Siang ini zahra tengah sibuk didalam perpustakaan, mungkin mencari beberapa buku untuk belajar, namun langkahnya terhenti, karena benda pipihnya berbunyi dengan nyaring, menjadikan seisi penghuni perpustakaan meletakan jari mereka masing masing didepan mulut mereka, memberi tanda agar zahra tidak memciptakan kegaduhan,
From : fahri
To : zahra" assalamualaikum ra, lagi dimana? Diperpus ya? "
Seketika hati zahra berdebar, membuat beberapa ritme yang tidak jelas, membuat dirinya membeku seketika, sebab pesan sederhana dari Fahri.
From : zahra
To : fahri" waalaikumsalam, iya, jangan kesini, aku nggak mau buat dia sakit hati "
Setelah mengetik apa yang tidak sesuai dengan hatinya, zahra menonaktifkan handphonenya, berharap hatinya tak memberi harapan pada dirinya sendiri. Membuarkan Fahri tetap setia pada kekasihnya.
" ya Allah, jaga hati hamba " ucap zahra dalam hati, terkadang perbuatan memang selalu tak sinkron dengan hati.
Setelah berkeliling akhirnya zahra mendapatkan buku yang ia cari, lalu ia pun duduk ditempat duduk yang disediakan oleh perpustakaan sekolahnya.
" assalamualaikum, hai bidadarinya Zidan "
Zahra berucap istighfar, karena terkagetkan oleh salam zidan dan ucapan Zidan yang tak tau rem,
" wa'alaikumsalam, jangan ganggu "
Ucap zahra dengan nada yang biasanya ia lontarkan untuk zidan, datar dan sedikit jengkel.
" gua nggak ganggu ko, masa makhluk seganteng gini ganggu? lo kan bisa cuci mata ngeliat gua "
Seketika kepercayaan diri zidan bertambah setingkat dewa, menjadikan zahra menggeleng dan tetap membaca bukunya,
" orangnya ada disini, buku ini nggak lebih menarikkan dari pada gua? "
Zidan mengambil buku yang tengah dibaca zahra dan meletakkannya dibalik punggungnya,
" kamu bisa nggak sih nggak rese ? "
Zahra mulai kesal dengan tingkah zidan yang seakan konyol dan menyebalkan dimatanya,
" kamu bisa nggak, nggak usah natap aku begitu, kan jantung aku tersakiti, ni rasain, degdekannya seremkan "
Zidan meraih tangan zahra dan meletakkan tangan zahra didadanya, detakan jantung zidan memang lebih kencang dari biasanya, namun seketika zahra menarik tangannya dari genggaman dan dari dada zidan,
" astagfirullah, zidan... Aku pergi, kamu ngeselin "
Zahra pergi meninggalkan zidan dengan bukunya yang tertinggal, lalu Zidan malah cengar cengir nggak jelas. Zidan malah sangat suka melihat Zahra yang menggemaskan ketika sebal padanya.
" lu ambisi gua yang baru ra "
Ucap Zidan lalu pergi dari perpustakaan, membawa buku yang sempat dipilih Zahra dan meminjamnya untuk beberapa hari,
Sekarang Zahra bejalan menuju kelasnya, XI - MIPA 1, zahra duduk di baris ke tiga paling pojok, disampingnya ada reina, sahabatnya sejak kelas VII Sekolah Menengah Pertama ,
" Ra, Ra... Ni, maaf ya, oh iya ini, biar romantis, kayak di sinetron sinetron, barang kali kisah kita jadi inspirasi "
Ucap zidan sebelum zahra memasuki kelas, dia memberikan buku pilihan Zahra tadi dan memberi sepucuk surat, lalu pergi..
" dasar aneh "
Zahra lalu memasuki kelas, sampai dikelas tanpa disangka, manik matanya yang coklat bertemu dengan manik mata hitam pekat milik fahri, kejadian itu tak berlangsung lama, karena Reina memanggil zahra dengan panggilan tak asing baginya,
" ara "
Zahra menghampiri Reina yang mengisyaratkannya untuk duduk disamping nya dengan menepuk - nepuk kursi di Samping Reina. Kemudian tanpa disuruh dia Kali Zahra lansung duduk disamping Reina.
" ada apa hujan "
Tanpa satu kata pun reina langsung mengambil surat dari zidan dan membacanya tanpa basa basi,
" astagfirullah, pangeran kodok lu itu masih aja ngejar ngejar lu ? nggak bosen apa? "
Ucap Reina setelah membaca surat dari zidan, ternyata adengan tersebut terekam mata fahri, sedangkan zahra masih fokus merebut suratnya. Fahri menatapnya dengan tatapan sulit diartikan, antara penasaran, marah, dan entah apa lagi ?
" coba liat 'malaikat tak bersayapnya Zidan, bidadari surganya zian, maaf soal tadi, Zidan refleks banget, Zidan seneng bisa deket sama Zahra, jangan sering sering ngambek ya, nanti Zidan Makin sayang. love zidan' "
Ucap zahra pelan, sangat pelan seperti berbisik, mungkin bila pengirim ini Fahri pasti beda rasanya. Zahra akan senyum senyum sendiri dan tersipu, tapi membayang Kan wajah Zidan saja sudah membuatnya sebal.
" dia ma kurang kerjaan na "
Ucap terakhir Zahra, Fahri adalah laki laki yang dapat merebut hati zahra, wanita cuek yang cenderung membatasi dirinya dengan laki laki, namun sayangnya Fahri memiliki kekasih, walau status nya Fahri dengan kekasihnya Ada karena keterpaksaan, tapi itu tetap membuat Fahri setia dan tak mungkin menghianati kekasihnya, sebab ia sama sekali tak ingin menyakiti hati wanita.
Tapi dengan statusnya juga ia menyakiti zahra, ia tak tau lagi harus bagaimana? Sebenarnya hatinya Fahri untuk Zahra, bukan untuk kekasihnya.
Walau beda dengan zidan, zidan adalah laki laki yang mengejar zahra, zidan sangat mencintai zahra, namun rasanya tak terbalas oleh zahra, hati zahra terlalu terpaku pada fahri dan meski sudah tau perasaan zahra, zidan tetap memperjuangkan zahra, tentunya dengan caranya.
***
Nama pemerannya ya
*Muhammad rafa fahrizio
*athaya zidan sabran
*Aurelia zahra rahmani
*Luna
*hakam
*FatimahHi guys, wish kecceh...
Jadi ini cerita campuran gitu, ada hayalannya sama ada kisahnyatanya, tapi bukan kisah nyata aku ya, yang pasti hamba Allah,
Trus
Pokonya vote, vote, and vote
One more, coment
Maksa ya :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Dejar Ir ( Merelakan )
SpiritualCerita sederhana tentang Zahra, Zidan dan Fahri. Cerita cinta segitiga Masa SMA yang berlanjut dimasa Kuliah, hingga akhirnya kepergian, kehilangan, pertentangan terjadi. Fahri yang memiliki kekasih, Zidan yang mencintai Zahra, dan Zahra yang menci...