Bagian 04: Suka?
I give her all my love
That's all I do
And if you saw my love
You'd love her too•The Beatles - And I Love Her
• 7teen Marriage •
Alice kembali mengamati Aero yang sedang tertawa bersama teman-temannya. Alice mendengus, mengakui bagaimana manisnya Aero ketika tertawa. Berbeda sekali saat bersama dengannya.
"Nggak banyak yang aku tau tentang dia, sih."
"Nggak papa. Ceritain aja yang kamu tau tentang dia. Tolong ya, Rain," balas Alice kepada Raina tanpa berpaling sedikitpun dari Aero.
"Namanya Aero Alterio. Anak akselerasi yang tahun ini lulus. Manis, tapi nggak banyak cewek yang ngelirik dia."
"Kenapa?" tanya Clara seraya menumpu dagunya dengan tangan. Oh, Ratu juga ndengerin, ya?
"Karena semuanya bilang Aero itu nggak modal. Sekolah di sini karena beasiswa, berangkat juga cuma pake sepeda, jadi mereka menyimpulkan kalo Aero itu orang nggak punya. Terlebih ... Aero udah deket sama seseorang, kok."
"Sok tau," cibir Clara saat mendengar penjelasan Raina. Raina cuma tersenyum manis, lalu menjawab dengan halus, "Itu yang aku denger dari mereka, Ratu."
Lagi-lagi Clara langsung menatap Raina dengan nyalang. Alice sendiri langsung terdiam, Aero tidak modal? Aero miskin? Astaga! Mereka pasti akan terkejut ketika mengetahui yang sebenarnya. Alice kembali bersuara, mempertanyakan hal lain yang membuat rasa ingin tahunya meningkat. "Deket sama ... siapa?"
Raina menatap Alice lekat-lekat, "Alika, anak akselerasi dan penerima beasiswa juga."
"Aero ... apa Aero suka dia?"
"Aku kurang tau, sih. Tapi, mungkin?"
Lantas, Alice kembali memandang Aero bertepatan dengan Aero yang menatapnya.
• 7teen Marriage •
"Oh! Yang itu?!" tanya Dimas heboh sambil melirik Alice yang sedang berjalan bersama Raina dan Clara. Memang sejak mereka menginjakkan kaki di kantin, hampir seluruh penghuninya menyorot mereka. Termasuk Dimas, Elang, Rama, dan Aero.
"Iya, cantik banget, ya!"
Aero tersenyum tipis, ada rasa sedikit bangga memiliki calon isteri seperti Alice. "Parah, Lang! Mau banget gue sekelas sama dia!" seru Dimas.
"Mau lo aja yeee," ujar Elang sambil menjulurkan lidahnya.
"Tapi, sumpah, Lang! Dia tuh cantik banget. Model lagi!"
Elang tersenyum penuh ambigu. Membuat Aero dan Dimas menyipitkan matanya. "Kenapa, Lang?"
"Ya ... gue tadi bayangin dia aja! Gue udah nyari-nyari di google gitu, sih. Kalau di depan kamera itu dia bener-bener amazing, deh! Cek ignya, deh. Beuh, followersnya hampir 1M!"
Dimas melebarkan matanya, "Oh, ya? Wah, gue harus koleksi majalah yang ada dianya nggak, ya?" tanya Dimas dengan raut wajah serius. Aero hanya mendengus tidak suka. Eh, tunggu. Kenapa rasa tidak suka itu menyelinap ke hatinya?
"Harus! Nanti gue pinjem, ya! Tatapannya itu, lho! So hot!"
Lagi-lagi Aero mendengus tidak suka. Oh, bukan! Aero bukan cemburu atau apa. Tolong jangan salah paham, kawan. Aero hanya tidak suka dengan pemikiran temannya itu. So hot? Apa-apaan itu!
"Yeeee, ga modal lo. Inget mantan, dong! Baru juga putus," gerutu Dimas sambil menempeleng kepala Elang. Kepala Dimas kembali menengok 90 derajat. Melihat Alice yang ternyata sedang menatap mereka. "Mantan mah lewat!"
KAMU SEDANG MEMBACA
7teen Marriage
Teen FictionKisah ini milik Alice. Model berusia 17 tahun yang terpaksa menerima perjodohan bisnis dari orang tuanya. Ini cerita tentang Narve. CEO perusahaan berusia 19 tahun yang harus memahami bahwa tidak selamanya bersama pujaan hati. Aero juga berada di si...