who you?

Chapter 2

Author POV

Dia menoleh ke belakang, ketika ada suara bariton  yang menegurnya.

"Oh, jadi disini tempat si cewe dingin bolos pelajaran sambil ngerokok, mayan juga tempatnya sepi, gak ada guru yang tau disini" ucap suara itu sambil menatap keyla dengan senyum miringnya.

Keyla menatapnya dengan datar, setelah itu dia kembali merokok tanpa mempedulikan seseorang yang ada disampingnya.

"Gue gak disuruh duduk nih? Pelit ama sih lo, udah pelit ngomong, pelit tempat lagi" ucap suara itu lagi.

Keyla pun tidak mempedulikannya, dia membuang putung rokoknya dan segera pergi menuju kelasnya yang sudah 1 jam lalu dimulai.

Orang itu pun menggerutu kesal kepada keyla

"Anjay, masa seorang Alexander Wijaya, orang ganteng disekolah ini, the most wanted boy disekolah ini, semua orang tau gue, sampai bu kantin ama pak rt rumah aja tau gue, masa dikacangin ama sicewe dingin ntuh yang gak ada cantik-cantiknya, eh cantik sih, tapi cantikan ariana lah daripada tuh cewe dingin" gerutu alex kesal

"Gue penasaran deh ama tuh cewe, masa dia gak tersepona gitu ama kegantengan gue, ya kali masa kadar kegantengan gue menurun sampai sampai tuh cewe aja kaga mau noleh ke gue" ucap alex dengan tangan yang ditaruh di dagunya, bergaya layaknya orang yang sedang memikirkan sesuatu.

Alex pun menggelengkan kepalanya dan berkata

" Gak gak, gak mungkin kalau kadar kegantengan gue menurun, gue tuh selalu always ganteng handsome, positif thinking aja mungkin aja mata tuh cewe lagi rabun dan lupa pakai kacamata nah iya mungkin aja gitu"  ucap alex sambil tersenyum

"Udah lah ngapain juga gue mikirin tuh cewe, eh tapi gue penasaran sih, ah yaudah lah, kek orgil aja gue disini ngomong sendiri, mending gue kekantin aja" ucap alex sambil berjalan menuju kantin dengan gaya coolnya.

.
.
Saat alex tiba di kantin, keadaan kantin pun diam, karena semua orang hanya fokus ke alex.

dia selalu memperlihatkan senyum kepada semua orang, siapa saja yang melihat senyumnya akan dibuat terpana dengan ditambah pahatan wajah yang hampir sempurna itu.
Dia juga dikenal sebagai seorang yang ramah.

Saat hendak menuju bangku pojok yang sudah ada temannya, ada yang menabrak dirinya dan minuman yang dibawa orang itu jatuh berserahkan dilantai.

Alex pun kesal, tapi saat menoleh ke orang yang menabraknya tadi.Dia menahan kekesalannya, dan malah bertanya

"Lo gak papa key?" Tanya alex.

.
.
.
.
TO BE CONTINUED