Untukmu yang selalu kurindu.
Aku masih disini, bahkan setelah tiga tahun terlewati sejak kamu meninggalkanku. Kadang aku bertanya-tanya bagaimana kisah kita kedepannya nanti. Akankah kamu kembali dan merakit ulang kebersamaan yang dulu kita miliki?Keira Almira
***
Suasana pagi yang cerah menemani langkah Keira untuk kesekian kalinya, disertai tiupan sang angin yang membelai rambut hitamnya yang terurai. Membawa Keira ke saat dimana sang mentari ikut bahagia melihat sepasang remaja sedang bercanda tawa dibawah sinarnya.
Namun kenangan itu terhenti ketika Keira tersadar bahwa sekarang semua itu hanyalah sebuah kenangan indah yang sudah jauh tertinggal di belakang sana. Dan ini waktunya ia membuka halaman baru dalam kisah hidupnya, tanpa lelaki yang sampai saat ini masih menempati ruang di hati Keira.
Langkah kaki Keira terhenti di depan gerbang sekolahnya, namun bukannya segera masuk, ia justru memandang siswa-siswi lainnya yang berlalu lalang dengan terburu buru.
"Kamu tahu tidak gaf?aku sekarang sadar ternyata hatiku inimirip dengan sekolah ya, dan kamu sebagai siswanya. Kamu yang datang dengan apa adanya kepada diriku, membawa canda tawamu kepadaku, walau terkadang juga membawa keluh kesahmu kepadaku. Namun pada akhirnya, ketika kamu lelah dan menyadari bahwa tempatmu sudah bukan disini lagi, setelah itu kamu hanya akan meninggalkannya dan pulang mencari tempat lain untuk mengukir kenangan baru." batin Keira sedih.
"Kei, ngapain gitu berdiri di depan gerbang?lo nggak nyadar apa daritadi anak-anak lain pada merhatiin lo tau." Tsabita yang baru saja datang, melihat sahabatnya yang hanya diam di depan gerbang langsung saja mencolek bahu dan berbisik di telinga Keira.
"Eh,nggak ngapa-ngapain kok, hehe." ucap Keira disertai kekehannya untuk menutupi keterkejutannya akibat sahabatnya yang tiba-tiba datang itu.
"Aduh, punya sahabat kok cantik-cantik aneh ya, ya udah ayo kita ke dalem sekarang, siapa tau kakak-kakak OSIS udah nempelin pembagian kelas di mading, udah nggak sabar nih." ajak Tsabita sambil menarik lengan Keira.
Hari ini tepat seperti apa yang diucapkan Tsabita, pembagian kelas akan diumumkan melalui mading sekolah. Setelah masuk ke dalam gedung sekolahnya, Keira dan Tsabita segera berlari ke arah mading yang telah ramai dikerumuni siswa-siswi baru lainnya.
Namun sepertinya, Keira dan Tsabita tidak perlu repot-repot melihat ke mading dan berdesakkan dengan siswa-siswi lainnya, karena Alita berteriak memanggil keduanya untuk mendekat ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO?!
Teen Fictionsiapa yang akan aku pilih? kamu atau dia? bertahan dengan kamu yang telah menorehkan senyuman dan luka pada kisah cintaku, atau memberi kesempatan pada dia, sang pendatang baru yang perlahan telah menghapus goresan luka yang kamu berikan