Radio dan Julio

30 0 0
                                    



yaaa pendengar yang setia, berikutnya ada lagu dari the Beatles - I want to Hold your hand

oh please say to me .. you let me hold your hand ..

"kakak kecilin dikit kek" teriak Julia

"ganggu orang aja lo" julio melempar bantal ke arah julia

"eh kalian ini berantem aja" ibu yang telfonan di meja telfon, menoleh ke ara julio dan julia, kakak beradik itu emang selalu berantem

"kakak tuh mah, berisik banget dengerin radio keras banget"

"yeee, orang lagunya lagi enak, oh pleaseeee.." sambil mengikuti lirik the Beatles

"yeee norak lo"

Julio tidak mempedulikan adeknya yang keributan dengan suara radionya. Hidup dijaman dimana televisi dan radio masih menjadi modal utama untuk mendapatkan hiburan, membuat Julio tidak mau melewatkan sedikitpun waktu untuk menikmati lagu-lagu favoritenya, di acara salah satu Radio, acara berjudul a song to Love ini emang jadi acara favorite Julio, lagu-lagu yang di puterin bagus, karna dulu kalau mau denger lagu favorite Julio hanya bisa denger dari Radio atau nabung berbulan-bulan dulu untuk bisa beli kasetnya. Dan yang membuat Julio makin semangat dengerinnya adalah, suara si penyiar yang nama Arzella, yang garing dan sedikit serak selalu buat Julio penasaran sama penyiar ini.

sampe ketemu besok listener, have a sweet dream and good night

"sampe bertemu besok Arzella" ucap Julio membalas kalimat penutup acara tersebut

Julio udah lama banget ngefans sama Arzella, pengen banget nyamperin langsung ke Radio ABC, tapi Julio takutnya Arzella ga ada, takut juga kalo Arzella ga seramah pas lagi jadi penyiar, dalam bayangan Julio, Arzella ini tipe cewe dengan rambut bergelombang, mata besar dan kulit putih juga jago nyanyi, karena suaranya bagus banget cocok jadi penyanyi jazz. Dan sekarang, di terpa angin sepoi-sepoi dan lagu Can't buy love nya- The Beatles, Julio membayangkan wajah Arzella dalam bayangannya

"julio..tidur besok kamu susah lagi dibangunin" teriak ibu dari balik pintu

"iya buuu" sahut Julio sambil menutup jendela kamarnya. Kamarnya yang di penuhi dengan poster The Beatles, Kiss, Nirvana sekarang gelap. Tapi Julio masih menatap langit-langit kamarnya, memikirkan cara paling baik untuk ketemu sama Arzella.

"woi jul.. lo masih ada kelas ntar?"

"masih, kenapa?"

"enggak, pengen ngajak elo olahraga, anak-anak ntar pada mau lari di GBK, sore jam 5an, ikut ayo"

"ok ntar kalo gue bisa, gue kesana deh nyusul, sendiri"

"okok, eh man, lo kalo ga ada kegiatan gabung lah ama kita-kita, kalo malem kita suka ngumpul di senayan"

"gue kalo malem sibuk tang"

"emang kegiatan lo apa? belajar? santai aja kali man, kita kan udah kuliah bukan anak SMA lagi"

"hahaha enggak tang, gue sibuk dengerin radio"

"hahahaha serius lo jul, jangan bilang dengerin si Arzella"

"ah gila, lo suka denger A song to love juga?"

"hahahahah hits banget kali itu jul, lagunya emang bagus-bagus"

"ah serius? hahahaha gue kira gue doang yang freaky ama tuh acara"

"hahahaha enggak, tapi lo udah pernah ke ABC langsung jul?, ketemu sama si Arzella"

"belum pernah tang, lo udah?"

"hahahaha gue pengen banget sih Jul, tapi katanya yang udeh pade kesono, si Arzella kaga ada, adanya malem doang, pas jam doi siaran"

"oh gitu" balas Julio sambil mengangukan kepala

"yaudah man, ntar langsung GBK aja yah kalo bisa"

"ok, daaah"

Informasi baru tentang Arzella bener-bener bikin Julio pesimis, sebenernya Julio pengen banget kesana malem, tapi kalo malem Ibu pasti ga ngijinin, apalagi kalo sampe Ibu tau, Julio kelar cuman buat ketemu penyiar, bisa ngamuk Ibu, wong dengerin radio melulu aja udah bikin ibu ngomel-ngomel.

Malemnya sambil dengerin suara Arzella dari radio, Julio nulis surat buat Arzella, tapi udah berlembar-lembar yang di tulis, tidak ada yang nyangkut dan srek buat Julio kirim

"huh susah banget yah nulis surat cinta doang, kayaknya besok gue mesti minjem bukunya Kahlil Gibran deh di perpus" ujar Julio sambil masih dengerin radio

listener, gue punya kabar gembira buat kalian semua pendengar setia a song to Love, besok adalah hari Radio Nasional, dan untuk itu kalian semua yang mau ngobrol langsung sama gue bisa telfon langsung Line Telfon kita.. jadi besok jangan lupa siapin pesawat telfom kalian.. ok.. see you tomorrow ...

gila..gilaa..gila bener-bener gila akhirnya besok Julio bisa telfonan sama Arzella, bukan bisa tapi ada kesempatan untuk bisa telfonan, ini gaboleh sampe di lewatkan.

Besoknya bener aja dari sore, Julio udah nongkrong depan meja telpon, dan dia melihat jam sambil tetep denger radio ABC dan melihat jam di dinding

10 menit lagi

5 menit lagi

3 menit lagi

kring kring , siyal pesawat telfon itu berbunyi dan Julio langsung angkat telfon itu, ternyata kesialan Julio belum berhenti sampe disitu, ketika dia mengangkat telfon itu ternyata dari Bude di kampung dan Julio gabisa apa-apa, karena Ibu kalo telfonan ama Bude itu lama bisa-bisa sampe acara a song to love habis, dengan langkah cepat Julio langsung ke kamar ngambil Jaket dan lari keluar, Julio harus ke telfon umum depan komplek, dia gaboleh sampe kelewatan kesempatan emas ngomong sama Arzella kali aja dari telfon dia bisa janjian, atau apalah.

Julio setengah berlari menyusuri jalanan kompleks, sambil tetep bawa radio kecil berwarna coklat, dia lari sambil dengerin suara Arzella dan fokus menghafal nomor line telfon nya Arzella

021 6852666 3 2 1

brak.. sebuah mobil menabrak Julio, radio yang di pegang julio langsung terbang naik ke atas dan jatuh tepat diatas cap mobil, dan julio tergeletak dengan penuh darah. Dan sekarang Julio juga ikut terbang... terbang bersama angannya untuk bisa bertemu Arzella.. dalam acara A song to love. 

------------------------------------------------------ end -----------------------------------------------------------------

90's storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang