Chapter 3

45 3 5
                                    

Cherny pun datang ke ruang guru dan terkejut saat melihat Shawn ada disana. Cherny mulai merasa tidak enak karena kejadian tadi pagi.

Sama halnya dengan Shawn dan hampir saja dia mengingat masa lalunya.

Shawn pun menggelengkan kepalanya untuk menghentikan kenangan masa lalunya.

"Nah, ini dia sudah datang. Perkenalkan nama dia Cherny dari kelas 11 IA 3." Jelas pak Karnadi.

"Udah tau pak gak usah di jelasin." balas Shawn seperti dia tidak peduli.

"Hai kak Shawn, kakak ikut juga?" Basa basi Cherny yang terdengar konyol.

"Gak usah banyak tanya dan gak usah pura-pura bego," balas Shawn ketus.

Cherny pun terdiam dan tidak mau lagi menanyakan hal-hal yang konyol ke Shawn. Sekarang dia hanya memperhatikan pak Karnadi berbicara.

"Kalian berdua udah saling kenal?" Tanya pak Karnadi.

"Gak sih pak, tapi tadi pagi gak sengaja ketemu dan kebetulan saya tau namanya dari temen-temen" jawab Cherny.

"Oh... ya sudah kalau begitu" lanjut pak Karnadi.

"Jadi kalian berdua akan mengikuti cerdas cermat dan latihannya akan diadakan 3 kali seminggu."

"Terserah.." Shawn lalu pergi tanpa mengatakan satu kata pun dari mulutnya.

Sewaktu keluar dari ruang guru, Aldi menunggu Shawn yang sedang dipanggil pak Kurnadi.

"Eh, udah selesai? Kok cepet?" Tanya Aldi.

"Emang harus gimana? Ngapain lama lama didalem, gak guna juga" balas Shawn.

"Iya-iya serah loh aja lah" jawab Aldi kesal.

"Yaudah, balik" ajak Shawn.

Setelah itu tidak ada kegiatan lain lagi yang akan dilakukan selain menunggu pulang sekolah.

Tet.... tet.... tet..... tanda pulang sekolah tiba semua murid menunggu saat-saat itu terjadi karena bagi mereka kehidupan sekolah sangatlah membosankan untuk dijalani.

Gerbang sekolah dipenuhi oleh murid-murid yang serobotan ingin cepat pulang.

Di depan gerbang sekolah terlihat Cherny yang sedang menunggu jemputan namun jemputannya tidak kunjung datang.Diapun memutuskan untuk naik angkutan umum.

Saat akan menunggu angkutan umum Cherny melihat dari arah gerbang sekolah ada tiga orang cowok yang mendekati Cherny namun Cherny tidak tau apa tujuan mereka.

"Mungkin hanya lewat." Pikir Cherny.

"Hai Cherny, lagi ngapain?." Ucap salah satu dari tiga cowok itu.

"Lagi nungguin angkutan umum." Balas Cherny singkat.

"Dari pada nungguin angkutan umum mending ikut kita, kita jalan jalan." Ajak salah satu cowok.

"Enggak, gua mau langsung pulang." Jawab Cherny.

"Ayolah jalan sama kita, emang kenapa sih?" tanya salah satu cowok.

"Gak apa-apa sih , pokok nya gak mau." Cherny menolak.

"MAU IKUT GAK!!!." Paksa salah satu cowok sambil menarik tangan halus Cherny.

"GAK USAH MAKSA YA, LEPASIN GAK TANGAN GUA!!!!." Cherny kembali menolak.

"Kalok gua gak mau lepas, loh mau apa?? Mau ngelawan?" Tanya cowok ke-3.

Dari arah belakang datang seseorang yang meninju salah satu cowok yang memaksa Cherny tersebut.

Mereka pun terkejut karena yang meninju adalah Shawn.

"Woi, berengsek beraninya gangguin cewek." Marah Shawn.

"Emang loh bisa menang lawan kita bertiga, hah?."

"Hm.. berisik, maju aja kalok bisa." Tantang Shawn.

Perkelahian pun terjadi di antara mereka dan perkelahian dimenangkan oleh Shawn.

"Loh semua pergi sekarang sebelum kalian gua hajar lagi." Kata Shawn.

Merekapun pergi meninggalkan mereka karena takut tambah babak belur dibuat Shawn.

"Ma..makasih ya udah nolongin gua kak." Cherny berterima kasih kepada Shawn.

"Cih.. berisik, pulang sana." Kata Shawn kepada Cherny.

Cherny pun segera pulang dan meninggalkan Shawn dengan rasa tenang bersamanya karena sudah diselamatkan.

To be continue...

Love in TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang