Mystery of my school

Dia Memelukku

Pengumuman kelulusan ujian beasiswa pada pukul 17.00 esok hari. Aku hanya ingin yang terbaik untuk Raka, walau tak mendapatkan hatinya, setidaknya aku dapat membuatnya bahagia. Pukul 17.25 aku duduk di hall sekolah, aku tak mendapati Raka teriak memanggil ku dengan perasaan senang. Ya mungkin aku sudah atau memang tidak berguna baginya. Berdiri dan aku berbalik badan, tanpa sadar aku sudah berada di pelukan orang. Dia berkata, terima kasih kepadaku. Tak ku hiraukan orang itu, langsung ku balas pelukan nya. Saat selesai melampiaskan rasa senangnya, dia melepaskan pelukan nya. Betapa terkejut nya aku, ternyata itu Raka, aku tersenyum. Bahkan mungkin senyum itu adalah senyum terlebar yang pernah ku buat. Kami semua, panitia dan peserta ujian berkumpul di lapangan. Dari saat selesai memeluk tadi, sampai di lapangan. Raka terus merangkul ku. Aku tak tau apa yang harus aku lakukan. Kami berdua berada di tengah lapangan, tepatnya di dekat akuarium besar yang berisi barang berharga milik sekolah. Disitu terdapat benda yang bisa digunakan sebagai mata kalung. Raka mengambilkannya untukku, aku berkata kepadanya bahwa aku tidak pantas memakai itu. Dia pun tersenyum dan melepas kalung di lehernya lalu memasukkan mata kalung milik sekolah itu. Dipasangkannya ke leherku, hanya senyum yang bisa aku berikan kepadanya. Sebenarnya kami telah melanggar peraturan sekolah dengan mengambil barang berharga. Pukul 18.00 tinggal kami ber 6 panitia yang tersisa karna kami membereskan perlengkapan ujian. Terkejutnya kami saat tau para algojo sekolah dengan memakai jubah hitam bertopi mengelilingi semua area sekolah, kami semua langsung lari. Aku berhasil lari, tetapi sebelum keluar gerbang ada satu algojo yang melihatku. Katanya otak semua algojo itu bagai satu sistem. Jika satu saja algojo melihat orang, maka semua akan tau orang yang dilihat salah satu algojo tersebut. Karena ketakutan, aku pun langsung masuk kamar dan tidur. Malam itu aku bermimpi aku menikah dengan raja besar, ia kaya dan tampan. Aku tak mengerti maksud dari mimpiku itu.