Chapter 1

1K 115 3
                                    

Sudah hampir 3 bulan Doyoung berhasil untuk tidak kembali ke Club itu, sebisa mungkin ia tidak datang lagi ke Club, dimanapun tempatnya. Kapok, itulah yang ia rasakan. Ia tidak ingin lagi melakukan pelampiasan yang salah dan berujung pahit seperti ini.

Ia juga berhasil membuat bocah bernama Jaehyun itu untuk berhenti mencarinya. Dia benar-benar tidak ingin bertemu dengannya. Sudah cukup ia menyerah dengan kisah percintaannya yang hancur, ia juga ingin ia melupakan hal singkat yang memalukan itu.

Doyoung berjalan gontai lalu berhenti di pinggiran sungai Han untuk melapas kepenatannya karena pekerjaan di kantor dan beban mentalnya.

Ia tersenyum simpul melihat seorang wanita hamil yang juga tengah menghabiskan waktu sore harinya untuk melihat keindahan sungai Han. Hal itu membuatnya tersenyum pahit karena mengingat hubungannya yang berakhir sebelum pernikahan.

Wanita hamil itu menyapanya dengan senyumnya, disusul dengan anak kecil yang berlari ke arahnya dan memeluknya.

"Eomma, es krimku tumpah."

Wanita itu terlihat kesulitan membersihkan es krim putranya yang tumpah dan mengenai bajunya. Doyoung berinisiatif untuk membantunya. Ia mendekat dan mengeluarkan wet tissuenya lalu mengelap kotoran yang ada di baju anak kecil itu. Ia tahu wanita itu pasti kesulitan untuk berjongkok karena perutnya yang sudah besar.

"Biarkan saya membantu." ucapnya lembut.

Wanita itu tersenyum dan berterima kasih karena Doyoung mau membersihkannya.

"Terima kasih tuan, ucapkan terima kasih untuk kakak ini." perintahnya pada putra kecilnya.

"Terima kasih." ucapnya polos dan dibalas dengan tawa oleh Doyoung. Ia mendapat sentuhan kecil dari Doyoung di kepalanya.

"Apa anda juga sedang hamil?" tanya wanita itu.

Doyoung terdiam, wajah senyumnya perlahan hilang karena mencerna pertanyaan itu.

"Ye?"

"Ah...mungkin anda belum menyadarinya, tapi ini terlihat dari bentuk pinggang anda, ahaha saya sudah pernah melahirkan dan hamil, jadi saya tahu tanda-tanda orang yang sedang hamil." jelasnya.

DEG

Doyoung membalasnya dengan senyum pahit.

"Ah...apa mungkin ini kehamilan pertama anda? Wajar jika tidak menyadarinya."

Doyoung mengangguk kecil, bahkan ia tidak percaya dirinya bisa hamil.

"Selamat atas kehamilan anda, saya harap bayi anda sehat."

"Ssaya harap persalinan anda lanc–ar." balas Doyoung.

Wanita itu tersenyum dan sedikit membungkukkan badannya lalu melangkah pergi disertai beberapa saran untuk Doyoung.

Doyoung hampir tidak bisa menahan beban tubuhnya. Kakinya terasa lemas untuk berdiri. Ia mencari tempat untuknya duduk dan bisa menata hatinya.

Apa benar yang dikatakan wanita hamil tadi? Dia hamil?

Doyoung meraba perutnya dan dia tidak mengalami gejala seperti orang hamil. Kenapa ia tidak menyadari itu? Bahkan ia tidak percaya, lelaki seperti dirinya bisa hamil.

"Oh Tuhan..."

.

.

.

.

.

Doyoung melihat hasil tespack di depannya. Ia beberapa kali mengambil nafas untuk menyiapkan mentalnya. Ia melirik singkat lalu menjauhkannya. Selanjutnya ia benar-benar melihatnya, dan matanya sontak terpejam. Ia tersandar dengan tubuh lemasnya. Ia ingin mati sekarang juga. Kenapa garis itu ada dua? Dia benar-benar hamil.

MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang