, dan tiba dirumah ia sambut sang istri.

"Tumben pulang terlambat" ucap Julia seraya menyambut tas Kevin.
"Ada meeting" kebohongan pertama Kevin.
"Meeting sampai malam" tanya Julia.
"Iya" sahut Kevin.
"Tumben... gak biasanya" ucap Julia.
"Meeting dadakan" kebohongan kedua Kevin dalam waktu yang tidak lama.
"Oohhh" sahut Julia tanpa curiga sedikit pun.
"Siapkan air aku mau mandi" ucap Kevin.

Selesai mandi dan makan Kevin naik ke tempat tidurnya lalu disusul sang istri yang kemudian memeluknya.

"Kamu cape gak" tanya Julia.
"Lumayan... kenapa" tanya Kevin seraya mengusap tangan Julia yang melingkari perutnya.
"Aku ingin disentuh malam ini" ucap Julia dengan wajah memerahnya.
"Aku cape Julia, lain kali saja ya" tolak Kevin yang kemudian memutar tubuhnya membelakangi sang istri.

♥♥♥

Ditunggu vote dan komentarnya

2/5/2018
22.37

THE SECOND WOMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang