#3: Ahsan Muhammad Ikhsan

12.7K 536 0
                                    

Laki-laki yang memiliki arti baik dua kali lipat di dalam namanya ini sedang berusaha mewujudkan arti itu. Dulu, Ahsan bukanlah laki-laki yang seperti sekarang. Dia tidak sebaik namanya. Tapi itu dulu! Dulu sebelum dia dikecewakan oleh perempuan terakhir yang manjungkirbalikkan Ahsan.

Dulu, dia sempat beberapa kali gonta ganti pasangan pada masa putih abu-abunya. Biasalah, cinta monyet anak SMA. Saat melihat Yuri, teman sekelasnya yang cantik dan baik membuat Ahsan seketika menyukainya dan menjadikannya pacar. Namun setelah naik kelas, Ahsan bertemu dengan Kirana, adik kelasnya yang manja dan imut.

Jujur, sebenarnya saat itu Ahsan masih berusaha bertahan dengan Yuri. Tetapi apa boleh buat, Kirana yang kecentilannya naudzubillah berhasil membuat Ahsan pindah haluan dari Yuri ke arah Kirana. Hal itu tentu saja memicu pertengkaran hebat di antara Yuri, Ahsan, dan Kirana.

Yuri yang tidak terima diputuskan oleh Ahsan mulai mencari tahu perempuan yang bernama Kirana itu. Karena sekarang dia senior, jadi Yuri merasa memiliki hak lebih atas juniornya terutama kepada junior-junior yang kecentilan, keganjenang, dan gatal sama abang kelas seperti Kirana.

Tapi Yuri salah, Kirana tidak seperti junior lainnya yang gemetar ketakutan saat dilabrak oleh kakak kelas. Kirana punya segudang tameng pelindung yang siap untuk membuat Yuri, sang senior bertekuk lutut di hadapannya.

Benar, Kirana punya kemampuan untuk memikat banyak orang. Dia cantik, imut, manja, pintar cari perhatian, bermulut bisa, dan bermuka ular. Siapa saja tentu akan terpikat olehnya termasuk Ahsan yang saat itu mati-matian membela Kirana di ruang BK saat perkelahiannya dengan Yuri ketahuan.

Namanya juga laki-laki, kalau di kasih ikan yah pasti dimakan sama dia. Nggak mungkin di anggurin begitu saja, laki-laki yang seperti itu menurut Ahsan bukanlah laki-laki yang normal. Makanya Ahsan langsung jatuh ke pelukan Kirana saat Kirana sedang gencar-gencarnya mendekati Ahsan dengan berbagai jurus.

Tapi... yah begitu. Yang namanya bermuka ular pasti lama-lama akan ketahuan tabiatnya. Ahsan memang nakal. Dia sering nongkrong di jalanan, di alun-alun, dan di depan Indoapril bareng kawan-kawannya. Sesekali juga Ahsan ikut berkonfoi ria dengan anak-anak gengtor. Bahkan Ahsan sampai pernah ikut-ikutan mencoba rokok. Jadi, kalau hal yang seperti itu saja sudah biasa bagi Ahsan, maka bolos, cabut di jam pelajaran, terlambat, tertidur di kelas adalah sederet tindakan kriminal ringan yang pernah mewarnai catatan buku kasus Ahsan.

Tapi tetap saja, Ahsan masih menjaga diri. Dia tidak pernah membawa dirinya ke kehidupan malam. Minuman keras dan narkoba adalah dua hal yang sangat dihindari oleh Asan, apalagi sampai merusak anak orang. Makanya, saat dia tahu bahwa Kirana sebejat itu, tanpa perlu berpikir dua kali Ahsan langsung memutuskannya.

Ahsan sungguh menyesal telah mengenal Kirana, tetapi dia tidak mungkin juga balikan dengan Yuri. Perempuan itu bahkan tidak sudi menatap Ahsan.

Tapi yang namanya pacaran tidak pernah membuat Ahsan kapok. Bukannya berhenti pacaran, Ahsan justru mulai menggaet perempuan baru. Kali ini menurutnya lebih dewasa, lebih bisa diajak senang-senang sambil membimbing Ahsan. Dia adalah kak Mawar, kakak kelas Ahsan yang merupakan primadona sekolah. Kak Mawar itu pintar dan selalu menjadi incaran banyak laki-laki. Jadi Ahsan merasa sangat beruntung dapat memiliki kak Mawar yang tidak bisa didapatkan oleh abang-abang kelasnya.

" Kita putus!" iya, kata-kata itu akhirnya muncul lagi dalam hubungan percintaan Ahsan. Jelas saja, yang namanya pacaran pasti ujung-ujungnya putus. Kali ini kak Mawar yang memutuskan Ahsan. Bukan tanpa alasan, sebagai murid pintar yang dielu-elukan sekolah, kak Mawar tidak ingin hidupnya di isi oleh hal lain selain belajar. Sebentar lagi adalah ujian nasional. Kak Mawar sangat mengincar-incar Universitas Indonesia, kampus ternama yang menjadi impiannya sejak dulu. Maka dari itu, kak Mawar harus mengorbankan Ahsan untuk mendapatkan hal lain.

Karena terkadang untuk mendapatkan sesuatu yang lebih kita harus berkorban lebih. Dan menurut kak Mawar, Ahsan itu hanyalah pengorbanan yang kecil. Karena kak Mawar sudah berkorban lebih banyak untuk sampai di posisi ini.

Apa boleh buat, mati satu tumbuh seribu. Begitulah kira-kira prinsip hidup Ahsan dalam mencari gadis impiannya. Dan benar saja, tidak lama setelah Ahsan naik ke kelas dua belas, dia menemukan the next girl nya. Dia perempuan yang berbeda, karena dia terlihat lemah namun lebih tangguh dari yang dibayangkannya.

Perempuan itu adik kelas Ahsan, baru kelas sepuluh. Dia adalah satu-satunya murid yang mengikuti banyak kegiatan organisasi di sekolah. Tidak hanya di sekolah, gadis icaran Ahsan ini juga sangat aktif dengan organisasi di luar sekolah. Dia juga memiliki kemampuan public speaking yang hebat. Tidak seperti Kirana yang menyia-nyiakan kemampuan berbicaranya, gadis ini justru memanfaatkan segala kelebihannya menjadi sebuah prestasi.

Dia juga pintar. Namun, dari gosip-gosip yang Ahsan dengar, dia tidak tertarik sama sekali untuk pacaran. Alasannya? Sudah jelas, gadis itu terlalu sibuk untuk memiliki waktu bersenang-senang dengan laki-laki yang akan menjadi pacarnya. Sudah sepuluh orang yang menyatakan perasaan padanya namun selalu ditolak mentah-mentah, bahkan sebelum melakukan pdkt lebih lanjut.

Belakangan Ahsan juga mengetahui sederet nama yang berusaha menjadi kekasih gadis itu adalah laki-laki dengan latar belakang yang sama. Kalau tidak pintar, tentu saja berprestasi dan aktif di sekolah. Seperti ketua osis, pradana pramuka, ketua PMR, dan sederet laki-laki dengan jabatan mentereng di sekolah. Hal ini tentu saja membuat Ahsan penasaran, kalau tidak bisa dengan yang berlabel prestasi seperti mereka, bagaimana dengan yang berlabel berandalan seperti dirinya?

Terlihat seperti manantang maut memang, tapi Ahsan sungguh-sungguh penasaran dengan gadis yang bernama Shyifa ini.

Calon Istri & Mantu IDAMAN  [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang