Surau malam kupandang dirimu
Untuk ungkapkan perasaan nyata ini
Pada dirimu oh, Sang Bintang
Alangkah malang nasib si Buyung
Rasa tercabik-cabik yang tak mampu ia bagi
Malang nasib sama dengan ungkapan di malam ini
Antara aku dan hanya Sang Bintang yang tahuTampak Rembulan yang bersinar terang
Menambah heningnya malam menghiasi bersama Bintang
Isi hati yang selalu ingin diucapkan
Susah senang dari perjuangan di dunia pena berjalanRisau, gelisah khawatir dan takut akan bayang-bayang kemana langkah lanjut menempuh
Air mata yang tak terelak menetes
Isi hati yang juga menangis
Namun, Sang Bintang tidaklah diam dan Rembulan tidaklah menghilangIsilah hati dan ramaikan jiwa di waktu malam
Oleh padanya aku meminta
Laa ilaa haillallah lantunan suci sebagai pondasi diri
Empat puluh kali bahkan lebih
Hanya padamu ku berserah diri
Rasa si Buyung yang terus menghantui
Akan hidup dan matiku nanti
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersama Aksara
PoesiaJika kau mencintai aksara, tidakkah kau ingin membaca kumpulan antologi puisi ini?