Prolog

0 0 0
                                    

Hai perkenalkan namaku Jane Julian, aku bisa dibilang sebagai orang yang cukup beruntung di dunia. Karena apa? Karena aku bisa berpergian ke tempat dimensi lain yang tak diketahui.

                                 ㅇㅇㅇ

Agustus 24, 2017

Hari ini merupakan hari yang istimewah bagiku. Karena di hari ini aku dapat menjadi orang yang spesial walau hanya sehari.

Tak terasa waktu terus bergulir, hingga waktu petang pun mulai datang. Aku pun mulai bosan menunggu waktu itu tiba, dimana semua sanak kerabatku akan datang ke rumahku. Kulihat Mama dan Papa sedang sibuk menyiapkan hidangan spesial yang ku ketahui cukup beragam.

"Jane tolong bantu Mama sama Papa menyiapkan minuman", ucap Mama memanggilku.

"Iya Ma", seru ku menjawab panggilan Mama.

Kini aku pun turut membantu Mama dan Papa menyiapkan minuman. Aku menyiapkan beberapa jus serta cola untuk kerabat ku. Sampai tak sengaja aku mendengar bel yang kini membuatku berjingkrak kegirangan. Mama dan Papa yang melihat kelakuanku hanya tertawa geli karena aksi konyol ku.

Aku begitu senang melihat kehadiran sanak kerabatku di meja makan. Sampai-sampai rasanya aku ingin berteriak serta salto jungkir balik. Mungkin bagi kalian ini terdengar alay bahkan hiperbola. Tapikan memang setiap orang mempunyai caranya sendiri bukan?

"Woy Jane, lu ngape dah senyum-senyum mulu? Lu kaga gilakan", tanya Rean yang tak lain sepupuku.

"Gak kok, gue cuman seneng aja sekarang", jawabku sambil menahan senyumku yang semakin mengembang.

Mereka yang mendengar perkataanku pun geleng-geleng kepala sambil senyum-senyum gaje. Aku yang mendapatkan reaksi seperti itu hanya bisa menunduk malu serta menahan panas di pipiku.

"Nah Jane, apa yang paling kamu inginkan di hari ulang tahun mu ini?", tanya Oma sambil tersenyum kepadaku.

"Aku hanya ingin orang tua ku hidup bahagia sampai saatnya tiba nanti, oma", ucapku yang menimbulkan senyum haru di bibir kedua orang tuaku.

Makan malam pun dilanjutkan kembali usai percakapan tadi. Kini kami sedang menikmati acara ini sampai-sampai waktu terus bergulir tiap detiknya.

"Byeee, kapan-kapan datang lagi yah",ucapku setelah mengantarkan mereka kedepan rumah.

Huf benar-benar cukup melelahkan ya hari ini. Batinku mengeluh.

Aku yang benar-benar lelah pun memutuskan untuk masuk kedalam kamar setelah meminta izin pada Mama.

Brukkh

"Aishhh, sakit", ringisku menahan nyeri di kaki.

Siapa sih yang naruh jam disini. Batinku berapi-api

Aku pun mengambil jam yang ku temukan di lantai kamarku. Kupandangi pola-pola rumit yang terukir di bagian lengan jam tersebut. Bahkan baru aku sadari, bahwa arah jarum jamnya berlawanan arah dengan jam yang lain. Sungguh jam yang unik. Batinku terkagum-kagum.

"Eh eh kok jamnya mati sih", seruku tertahan saat melihat jarum jamnya mati tiba-tiba.

Ah gue kok kepo sama ini jam yah. Bener-bener deh ini jam. Batinku menerawang.

Aku pun kembali melihat jam itu, namun tetap sama saja tak ada perubahan. Aku pun berinisiatif untuk memutar bagian untuk mengarahkan jarumnya. Dan seketika jamnya pun hidup kembali.

"Huahhh hebat", pekikku bergembira.

Kulirik jam dinding yang terdapat di kamarku. Astaga!! Sekarang sudah jam 10 malam lewat? Yang benar saja. Batinku berteriak kaget.

Kusibak selimut yang menutupi kasurku. Kini aku siap untuk menyelam dalam mimpi indahku. Namun yang tidak ku ketahui, bahwa jam antik itu mengeluarkan semacam laguna hitam pekat. Semakin besar laguna tersebut hingga membawaku pergi ke dimensi lain bersamanya.

                               ㅇㅇㅇ

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang