Sementara Julia sibuk dirumah orang tuanya menghabiskan waktu dengan saling berbincang, Justru sang suami tengah sibuk bersama kekasih barunya.
Usai meeting Kevin membawa Mila untuk makan siang disebuah restauran mewah hanya berdua.
"Vin kenapa kita gak makan siang bareng sama yang lain aja, aku gak enak kalau seperti ini" omel Mila saat sudah duduk menghadapi beberapa hidangan.
"Kamu lupa... mana pernah aku makan siang bareng mereka, biasanya juga seperti ini kan, sayang kamu hanya belum terbiasa dengan hubungan baru kita ini sehingga apa yang kita kerjakan selalu membuatmu khawatir, dibawa santai aja yank" ucap Kevin.
"Dibawa santai... kamu kira gampang, aku tuh takut Vin... aku khawatir kalau ada orang yang mengenal kita dan melihat kita berduaan seperti ini, apa kata mereka nanti, mereka pasti langsung berpikiran buruk tentang aku... aku seorang pelakor, aku orang ketiga dalam rumah tanggamu" ucap Mila.
"Kamu memang orang ketiga dalam rumah tanggaku, tapi rasa yang aku miliki ke kamu jauh lebih besar dari rasaku ke Julia" ucap Kevin."Siapa yang peduli Vin, tetap saja dimata orang-orang aku salah, aku perusak rumah tangga yang sudah kalian bangun sejak 5 tahun yang lalu" ucap Mila.
"Sudahlah Mila... sebaiknya kita makan, dan jangan bicarakan itu lagi, pembicaraan yang tidak akan ada habisnya" ucap Kevin dengan tegas.Selesai makan siang Kevin dan Mila langsung kembali ke kantor, semua mata karyawan langsung mengarah pada keduanya dan terutama pada Kevin, sang bos besar yang begitu tampan penuh wibawa.
Tiba dilantai teratas gedung itu Kevin langsung menarik Mila ke ruangannya."Vin... apaan sih, aku mau lanjut kerja, nanti pekerjaanku terbengkalai" omel Mila.
"Bisakah kamu bersantai sejenak, aku ingin memelukmu" ucap Kevin yang sudah memeluk Mila dari belakang dan menyandarkan dagunya dipundak sang kekasih.
"Ini waktunya kerja Vin bukan waktunya bersantai" ucap Mila seraya melepaskan pelukan sang bos besar.
"Hanya sebentar" ucap Kevin yang kembali menarik Mila ke pelukannya.
"Vin ini kantor, kalau ada lihat bagaimana" omel Mila seraya memukul Kevin pelan.
"Iya-iya, dasar bawel" omel Kevin seraya melepaskan Mila dan menuju kursi kebesarannya.Jam kerja usai, Kevin segera keluar dari ruangannya dan ia pun segera menuju meja kerja Mila yang berada tak jauh dari ruangannya.
"Pulang bersamaku" ucap Kevin seraya menarik Mila yang juga akan segera pulang.
"Vin apaan sih, aku gak bisa aku harus ke supermarket" ucap Mila seraya melepaskan tangannya dari genggaman erat Kevin.
"Ngapain ke supermarket" tanya Kevin, ia menatap Mila lekat.
"Ya belanjalah, kamu pikir mau pipis disana" omel Mila.
"Belanja bulanan" tanya Kevin.
"Iya" angguk Mila.
"Ayo aku temani" ucap Kevin.
"Gak usah aku bisa sendiri" ucap Mila.
"Aku gak terima penolakan, mau ikut ke parkiran atau nunggu dekat halte" tanya Kevin.
"Dasar pemaksa, ya udah aku tunggu di dekat halte" ucap Mila dengan kesal.
"Lucu deh kalau kamu kesal gini, gemesin banget jadinya... pengen cium-cium manja deh" goda Kevin seraya mencolek dagu Mila.
"Dasar genit" omel Mila yang segera menjauh dari Kevin.---
Anto membukakan pintu mobil untuk majikannya dan Kevin pun segera masuk.
"Mila nunggu didekat halte ya To" ucap Kevin.
"Iya Pak" ucap Anto.
"Ingat ya jangan lapor sama Julia" ucap Kevin.
"Baik Pak, saya mengerti" ucap Anto.
"Ini untuk anakmu jajan" Kevin memberikan beberapa lembar ratusan ribu pada Anto untuk uang tutup mulutnya.
"Terimakasih, tapi ini banyak sekali Pak Kevin" ucap Anto.
"Ambil saja, tapi ingat jangan ngadu ke Ibu" ucap Kevin lagi.
