Prolog

1.5K 145 17
                                    

Jaehyun, namja itu tersenyum puas. Dia memainkan hidung pria manis di depannya dengan senyum yang terus mengembang itu.

Tak lama kemudian ia memutuskan untuk mengangkat tubuh lelaki manis itu kedalam pelukannya dan membawanya ke kamar.

"Eumh?" gumam lelaki manis itu, dia yang tengah dipengaruhi alkohol pun tidak begitu sadar sedang ada di mana ia sekarang.

"Kau sedang di rumahku hyung" ucap Jaehyun lembut tepat di telinganya, membuat pria manis itu menggeliat karena geli.

Dia kembali melemas namun Jaehyun menangkapnya dan mengembalikan posisinya sehingga menghadap padanya.

Ia menata bantal dan menidurkan pria manis itu. Sungguh ia tidak bisa melepas senyum di wajahnya. Melihat lelaki manis di depannya ini tengah berbaring di hadapannya bukanlah hal yang biasa. Sudah beberapa minggu ini ia berusaha untuk bisa bersama orang ini, dan kali ini ia mendapatkannya.

"Eoh...kau bartender bernama Jaehyun i hik tu?" ucap Doyoung dengan cegukan.

Jaehyun mengangguk, ia pun membantu orang di depannya itu untuk bangkit dan duduk.

"Apa aku menganggumu" imbuhnya.

"Ani kau hanya menceritakan beberapa hal padaku Doyoung hyung"

"Eoh...apa itu tentang pekerjaan? Cinta? Keluarga?"

"Beberapa hal tentang itu"

Doyoung tersenyum, ia menepuk nepuk wajah Jaehyun. Ia memang tengah dipengaruhi alkohol dan membuatnya mabuk seperti ini. Wajar jika sikapnya aneh.

"Aku harus pulang, kau hik bisa pp hik esankan taxi un hik tukku?"

"Ani tinggallah disini hyung, keadaanmu tidak memungkinkan"

"Ani, aku harus pulang, kau tidak akan tidur nyenyak." Doyoung menyingkirkan tangan Jaehyun dan merangkak untuk turun dari tempat tidur itu.

Jaehyun segera menarik tangan Doyoung dan dia kembali terduduk.

"Aku bisa membantumu hyung, tinggallah disini malam ini."

"Eeotte." Doyoung mengedipkan matanya pelan, ia sendiri tidak tahu dengan jelas maksud Jaehyun.

Mungkin ia tengah menceritakan bagaimana keluh kesah dan kekesalannya pada keadaan keluarganya. Ia ingin melupakannya sejenak namun ia sendiri tidak tahu dengan cara apa, ia mulai mencoba menghabiskan waktu di Club malam namun ia tetap mengingatnya saat memejamkan mata bahkan sampai terbawa di mimpinya.

Jaehyun tersenyum, ia menarik Doyoung untuk lebih dekat, dan ia meraih pinggang Doyoung. Ia memeluknya erat tubuh Doyoung.

"Kita habiskan malam in bersama, dan itu sedikit mengurangi rasa jenuhmu." bisik Jaehyun.

Doyoung sadar mungkin setelah ini ia tengah dalam bahaya besar karena Jaehyun. Ia sedikit menjauh namun Jaehyun tengah merengkuh pinggangnya dengan erat.

"Kau bertanya, aku akan membantumu dan kau sudah berjanji akan menerimanya."

Doyoung menghela nafas, ia mengangguk kecil dan Jaehyun tahu itu sebagai bukti persetujuannya.

Jaehyun tersenyum simpul lalu mencium bibir Doyoung, tidak hanya mencium namun juga melumatnya dengan lembut, sangat lembut. Ia semakin dalam menciumnya karena ia merasakan manis pada bibir tipis itu. Ia baru merasakan bibir yang begitu manis dan menjadi candu baginya.

Meskipun Doyoung tidak membalas, namun itu cukup membuat Jaehyun leluasa untuk menikmatinya. Tidak masalah bagi Jaehyun, semakin Doyoung melawan itu semakin membuatnya tertarik.

MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang