Prolog

7 1 0
                                    


"Ibu !!!!!. Terlalu banyak bunga disini ,aku tidak bisa melangkah"
Anak itu berteriak sambil mencabuti setiap batang bunga-bunga itu

Ibunya datang dan segera menggendong gadis kecil itu.
"Kamu tau tadi itu bunga apa?"

"Memangnya apa?" Tanya polos anak itu sambil menatap ibunya

"Baiklah,ibu akan ceritakan sebuah cerita tentang bunga istimewa itu" ibunya melangkah menuju bangku taman yang ada di belakang rumahnya .

"Suatu hari, Peri Flora melihat ada sesuatu yang terbang berwarna putih. Karena penasaran, ia pun menangkpanya. Hap ...

Peri Flora : Kamu siapa? Mengapa kamu begitu kecil? Aku pun tak berasa menangkapmu.

Dandelion : Aku ini benih bunga Dandelion. Tubuhku memang kecil, dan sangat ringan.

Peri Flora : Wah, kamu berani, ya, terbang sendirian..

Dandelion : Ah.. terbang bagiku sudah biasa, Peri. Hembusan angin bisa membawaku ke mana saja mereka mau. Tubuhku terlalu kecil untuk melawan angin.

Peri Flora : O, lalu di mana bungamu?

Dandelion :Mari kutunjukkan di mana bungaku. Akan kuperlihatkan juga teman-temanku. Mereka semua masih bertahan, sebelum akhirnya tertiup angin.

Akhirnya, Peri Flora pun diajak untuk melihat bunga Dandelion sesungguhnya...

Peri Flora : Wah... indah sekali. Seperti bola-bola kapas, yah!

Dandelion : Eits, itu bukan bunga Dandelion, Peri. Yang seperti bola kapas itu hanya benih Dandelion, seperti aku ini!Kalau bunga kami, berwarna kuning.

Peri Flora : Memangnya kamu berasal dari mana, sih ?

Dandelion : Aku berasal dari Asia dan Eropa. Namun karena penyebaran benih Dandelion melalui angin, jadi sekarang kami sudah ada di mana-mana. Kami juga suka dibilang tumbuhan liar. Karena, di mana benih Dandelion jatuh dan mengering, di situlah akan tumbuh bunga Dandelion.

Peri Flora : O iya, katanya bunga Dandelion bisa mengajarkan arti kehidupan, yah? Bagaimana ceritanya ?

Dandelion : Sebenarnya bukan bunga Dandelion, tetapi benihnya. Lihatlah kami. Meskipun kami kecil, tetapi kami berani untuk terbang tinggi dan membawa kehidupan baru di tempat lain. Begitu pun manusia. Jangan suka berkecil hati. Tetapi harus berani menghadapi segala rintangan.

Peri Flora : Wah, bunga Dandelion memang hebat!

Jadi, kita jangan takut untuk ber mimpi menjadi yang apa yang di inginkan, setinggi mungkin. Kita akan bisa medapatkan benihnya."

Sang ibu terus bercerita sedangkan gadisnya itu tak bergeming hanya mendengarkan kata demi kata yang keluar dari mulut ibunya yang sulit dipahami untuk gadis berusia 7 tahun .

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 07, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DANDELIONWhere stories live. Discover now