Spoiled

1.1K 123 15
                                    

Haechan sedang bersantai dikamarnya, menjelajahi sosial media lewat Iphone nya. Sekedar melihat berita yang sedang terjadi dan juga tak lupa melihat fans-fans nya yang biasanya sering mengirimkan kata-kata dukungan bahkan hal-hal lucu yang berkaitan dengannya.

Pintu kamarnya terbuka menandakan akan ada yang masuk.

"Mark hyung" seseorang yang masuk itu tak lain adalah Mark yang kini sedang memeluknya, membawa kepalanya di leher Haechan untuk mencium aroma tubuh Haechan.

Tumben Mark seperti ini pikir Haechan. Mengusap kepala Mark dengan perlahan.

" Hyung waeyo? "
" Tidak"

Selalu seperti ini, terkadang Mark menyimpan sendiri apa yang dirasakannya. Dan Haechan tidak suka itu.

"Katakan ada apa"

Haechan masih mengelus kepala Mark, dan Mark semakin menenggelamkan kepalanya di leher Haechan, memeluk tubuh Haechan. Mark merasa sangat nyaman seperti ini.

"Entahlah aku hanya merasa lelah"

Mark itu pekerja keras menurut Haechan. Disatu sisi Haechan bangga terhadap Mark karena dia bisa mempertanggung jawabkan apa yang sudah menjadi pilihannya untuk menjadi seorang idol. Tapi Haechan juga kuatir jika Mark terlalu menforsir tubuhnya untuk melakukan pekerjaannya. Haechan takut Mark jatuh sakit. Memikirkan Mark akan jatuh sakit saja membuat Haechan ingin menangis.

"Lepas dulu ya pelukannya, aku mau mengambil minyak untuk memijat Hyung dan juga air hangat"

Memutuskan untuk membantu Mark menghilangkan rasa lelahnya dengan memijat Mark. Walau bukan seorang profesional setidaknya bisa mengurangi sedikit rasa lelahnya.

Sekitar 10 menit Haechan balik ke kamarnya dengan bahan yang akan digunakannya untuk memijat Mark.
Mark yang sedang melihat handphone miliknya pun langsung bangun dan duduk untuk melihat apa yang akan Haechan lakukan.

"Tidak perlu repot Donghyuck-ah" Mark lebih suka memanggil nama asli Haechan.
" Kamu juga pasti lelah"

"Aku tidak ada apa-apanya dibanding kamu hyung dan lagipula aku hanya ingin melayani orang yang aku sayang" Haechan tersenyum menampilkan senyum secerah matahari yang dimilikinya.

"Ayo sekarang kaki hyung dimasukan dalam air hangat yang sudah aku masukan garam"

Haechan dengan telaten membasuh kaki Mark yang kini sudah ada di dalam loyang kecil berisi air hangat dan campuran garam.

"Dengan cara ini bisa buat peredaran darah jadi lancar, meredakan nyeri oto juga hyung biar kaki nya nggak sakit, manfaatnya banyak hyung, nanti hyung baca aja di internet, aku malas ngejelasinnya"

Mark terkekeh akan tingkah Haechan,   bibirnya yang terus mengoceh membuatnya semakin terlihat gemas.

"Terima kasih dear" Mark mengecup kepala Haechan

Sekitar 10 menit Haechan menyudahi kegiatan rendam kaki Mark, diambilnya handuk bersih yang disediakannya tadi, mengeringkan kaki Mark dengan telaten.

"Nah bagian kaki sudah selesai, aku bersihkan ini dulu, hyung lepaskan baju nanti aku akan pijat punggungnya hyung"

Selepas pergi nya Haechan ke dapur, Mark melepas kaos putih yang dipakainya, menaruhnya di atas kursi samping tempat tidur Haechan.





Kini posisi Mark duduk di atas tempat tidur Haechan sambil membelakangi Haechan yang berada di belakangnya dengan keadaan kaki Haechan yang melingkari pinggang Mark.

Itu kemauan Mark. Modus biar bisa pegang kakinya pikir Haechan.

Haechan menuangkan minyak ditanganya, dan kemudian dioleskan ke seluruh punggung Mark. Dan mulai memijat punggung Mark secara teratur.

Moment (Markhyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang