Pukul 10.15
Waktu istirahat hampir berakhir. Saat nya murid murid untuk kembali ke kelasnya masing masing.
"Udah mau masuk nih, ayo!" Ajak Vino yang sudah berdiri untuk meninggalkan kantin
"Eitz, bentar, belum habis nih" ucap Fiola masih menyantap nasi soto gratisnya.
"Udah, tinggal aja yuk, kelamaan" ujar Vino yang sudah meninggalkan meja kantin diikuti teman temannya.
"Ok, udah, ayo " kata Fiola sedikit menyesal karena kuah nya belum habis. Padahal kenikmatan nasi soto juga berada pada kuahnya.
"Langsung kembali ke kelas yuk!" Ajak Dimas yang berjalan disamping Vino.
"Umm, La. Kamu mau nggak nemenin aku ke koperasi sebentar?" Pinta Dina memandangi wajah Fiola.
"Ok, ayo, kalian berdua duluan aja" ucap Fiola sambil tangannya menunjuk kedua teman cowoknya.
Fiola dan Dina pun langsung pergi ke koperasi dan meninggalkan kedua sahabatnya.
Dina langsung segera memilih buku dan bolpoin karena punyanya telah habis.
"Udah, itu aja " tanya Fiola.
"Udah, ayo cepetan! Keburu telat"
"Ok, ayo"
Fiola dan Dina berlari sekencang mungkin untuk sampai secepatnya ke kelas. Disaat hendak memasuki kelas, ternyata sudah berdiri nya Bu Kasih di depan papan tulis.
"Kenapa kamu telat?" Tanya Bu Kasih masih memegang spidol.
"Anu, maaf Bu, tadi saya mampir ke koperasi membeli buku." Kata Dina sambil menahan ngos ngosannya.
"Ya udah, cepetan duduk, ntar ketinggalan pelajaran" ucap Bu Kasih.
"Makasih Bu " ucap Fiola sambil berjalan menuju bangkunya. Dan Bu Kasih melanjutkan pelajarannya.
***
Waktu demi waktu berlalu, dan jam telah menunjukkan pukul 15.30. Waktunya murid untuk mengakhiri kegiatan belajarnya.
"Teman teman, gue pulang dulu ya!" ucap Fiola sudah memikul tasnya.
"Iya, hati-hati dijalan" kata Dina.
"Iya tuh, hati hati kali ada cowok yang nggak nggak, ntar tambah masalah lagi." Sambung Vino menakut nakuti.
"Ish, nggak lah, gue kan cewe kuat" sombong Fiola.
"Yaudah, gue pergi duluan. BYE " sambungnya dan langsung pergi meninggalkan kelas.
***
Di tempat parkir...
Fiola langsung mencari lokasi motornya. Mendadak handphonenya berdering, ibunya menelpon. Dia pun merogoh sakunya dan mengangkat telponnya
Hallo, iya Bu, ada apa?
Nak kalo kamu sudah pulang bisa tolong sekalian belikan batrai jam dinding, soalnya jam di ruang tamu mati.
Baik Bu, ini udah mau pulang kok,
Yaudah kalo gitu, hati hati di jalan ya
Iya Bu, daaaa
Tuutt...tuutt...tuutt
Oke waktunya melanjutnya misi, mencari lokasi motor. Fiola kembali merogoh sakunya untuk mengambil kunci motor. Ternyata, kunci motornya tidak ada. Dia berfikir mungkin kuncinya masih tertinggal di kelas. Dia langsung berbalik badan untuk mengambil kuncinya.
BRUAKKKKKKK
Fiola menabrak seorang lelaki tinggi, cool, gagah, dan juga tampan.
"Aduh, maaf ya kak" ucapan minta maaf Fiola.
'Wow, OMG, ganteng banget' pikir Fiola setelah melihat pangeran didepan mata.
"Udah, nggak apa apa, tapi kenapa kamu bingung seperti itu" tanya orang tadi.
"Umm, ini kak, mau nyari kunci motor, entah dimana tadi. Udah ya kak, mau nyari dulu" ucap Fiola sambil bergegas kembali ke kelas.
Sementara si Kakak kelas yang ditabrak Fiola mendapati sebuah kunci motor tergeletak di bawah.
'apa mungkin ini punya dia tadi' pikir dia.
"Oyy!!" teriak kakak tadi sambil melambaikan tangannya.
Dengan spontan Fiola menghentikan langkah kakinya dan langsung berbalik arah.
"Apakah ini kuncinya??" Sambung kakak tadi masih dengan suara kencangnya.
Sekilas Fiola melihat sesuatu yang dipegang kakak tadi, dan ternyata benar itu adalah kuncinya.
Ia langsung kembali ke tempat parkir dan menuju kakak tadi. Ia sangat malu.
"M-makasih ya kak" ucap Fiola masih malu malu.
"Iya" jawab kakak tadi.
Tak lama setelah itu, kakak tadi pergi sambil melambaikan tangannya untuk Fiola. Fiola pun membalas lambaiannya sambil tersenyum kecil.
Fiola pun langsung menghidupkan mesin motornya dan langsung bergegas untuk pulang.
Sesampainya di rumah, dia langsung berbaring di atas kasur dan merenungkan kejadian tadi.
'Eh gila kakak tadi sumpah ganteng banget'
'Kok aku baru tau ya'
'Ah jadi pengen kenal lebih deket'
'Tapi jelas dia gamau lah dia aja kakak kelas pasti ga level ah'
Banyak pernyataan yang muncul dalam benaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Refiola : Journey of Love
Teen FictionInilah kisah cintanya Ya...sebuah kisah yg bisa dibilang begitu menyesakkan Bagaimana tidak, sebuah pengorbanan cinta yang harus ia relakan karena banyaknya konflik yang harus dia hadapi Sebuah cerita bertemakan CINTA... Sebuah cerita yang dimulai d...