"Iya Pak say mengerti" ucap Anto.Mila berdiri dengan wajah juteknya didekat halte, menunggu mobil Kevin dan tak lama mobil tersebut sudah berhenti dihadapannya.
"Ayo masuk" ucap Kevin.Dan setelah memastikan tak ada yang melihatnya Mila segera memasuki mobil mewah tersebut.
"Ke supermarket dekat apartemen Mila ya To" ucap Kevin.
"Baik pak" ucap Anto.
"Kamu gak dicari-in Bu Julia, pulang telat gini" tanya Mila.
"Mana pernah sih dia cari aku, paling dia tanya dari mana, itu doang" ucap Kevin.
"Benarkah" ucap Mila.
"Kamu tenang saja, dia gak curigaan kok" ucap Kevin seraya memeluk Mila dari belakang.Memasuki supermarket Kevin segera mengambil trolly belanjaan sementara Mila mulai memilih-milih apa saja barang atau perlengkapan dapur yang di inginkannya.
"Banyak banget yank" ucap Kevin begitu trolly belanjaan sudah lumayan terisi penuh.
"Ya memang itu keperluanku" ucap Mila.
"Beli daging juga dong" ucap Kevin.
"Buat apa aku lagi gak pengen daging" ucap Mila.
"Tapi aku lagi pengen makan itu, kamu bikinin steak ya" mohon Kevin.
"Di apartemen" tanya Mila.
"Iya... masa di rumahku sih" tawa Kevin.
"Kamu mau makan di apartemen aku" tanya Mila lagi.
"Iya sayangku, kamu bisa masak kan" ucap Kevin.
"Ya bisalah, kamu kira aku cewek apaan gak bisa masak" omel Mila.---
Dan alhasil pulang dari supermarket Mila langsung sibuk berada didapur membuat steak daging yang di inginkan Kevin.
Dan mencium aroma daging Kevin yang berada diruang keluarga langsung menuju ruangan makan yang menyatu dengan dapur itu."Hmmm... enak nih kayaknya, aku langsung makan ya" ucap Kevin.
"Lapar banget nih kayaknya bosku" ledek Mila.
"Lapar sih enggak, cuma lagi pengen banget daging steak" ucap Kevin.
"Ngeyel aja, bilang lapar aja susah amat" ledek Mila tertawa.Kevin benar-benar memuji masakan sang kekasih, bagaimana tidak... rasa daging steak buatan Mila benar-benar pas dilidahnya dan ia mulai membandingkan antara Mila dan Julia. Mila seorang pekerja yang masih bisa memasak dengan rasa makanan yang pas dilidahnya sedang Julia seorang ibu rumah tangga yang tak punya kegiatan apa pun selain shopping hampir tak pernah memasakkan untuknya.
"Ngelamun ya" ucap Mila.
"Ah enggak yank... aku suka masakanmu, lain kali bawakan aku makanan me kantor ya" ucap Kevin.
"Bener nih suka" tanya Mila dengan senyumnya.
"Iya... rasanya pas dilidahku" ucap Kevin.
"Baiklah kalau begitu besok aku buatkan makanan yang lain dan kamu wajib menilai rasanya" ucap Mila tertawa.
"Oke sayangku" ucap Kevin.Selesai makan dan selesai mencuci piringnya Mila dan Kevin duduk didepan televisi yang ada diruang keluarga apartemen itu.
"Kamu gak pulang, nanti dicari-in loh" ucap Mila.
"Nanti aja, Julia gak curigaan kok orangnya" ucap Kevin seraya menyelipkan rambut panjang Mila ke belakang telinga, lalu mengecup leher putihnya.
"Vin..." tegur Mila.
"Gak ada yang lihat sayang, kita hanya berdua disini" ucap Kevin, ia mendorong Mila pelan lalu menundukkan wajahnya untuk mencapai bibir Mila.Perlahan bibir Kevin sudah mendarat dengan pas dibibir sang kekasih, dan merasa tak ada perlawanan maka Kevin dengan berani menggerakkan bibirnya melumat bibir tipis Mila. Keduanya saling melumat dan memagut sampai akhirnya kehabisan oksigem barulah mereka melepaskan ciumannya.
"I love you" bisik Kevin usai melepaskan ciumannya.
"I love you to" sahut Mila seraya menyentuh bibir Kevin yang baru saja menikmati nikmat bibirnya.♥♥♥
Ditunggu vote dan komentarnya...
11/5/2018
19.59
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SECOND WOMAN
FanfictionJadi yang kedua tentu bukan keinginan setiap wanita, namun takdir tersebut harus Mila jalani, ia terjebak dalam cinta Kevin sang big bos yang telah memiliki seorang istri. Namun saat benih Kevin tumbuh dirahimnya ia justru ditinggalkan, karena sebua...