husband ➖ pcy [END]

(Katanya) belajar

Skayla capek banget hari ini dan rasanya pengen ga masuk sekolah aja besok tapi ia ngga mau ketinggalan ulangan tapi belum belajar.

Sekarang dia lagi nungguin Chanyeol yang lagi mandi. Jujur aja dia ngerasa kaya udah sah beneran. Yaa gimana ngga coba? Sekarang mereka udah tinggal bareng di satu kamer. Satu kasur!

"Skayla?"

Skayla menoleh. "Kenapa?"

"Ga mandi?"

"Mandi ko"

"Yaudah sana"

Skayla ngangguk terus jalan ke kamer mandi buat mandi. Ga lama dia keluar dari kamer mandi dan liat Chanyeol lagi mainin hapenya sambil menyenderkan punggungnya di sandaran kasur.

"Chan"

Chanyeol nengok.

"Jadi ajarin aku kan?"

Chanyeol ngangguk terus bangkit dari kasur menghampiri Skayla.

"Mau dimana? Sofa aja ya?"

Skayla ngangguk tapi sebelum itu dia ngambil bukunya dulu. Jujur Skayla ga tega buat nyuruh Chanyeol ngajarin dia fisika sama mtk buat besok.

Skayla udah duduk di bawah dengan buku yang ada di meja.

"Kenapa ga di sofa?"

"Gaenak ketinggian"

Chanyeol ngangguk terus ikutan duduk di samping Skayla. "Mulai darimana?"

"Ini bab 5"

Chanyeol ngangguk dan mulai membacakan materi.

Skayla keliatan ngantuk berat tapi dia tahan karena kasian sama Chanyeol yang udah bela belain ngajarin dia belajar buat UH besok.

"Yang"

Skayla noleh. "Kenapa?"

"Di sofa aja yuk. Aku kesemutan duduk di bawah"

Skayla ketawa terus pindah ke sofa.

"Yang"

Skayla nengok lagi. "Mau di kasur?"

"Ngga. Kamu ga bisa diundur aja emang?"

"Aku ga bisa mundur. Mentok belakangnya"

Chanyeol terkekeh. "Bukan kamu yang mundur. Maksut aku ulangan kamu ga bisa di undur?"

"Ngga tau"

"Lagian baru juga tunangan. Emang gada liburnya apa?"

"Yaa kamu pikir nikah ada liburnya"

Chanyeol mengangguk. "Yauda bilang aja kemaren abis nikah. Toh mereka ga bakal minta surat nikah kita"

"Enteng banget kamu ngomong"

Chanyeol mengangguk. "Yaa emang enteng Yang. Kan omongan mah ga berat"

"Iya Chanyeol iya" Skayla udah kesel sama Chanyeol ditambah sekarang dia ngantuk.

"Eh tapi masa kamu masih SMA ijinnya nikah ya?"

Nah kan Chanyeol mulai paham. "maksut aku gitu tadi"

"Ohh. Kamu ga bilang"

"Ya kamu aja ga paham"

"Kamunya ga ngejelasin sih".

"Kan kamu ga nanya"

"Emang harus nanya?"

"Yaa harus. Kan malu bertanya sesat di jalan"

Chanyeol diam dulu. "Kan aku lagi ngga jalan. Lagian kalo iya aku jalan ga bakal tersesat ko. Apart aku ga seluas hutan"

"TERSERAH KAMU CHANYEOL!"

"Apart aku juga ga sebesar cinta aku ke kamu"

Speechless

"Yang"

Skayla diem.

"Yang kamu kenapa?"

"Berisik! Aku ngantuk"

Chanyeol memegang pipi Skayla kemudian mengelusnya "Kalo orang ngantuk sama orang malu sama ya?"

"Sama apanya?"

"Sama sama merah pipinya"

Nice! Ketauan. -Skayla

Skayla diem terus ngasih buku ke Chanyeol. "Lanjutin"

"Kata kamu ngantuk"

"Aku tahan ngantuk nya"

Chanyeol menggeleng. "Tidur aja"

"Ulangan aku gimana nanti?"

"Aku bikinin contekan deh besok"

Skayla langsung mencubit perut Chanyeol. "Enak aja!"

"Ko enak? Emang contekan ada rasanya?"

"Apa sih Chanyeol!!"

Ini kenapa otaknya agak gesrek ya -Skayla.

"Udahlah aku mau tidur aja"

"Kan aku bilang juga apa. Tidur aja"

"Iya terserah"

Skayla jalan ke kasur diikutin Chanyeol tapi langkah Chanyeol terhenti saat Skayla menghentikan langkahnya. Skayla berbalik kemudian meluk Chanyeol.

"Maaf tadi aku marah marah. Maafin"

Chanyeol ngebales pelukannya terus mengelus kepala Skayla. "Ngga papa. Lagian aku ga segesrek itu ko otaknya"

"Terus tadi kenapa kaya gitu?"

"Aku rela pura pura bodoh di depan kamu biar kamu ketawa Sayang"

Skayla ngeratin pelukannya. "Makasih"

"Mau tidur ngga?"

"Mau"

"Kaya gini?"

"Boleh kan?"

Chanyeol langsung mengangguk. "Sangat boleh"

Akhirnya mereka tertidur dengan posisi yang saling berpelukan.