Suatu hari nanti, setelah aku mengantar 3 jagoan lelaki kita tidur, dan membereskan dapur, aku akan menunggumu pulang.
Menyelonjorkan kaki dengan nyaman di sofa depan tv, sambil membaca buku entah tentang apa, menunggumu yang pulang terlambat karena lembur, sampai mungkin aku tertidur tanpa sadar.
Kau yang pulang larut, mendapati istrimu (aku) dan hanya tersenyum kecil, berjingkat kearahku, melepas kacamataku, lalu mencium keningku lembut.
Aku terbangun, setengah kaget, lalu merasa lega luar biasa karena kau sudah pulang. Lalu melanjutkan apa-apa yang biasa kita lakukan, mengecap secangkir teh hangat, sambil mendengarkanmu bercerita, menanggalkan buku yang kusuka yang tadi kubaca.
Karena demi apapun, kamu adalah duniaku
KAMU SEDANG MEMBACA
sekelebat cuitan
Poésiekebanyakan isinya adalah kegalauan, ke baperan, and all those teenagers feeling