Dairy Of Angel(2)

2K 199 204
                                    

.


.


.


"Tuhan membisikkan kepadamu kata-kata yang paling indah

Tuhan mengajarkanmu untuk berdo'a dan berusaha

Tuhan akan melindungimu dan selalu mengutamakan keselamatanmu

Tuhan akan mengajarkan padamu tentang keagunganNya

Bagaimana untuk patuh, bagaimana untuk selalu mengingatNya

Tuhan mengajarkanmu Bahasa cinta, menerangi harimu dengan cahaya Surga dan melingkupi hidupmu dengan Kebaikan

Namun...

Tuhan tidak melakukan semua itu sendiri

Tuhan mengirimkan seseorang kepadamu

Menitipkanmu kepadanya

Dia adalah...

Malaikat-mu"

.

.

Sepasang langkah itu berlari cepat di koridor sepi itu. Walau cepat, langkah itu terkesan gemetar. Tujuannya adalah satu tempat. Salah satu pintu yang berjajar di sepanjang koridor panjang itu.

BRAK!

"Tuan Muda Mino!"

Sesosok namja segera berlari kearah pintu yang tiba-tiba terbuka lalu memeluk sosok yang baru saja membuka paksa pintu putih itu. Namja itu kemudian mengangkat tubuh kecil itu ke dalam gendongannya.

"Gong Yoo Ahjussi Ayahku, Ibuku, mereka kenapa?"

Gong Yoo mengusap punggung kecil di dalam gendongannya saat namja kecil di dalam gendongannya itu mulai bergerak meronta ingin turun. Namja itu kemudian menggendong majikan kecilnya itu keluar ruang yang merupakan kamar rawat di salah satu rumah sakit ini.

"Ayah, Ibu, junhoe, Mengapa mereka tidur disana, Ahjussi? Hiks." Mino kecil mulai terisak di bahu Gong Yoo. Tangannya menggapai-gapai ke arah pintu putih yang kini sudah tertutup itu.

"Tuan Muda, kumohon dengarkan aku." Ucap Gong Yoo sambil mengarahkan wajah Mino yang sudah basah agar menatapnya. "Ayah dan Ibu anda akan pergi jauh. Mereka tidak akan pulang lagi. Tuan Muda Mino adalah anak yang kuat, kan? Anda akan baik-baik saja meskipun Ayah dan Ibu pergi."

"Hiks. Andwaee! Aku mau ikut mereka! Lepaskan! Aku mau ikut Ayah dan Ibu!"

Gong Yoo hanya mengeratkan gendongannya pada tubuh kecil Mino yang masih meronta di gendongannya. Ia sendiri sangat terkejut mendengar tragedy yang menimpa dua majikannya itu.

"Tuan Muda, Uljima. Masih ada adik anda, Junhoe. Kalian bisa bermain seperti biasa di rumah. Tidak banyak yang berubah, Tuan."

Mino menatap Gong Yoo dengan kedua matanya yang besar. Namja kecil itu mengusap air matanya kasar. "Junhoe tidak pergi, kan? Dia tidak ikut Ayah dan Ibu pergi selamanya?"

Gong Yoo tersenyum lalu membantu mengusap wajah Tuan Muda-nya itu dari air mata. "Tidak. Tuan Muda Junhoe akan pulang bersama kita."

Gong Yoo akhirnya bisa tenang saat Mino sudah tertidur dalam gendongannya. Ia tahu, sang Sulung ini memang seorang anak yang tegar dan sosok kakak yang baik. Hingga ia dengan bisa mudah mengatakan kepada Mino jika kedua orang tuanya telah tewas dalam kecelakaan mobil tadi malam. Keduanya tewas di tempat dan hanya meninggalkan Junhoe yang sekarat di dalam sana.

Junhyeong/Yunjun drabble collection Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang