4. Apaise

271 133 455
                                    

Semoga kita tidak jatuh pada hati yang sama.
Sebab siapa yang akan membantuku bangun bila kita sama-sama terjatuh?

Sebab siapa yang akan membantuku bangun bila kita sama-sama terjatuh?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_______

"Hello guuuuyyyys," melalui speaker yang menghuni pada setiap sudut sekolah, gema suara perempuan memenuhi Sevit dan segala isinya.

Namanya Kanaya, pemilik suara riang yang selalu mampu memberikan energi positif dan semangat baru bagi telinga siapapun yang kedapatan kesempatan mendengarnya hari itu—ini penilaian hiperbola dari anak-anak Sevit saja sih sebenarnya.

Bersama Agam--si sohib indie, Kanaya ini adalah salah satu penyiar radio Suara Sevit yang mana rutin mengudara setiap sabtu siang—tepat jam istirahat kedua, disaat murid-murid Sevit sedang menikmati hari terakhir di sekolah.

Banyak tema menarik diusung setiap minggunya. Suara Sevit juga kerapkali mengundang murid-murid Sevit sebagai bintang tamu dalam acara mingguan itu. Dengan pemilihan melalui votting pada instagram resmi Suara Sevit. Maka penghadiran bintang tamu tak pernah semembosankan itu untuk ditunggu.

Kantin siang ini tidak berisik, namun juga tidak sepi. Mereka hanyut mendengarkan Kanaya dan Agam yang tengah berdialog ringan, pembuka bincang santai siang ini.

"Jumpa lagi sama gue Kanaya Adhisty dan rekangue...,"

"Agam Nalendra," suara Agam menemani suara Naya.

"Di Suara Sevit," ucap Naya dan Agam kompak.

"Suara Sevit akan menemani kalian selama 20 menit kedepan. Dengan bintang tamu yang seru pastinya."

"Yaps betul banget. Kali ini kita punya bintang tamu siapa ya, Nay?"

"Setelah minggu kemarin kita mengundang Gama si laki-laki absurd dari kelas sebelas, hari ini kita punya bintang tamu cewek yang bisa bikin mata Agam melek."

"Udah-udah, Naya mulai ngcaco. Oke langsung aja kenalan sama ... Aquila Dinda Kahiya dari kelas 11 IPA 3. Hallo Qila," sapa penyiar cowok itu.

"Halo Agam. Hallo Naya," Qila, gadis itu menyapa balik.

Sebenarnya, selain mendengarkan siaran radio sekolah melalui speaker. Pendengar Suara Sevit juga dapat mengikuti sesi siaran melalui live Instagram. Namun karena Decha hari ini miskin kuota dan wifi kantin sedang lemot-lemotnya. Maka mendengarkan sesi siaran melalui speaker sekolah saja sudah cukup baginya.

"Wah siang-siang disapa cewek, beneran bisa bikin melek."

"Abaikan si Agam, mari kita kembali ke laptop," Naya menyahut.

"Ngomong-ngomong semua pasti sudah pada tahu kan ya, kalo Qila ini tahu lalu berhasil menyabet juara satu Olimpiade Astronomi tingkat Nasional. Waah ... beri tepuk tangannya teman-teman," penyiar itu bertepuk tangan meski tak dapat dilihat oleh anak-anak Sevit yang hanya bermodal suara speaker—seperti Decha.

Beloved-I: Season of Decha [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang