(1) Annoying

710 46 14
                                    


Pria berambut hitam itu bangun dari tidurnya yang singkat, rasanya ia baru tidur 2-3 jam tapi alarmnya sudah berbunyi saja. Alarm keras yang biasanya membuatnya senang itu sekarang terasa seperti bom yang bisa meledak kapan saja. Tadi malam ia merasa dihantui oleh seseorang dan hal itu membuatnya tidak bisa tidur dengan tenang seperti biasanya. Kapan terakhir kalinya Hoseok tidak bermimpi buruk seperti ini? Rasa sudah jutaan mimpi buruk ia rasakan, dan yang lebih buruknya; semua itu memiliki konten yang sama.

Dia menggaruk-garuk kepalanya yang terasa berat sambil berjalan ke arah kamar mandinya. Keramik-keramik di lantai terasa sangat dingin dan kaku. Matanya belum terbuka sepenuhnya, makanya cara jalannya lambat sekali. Begitu sampai di depan wastafel, ia mengambil sesuatu yang ada di lemari atas wastafel.

Ya, nerve relaxer.

Sudah hampir 2 bulan ia meminumnya, tapi rasa ketakutan dan kecurigaannya tetap ada dalam sudut hatinya yang terdalam. Tidak jarang ia merasa kepala seperti akan meledak, dan jantungnya berdetak keras seperti sebuah pukulan drum tiada henti. 

Semua ini karena 'dia'.

Oh, iya. Pria itu adalah Jung Hoseok, seorang dancer yang akhir-akhir ini populer di Twitter, Instagram dan YouTube. Kelihaiannya dalam menggerakkan tubuhnya secara bebas dan teratur memikat para remaja di luar sana untuk mencari tahu lebih tentang dirinya. Hoseok baru populer saat tahun keduanya sebagai seorang dancer, dirinya merasa bangga dan senang. Akhirnya, perjuangannya dan keringat-keringatnya bisa membuahkan sebuah hasil manis.

Tapi, selain positif, pasti ada juga nilai negatif dari menjadi seseorang yang populer. Misalnya mempunyai seorang sasaeng atau stalker. Dan itulah masalah yang sekarang Hoseok hadapi. Seorang stalker menyebalkan akhir-akhir ini benar-benar mengganggu dirinya dan kehidupannya. Kalau tidak salah, nama stalker itu Kim Min-ah.

Stalker itu mulai mengganggu Hoseok saat awal puncak kepopulerannya. Dia mulai mengirim spam ke emailnya setiap hari. Awalnya manajer Hoseok bisa mengatasi hal itu, tapi lama kelamaan stalker itu memakai multiple email yang membuat manajer Hoseok kewalahan. Hoseok sendiri juga merasa bersalah karena melibatkan manajernya dalam hal ini.

Itu adalah kelakuannya yang paling ringan. Stalker itu pernah meng-upload foto Hoseok keluar dari rumah bersama seorang gadis. Saat itu juga, langsung ada 100 lebih artikel yang dibuat berdasarkan foto itu. Para staff agensi Hoseok langsung melakukan take down besar-besaran. Kantor agensinya harus bekerja di depan komputer kaku itu berjam-jam tanpa istirahat. Hoseok juga harus mengadakan acara pers dimana ia menjelaskan, itu hanyalah kakaknya. Kakaknya, Me Jiwoo juga datang ke pers untuk menjelaskan apa yang terjadi. Kasus itu reda setelah 2 bulan.

Nah, hal terparah yang pernah dilakukannya adalah mengeluarkan sebuah spoiler untuk choreographynya yang terbaru.

Hoseok ingat, waktu itu ia baru bangun tidur sambil menggosok giginya, tiba-tiba saja manajernya menelepon dirinya. Saat itu masih jam 4 pagi, seharusnya hal-hal yang ada di sekitarnya itu tenang dan tidak berisik. Hoseok juga masih mengumpulkan kesadarannya saat manajernya berteriak, "HOSEOK!"

Sungguh, Hoseok dapat merasakan gendang telinganya sakit dan suara itu bergembira dalam otaknya. "Hyung, ini masih pagi. Ada apa panik begitu...?" Ucapnya sambil tetap menggosok giginya dengan teratur. "Lihat berita! Sekarang!!" Suara manajernya makin menjadi.

Saat mendengar kata 'berita', pria dengan nama panggung Jhope itu langsung terbuka lebar matanya, ia juga menjatuhkan sikat giginya. Ia mengecek situs berita di HP-nya sambil berkeringat dingin, rasa takut mulai berkumpul di ujung pikirannya dan siap untuk menyerang dirinya. Dan ketika ia melihat judulnya dan komentar-komentar yang ada, kesadarannya menipis;  matanya tertutup dan badannya jatuh lemas ke lantai keramik kamar mandinya. Ia pingsan. Untung saja manajernya langsung menghampiri rumahnya dan membawanya ke rumah sakit.

No FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang