Fate/Stay Night by Type Moon
Disclaimer by Type Moon
Story by reeshizen
Gilgamesh (Archer) x Reader
Setting: dominan Fate/Stay Night: Unlimited Blade Works
Genre: humor (gagal), romance..
"Tidak mengambil keuntungan komersil apapun dari fanfiksi ini. Semata-mata hanyalah kesenangan belaka."
.
Warning
Possible OOC!Gilgamesh, OC!Reader, plot tidal jelas, Bad EBI, many typos, alur ngaco, slight!ShirouxRin, slight!ArcherxRin, dan tidak sesuai ekspetasiTolong jangan berharap banyak pada penulis
.
Don't Like Don't Read
.
.
.
Happy Reading!
.
.
.
Tohsaka Rin menatap simpati selagi tangannya menyelimuti tubuh [name] yang tengah mendengkur halus. Ia mendengkus seraya mengambil termometer yang sebelumnya berada pada mulut [name]. Melihat air raksa yang kini telah naik drastis, menunjukkan suhu sehingga Rin menjadi was-was. Sohib satu kelasnya kini tengah jatuh sakit.
Penyebabnya? Disebabkan oleh Tohsaka Rin. Tepatnya, ditularkan.
Diam-diam, Rin merasa bersalah. Ia yakin demam yang diderita [name] tak sengaja ditularkan Rin tiga hari lalu. Hari itu tepat Rin patah hati atas perlakuan Shirou yang tidak sengaja dilihatnya. Hari itu pula Rin bertekuk lutut, mohon-mohon pada [name] minta ditemani. Hari itu pun, suhu tubuh Rin naik, menyebabkan panas menyebar di sekujur tubuh, terutama dahi. Rin yang tahu dirinya sakit saat itu tak mempertimbangkan hal lain jika [name] akan tertular flu olehnya. Ketika itu, Rin hanya batuk-batuk kecil tanpa tahu keesokan harinya akan menjadi flu berat lalu demam selama sehari. Ia didera flu dan retakan hati secara bersamaan. Oleh karena itu, ia tidak mengizinkan Archer memasuki kamar dan berbicara padanya guna tidak kepergok dengan permasalahan yang terjadi.
Rin ingat betul bahwa ia sempat meminta minuman [name] karena minumannya habis ketika di sebuah restoran dengan promo tiga hari lalu. Dan akar perihal [name] sakit telah didapatkan oleh Rin. Ini benar-benar kesalahannya. Rin meneguk ludahnya sendiri takut-takut. Ia telah menyebabkan [name] sakit. Pula, [name] telah repot-repot mengunjunginya dengan khawatir. Meski, sesungguhnya Rin-lah yang tengah khawatir karena datang-datang, muka [name] terlihat lesu lebih dari orang pesakitan.
Rin tak perlu pusing-pusing permasalahan [name]. [Name] sedang sakit, mana mungkin dia tiba-tiba bangun menceritakan masalahnya. Konyol, yang pasti Rin tahu, [name] memutuskan tuk istirahat walau itu terucap dalam pikiran [name] sendiri.
Jam di dinding tampak tengah menunggu Rin. Jam di rumahnya yang sempat kelebihan satu jam kini telah kembali seperti semula dengan bantuan sihir [name]. Karena jelas, jam yang tiba-tiba maju adalah ulah ayah Rin dulu. Dan kini, Rin juga tidak mau membuat jam di rumahnya menunggu. Segera ia beranjak setelah mengganti kompresan dahi [name] dengan yang baru lalu menuju pintu kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petaka Cinta [Gilgamesh x Reader]
Fanfiction[selesai] R16+ (karena mengandung berbagai umpatan dan kata tidak senonoh, harap bijak dalam memilih bacaan) . . . Dia bukannya memberikan arti, tetapi malah petaka. Oh, ini kah akibatnya memercayai Raja Pahlawan? Kesombongannya ternyata membawa pet...