Believe

44 5 4
                                    

Hanya ada satu kata yang akan kita dapatkan ketika kita merasa ragu yaitu 'Kepercayaan'.


Senja satu kata untuknya menyenangkan, kenapa Menyenangkan? Karena senja dapat menyegarkan otak dan pikiran kita. Istilahnya bisa di sebut 'dari mata turun ke hati'. Eaa! Selain itu fungsi senja sebagai pelarian dari sebuah masalah 'Bagaimana bisa?' ketika kita melihat senja rasa sakit, gundah, marah, dll seketika hilang begitu saja. Hebat bukan! Dari pada itu berbanggalah kalian yang masih bisa melihat senja, banyak orang diluaran sana yang tidak dapat merasakan sebuah keindahan dari senja tersebut. Mereka hanya dapat merasakannya tanpa tahu wujud asli pada senja tersebut.
.
.
.
.

Gadis itu berjalan dan melangkahkan kedua kakinya kesebuah 'cafe' yang terletak di pinggir jalan, dan disana terdapat spanduk yang bertuliskan 'Caramel Cafe'. Reina berjalan dan memasuki 'cafe' tersebut lalu suara lonceng dari atas pintu itu berbunyi menandakan kalau seseorang telah memasuki cafe tersebut.

Kling!

Kling!

Kling!

Begitulah suara lonceng tersebut berbunyi. Ketika gadis itu sudah berada tepat di dalam 'cafe' banyak pasang mata yang memandanginya dengan tatapan 'Wah' membuat gadis tersebut terkikik pelan, mungkin aneh untuk orang lain tapi baginya itu semua sudah terbiasa ketika berada di 'Cafe' ini.

" Sore.." Sapa seorang laki-laki yang tepat berdiri di meja kasir tersebut. Gadis itu lalu tersenyum dan ikut menyapanya " Sore juga rald".

Yap! Namanya gerald aditya biasa di panggil dengan sebutan rald. Gerald ini mempunyai kepribadian yang cukup baik,sopan,menghargai seseorang,mempunyai jiwa sosial yang cukup tinggi. Dia berperawakan tinggi, putih, mempunyai bibir mungil, matanya yang sedikit teduh, serta rambutnya yang agak cepak mirip dengan penyanyi luar negeri. Gerald sudah berteman lama dengan reina bisa dibilang sahabatan lah. beda dengan cerita wattpad pada lainnya gerald ini tidak sama sekali memiliki perasaan pada sahabat lamanya ini, dikarenakan gerald ini memiliki kelainan pada orientasi seksualnya. Yap! Dia seorang gay ia menyukai sesama jenis dan dia juga bingung mengapa dia bisa sampai menyukai sesama jenis, padahal kedua orangtuanya saja sama sekali bukan seseorang yang seperti dirinya. Aneh bukan!

Gerald ini juga bekerja di salah satu cafe yang dimana tempat reina bekerja, ia bekerja sebagai kasir, yah walaupun gajinya tidak seberapa untuk dirinya.

Reina melangkahkan kedua kakinya kedalam staf yap! Dia bekerja disana sebagai pelayan. Kesehariannya dihabiskan di tempat ini, ia juga sudah cukup lama bekerja disina 'Sebelum negara api menyerang' hehe! Dia bekerja paruh waktu sehabis pulang kuliah dan dia langsung melesat ke 'Cafe' ini. bagaimana tidak ia terpaksa bekerja untuk membayar kuliahnya serta untuk membeli makanan sehari-hari, kalau ia tidak bekerja seperti itu ia pasti akan mati kelaparan. Itu pasti konyol! Membayangkannya saja reina sudah ngeri apalagi kenyataan.

Reina mengambil celemek yang bertuliskan 'I'm Happy'. ia memakaikannya tepat di leher jenjangnya serta talinya yang tadinya bergelantungan ia ikat pada pinggulnya yang ramping. Gadis itu berjalan keluar, sebelumnya ia mengambil nampan berwarna cokelat dan sehabis itu ia baru melangkah pergi dari sana. Reina berdiri di depan mini bar untuk menunggu sang pembeli tiba, lama ia telah menunggu dan berdiri disana tiba-tiba lonceng yang berada di atas pintu itu bergerak serta mengeluarkan suara, pertanda seseorang telah datang. Reina dengan sigap tersenyum kearah pelanggannya tersebut dan tak lupa menyambutnya.

" Selamat da--" Belum sempat reina melanjutkan perkataannya laki-laki itu sudah berdiri tegap dengan gitar yang berada di bahu kanannya serta rambutnya yang acak-acakkan membuat siapapun terpesona oleh laki-laki itu. Gestur tubuhnya yang lumayan tegap dengan dada bidangnya, serta ada sedikit otot dibagian lengannya. Laki-laki itu memakai kaos lengan panjang dengan tangan baju yang dilipat sampai ke siku, celana yang laki-laki itu gunakan yaitu jeans yang di lututnya terdapat sobekan, Entahlah mungkin itu lagi jamannya. Wajah laki-laki itu lumayan tampan dengan rahang yang sedikit mengeras, dan bola matanya yang berwarna biru seperti orang luar negeri, serta hidungnya yang mancung, ada sedikit tahi lalat di bagian lehernya.

Reina terdiam bukan karena sedang dimasuki dedemit tetapi ia terdiam karena laki-laki yang berada di depannya ini, jantungnya mulai maraton dengan cepatnya membuat dirinya sebisa mungkin menahan nafas dari rongga hidungnya, dan itu membuat dadanya menaik keatas Ya seperti orang sedang menahan nafas saja.
.
.
.
.
.

-Dilain sisi-

Sorot mata laki-laki itu tak hentinya memandangi seisi caffe. Menurut laki-laki itu caffe ini sangat indah, seperti sejak pertama kali ia datang, tidak ada perubahan sedikit pun hanya saja bangunannya lebih di perbagus lagi oleh pemilik caffe tersebut. Bangunannya yang lebih modern ketimbang dulu yang terlihat bersejarah.

Laki-laki itu berjalan dan menghampiri reina yang tengah berdiri dengan wajah kikuk walaupun gerak wajah dan tubuhnya tidak terlalu terlihat. Tapi laki-laki itu dapat mengetahui gerak-gerik seseorang entah itu sedang panik, marah, sedih, dll.

Ia berhenti tepat di depan reina. Laki-laki itu terdiam sebentar hanya terdiam, lalu setelah itu.

" Pesan mocca latenya satu, dan gulanya jangan terlalu banyak". Ujar laki-laki itu dengan suara seraknya membuat kaum hawa yang mendengarnya pasti langsung terpesona.

Reina yang mendengar laki-laki itu bersuara membuat darahnya tambah berdesir dengan hebatnya. Dia terus-terusan menahan gejolak aneh pada dirinya, sebisa mungkin ia menepisnya jauh-jauh. Baru reina hendak ingin menjawabnya tapi tiba-tiba laki-laki itu sudah mulai melancarkan perkataannya lagi.

"Oiya apa saya boleh bertanya?"

Reina mengangguk tanda setuju.

"Ehmm apa kau sudah lama bekerja disini?". Ujar laki-laki itu dengan sedikit tersenyum kearah reina. Reina terdiam sebentar lalu membalas perkataan laki-laki itu. "Aku.. Pelayan baru disini, jadi maaf ".

Laki-laki itu menggangguk faham. Lalu memberikan senyumannya kembali kepada reina.

"Senyumannya yaampun.." -Batin reina.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Thanks buat pembaca setia yang selalu mendukung dengan cara vote dll. Terimakasih^^

Dan maaf kalau ceritanya agak sedikit aneh.

Oiya untuk kalian yang sedang melaksanakan ibadah puasa harus kuat^^

AUTHOR MENGUCAPKAN SELAMAT IBADAH PUASA UNTUK YANG MELAKSANAKANNYA^^.

AcousticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang