Chapter 1

2.4K 89 12
                                    

Boboiboy hanya milik Monsta
Saya hanya meminjam beberapa karakter
.
.
.
.
.




Boboiboy POV
Hai namaku Boboiboy, ya Boboiboy superhero bumi sekaligus galaxy. Umurku sekarang 15 tahun. Ya aku sangat senang menjadi superhero apalagi di bantu oleh teman2ku yaitu Yaya, Fang, Ying, dan Gopal. Ngomong-ngomong tentang teman aku punya rasa tertarik pada Yaya. Ya Yaya teman lamaku yang selalu bersamaku. Orang pertama yang ku jumpa saat aku berlibur di pulau rintis. Dia baik dan pemalu. Walaupun begitu keberanian dia dalam melawan musuh membuatku kagum padanya.

"Hai Boboiboy"
Aku mendengar suara Yaya yang sedang menghampiriku. Aku menoleh ke arahnya sambil tersenyum. Aku melihat senyuman Yaya yang manis di wajahnya. Aku tak tau apa yang ada di dalam pikiran Yaya karena ku rasa Yaya kini tengah memikirkan dan memendamkan sesuatu. Tapi apa yang dia pendam?.
"Hai Yaya wah ceria sekali hari ini Yaya" ujarku sambil melebarkan senyuman.
"Ha, aku ceria gini karena hari ini adalah hari ulang tahun kamu Boboiboy" ujar Yaya sambil menelangkupkan kedua tangannya di dadanya.
"Err aku lupa, ku kira ini bukan hari ulang tahunku".
Aku sungguh tidak tau bahwa ini adalah hari ulang tahunku. Aku sungguh malu sekaligus bahagia. Yaya mengingat ulang tahunku tapi aku sendiri tidak tahu ini adalah hari ulang tahunku.
"Terima kasih Yaya udah ngingetin aku kalau aku hari ini ulang tahun" ujarku sambil mengembangkan senyumku.
"Iya Boboiboy sama²" ujar Yaya dengan pipi yang memerah.
Kini aku tau apa yang ada di pikiran Yaya, yaitu perasaan yang selalu ingin bersamaku.

Yaya POV
Aku melihat senyuman Boboiboy yang begitu manis. Aku sangat merindukan senyuman itu. Aku suka padanya. Tapi aku tau bukan saatnya aku untuk menyukai dia. Aku tau dia itu superhero, yang banyak orang untuk membutuhkan pertolongannya. Aku hanya bisa menyukainya di alam mimpi. Aku ingin sekali bisa dekat dengannya. Tapi apa daya, dia selalu menjadi peran utama dalam melawan musuh terkuat, dari kecil hingga sekarang. Aku ingin mengeluarkan air mataku karena sudah tidak tahan memendamkan perasaan ini.
"Yaya kamu oke?"
Aku mendengar suara Boboiboy yang begitu mengkhawatirkan aku. Aku hanya memandangnya dengan tatapan haru. Aku pun melihat sekilas wajah Boboiboy yang terlalu mengkhawatirkan aku. Aku pun berusaha untuk menepiskan rasa yang terpendam itu.
"Aku gapapa Boboiboy, cuma gaenak badan aja" ucapku agar Boboiboy tidak mengetahui apa yang aku pendam. Aku pun melihat Boboiboy menyentuh keningku dengan punggung tangannya. Jujur aku merasa panas bila berhadapan dengan Boboiboy. Oh Tuhan aku sudah tak tahan memendamkan perasaan ini.
"Yaya kayaknya kamu demam, biar aku yang hantar kamu pulang ya" ujar Boboiboy sambil tersenyum padaku. Aku pun menerima tawaran Boboiboy. Aku berharap Boboiboy akan mengerti perasaanku suatu saat nanti.
Lalu aku pun di hantar pulang oleh Boboiboy. Boboiboy pun menyentuh bahuku agar aku dapat tegak berjalan.
Ku lihat wajah Boboiboy yang begitu mencemaskan diriku. Aku pun tersenyum padanya.
"Boboiboy kamu tidak perlu mencemaskan aku, aku oke kok" ucapku untuk menenangkan Boboiboy.
Boboiboy pun memandangku dengan senyuman manisnya lagi. Aku makin blushing melihatnya.
"Ya,  Yaya aku cuma gamau kamu sakit"  ujar Boboiboy dengan suara lembut. Ya Boboiboy selalu peduli padaku. Dari kecil dia selalu menolongku. Aku sangat suka sikap setia kawan Boboiboy.
"Yaya kita udah sampai di rumahmu" ujar Boboiboy menghentikan lamunanku. Aku pun memandang Boboiboy yang tersenyum padaku. Aku merasa heran, jarang sekali Boboiboy memberikanku senyuman sebanyak itu setiap hari. Aku pun segera memasuki halaman rumahku. Sedangkan Boboiboy hanya berdiri di luar halaman rumahku.  Aku mengajak Boboiboy untuk masuk ke rumahku. Tapi Boboiboy hanya menggelengkan kepalanya padaku.
"Gapapa Yaya, aku juga bentar lagi juga mau pulang" ujar Boboiboy sambil tersenyum padaku. Aku pun mengungkapkan terima kasih padanya sebelum ia pergi meninggalkan rumahku yang dekat sekali dengan rumahnya.
"Terima kasih ya Boboiboy udah hantarkan Yaya pulang ke rumah"
"Sama² Yaya semoga cepat sembuh ya".
Boboiboy pun berlalu meninggalkan rumahku.
Aku pun segera memasuki kamar tidurku. Aku benar-benar bahagia hari ini. Aku merasa Boboiboy mulai menyukaiku.
Tunggu menyukaiku.....?
Oh Yaya berhentilah berpikir aneh-aneh
Belum tentu Boboiboy itu menyukaiku
Oh Yaya sekarang aku berada di dunia apa sih?
Aku pun tidur untuk menghilangkan pikiran itu.

Boboiboy POV
Aku sungguh dapat merasakan apa yang Yaya rasakan. Aku tau dia menyukaiku. Tapi aku masih ragu-ragu akan hal itu. Aku hanya menganggap Yaya sebagai teman biasa. Tapi bukankah aku juga punya perasaan padanya.
"Boboiboy tolong jauhkan perasaan itu,aku ga yakin kalau Yaya juga menyukaiku"  ujar batinku.
Aku pun melanjutkan perjalanan ku pulang ke rumah.

SKIP TIME......

"Boboiboy kalian akan libur selama 1 bulan karena kalian sudah banyak menyelamatkan power sphera dan telah banyak membantu mempertahankan tapops" ujar Laksamana tarung pada Boboiboy dan kawan-kawannya.
"Terima kasih Laksamana telah memberikan kami libur sebanyak itu, tapi gapapa kah Laksamana?" Tanya Boboiboy dengan khawatir.
"

Ga perlu dipikirkan untuk urusan itu, kami bisa mempertahankan stasiun tapops" ujar Kokoci untuk menenangkan Boboiboy. Boboiboy pun hanya mengangguk. Yaya pun hanya memandang Boboiboy yang yang kelihatannya menunduk kepalanya.
Yaya tau apa yang dirasakan boboiboy saat ini.
"Sudah Boboiboy, sekarang kita harus istirahat dulu" ujar Yaya menghibur Boboiboy. 
"Ya Yaya aku juga ingin bermain lagi denganmu" ujar Boboiboy dengan suara lembut.
Yaya pun blushing. Ia segera memalingkan wajahnya dari Boboiboy. Boboiboy pun hanya terkekeh kecil melihat Yaya yang salting.
"Haiya kalo begini bosanlah, ga ada lagi petualangan" ujar Ying dengan nada sedih dan bosan.
"Kalau kamu mau berpetualang, boleh ikut aku ke tempat latihan kapten kaizo" ujar Fang menawarkan Ying.
"Hmm tapi kan kapten kaizo itu kan kuat" ujar Ying dengan nada putus asa.
"Dey kalo begitu gausah lah bilang ingin berpetualang. Susah bener nih anak" ujar Gopal meledek Ying.
"Apa lo bilang?!" Ujar Ying marah
"Tenang Ying" ujar Fang menyentuh pundak Ying. Ying pun seketika diam.
"Sudah kalau kamu ga mau kita jalan-jalan ke pulau yang dekat laut pulau rintis mau ga?" Ujar Fang sambil tersenyum.
"Iya deh" ujar Ying menerima tawaran Fang sambil tersipu malu melihat senyuman Fang yang begitu menawan.
"Yaya, kamu juga mau ikut main denganku ga?" Tanya Boboiboy sambil tersenyum pada Yaya.
"Bo.....boleh" jawab Yaya dengan malu.

Skip time

Boboiboy dan Yaya pun akhirnya berjanjian kumpul di rumah Boboiboy. Mereka pergi pun bukan berdua saja, Fang, Ying,dan Gopal juga ikut. Yaya dan Ying pun sampai duluan di rumah Boboiboy. Boboiboy pun kesal karena Fang dan Gopal yang belum kunjung datang. Boboiboy pun mendecak kesal.
"Aarrgh mereka berdua ini lama banget!" Ujar Boboiboy sambil mengacak-acak rambutnya. Yaya pun menenangkan Boboiboy.
"Sudah Boboiboy sabar, nanti mereka juga datang" ujar Yaya sambil mengibaskan kedua tangannya.
"Hmm Yaya aku sabar kok, karena kamu" ujar Boboiboy sambil tersenyum. Yaya pun kembali memerah pipinya.
"Boboiboy apakah kamu tau perasaanku?, Kenapa kau selalu membuatku makin suka padamu....?"

Hai minna-san
Bertemu lagi dengan author yang super kece ini/ plak

Ya kali ini author akan menyuguhkan cerita bagi peminat Boboiboy yang suka romance
Tapi tenang cerita ini hanya sebatas kisah anak remaja yang saling suka alias cinta monyet
No sex
Tidak ada adegan kekerasan

I'm just an ordinary girl who can fall in love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang