"Heii.. wajahmu kusut cuci muka, mandi sana.."Pria itu tersenyum tipis dan beranjak dari duduknya untuk mencuci wajahnya dengan tiba tiba air mata jatuh membasahi pipinya
"Kenapa malah nangis aku menyuruhmu mandi loh.." dia lelaki itu kekasihku. Kami saling mencintai.
Semenjak kejadian naas itu terjadi, lelaki di hadapanku makin terpuruk dan makin tertekan ia hidup tapi hanya raga ku lihat jiwanya kosong bahkan penampilannya sangat mengenaskan.
"Laskar.. jangan menangis lagi aku sakit melihatmu menangis.."
"Aku cinta kamu.."
Aku tersenyum pernyataan cintanya selalu membuatku senang serta gembira di waktu bersamaan "kalau begitu aku akan menunggumu di meja makan ya.."
Aku kembali ke meja makan tak lama Laskar datang masih dengan wajah lesunya ia duduk di hadapannku dan memakan makanannya dalam diam aku hanya memperhatikany masih dengan senyuman di wajahku.
"Oh iya.. kamu janji kan mau membawaku ke taman kota! Jangan lupa janjimu!"
Ia mendongak lantas tersenyum dan mengangguk aku kembali memperhatikannya makan dalam diam, andai aku bisa terus bersamanya ahh itu tak akan mungkin aku cukup nyaman di posisiku sekarang.
****
"Laskar lihat! Anak itu sungguh lucu.. ahh aku ingin memiliki anak seperti itu.."Perkataanku mampu membuatnya membeku dan aku merutuki perkataan yang baru saja terucap dari bibirku.
"Pelangi! Jangan-"
"Iya iya maap.. yaudah kita duduk aja ya.." aku mendorong tubuh Laskar ke sebuah bangku taman ia terus menatap wajahku membuatku risih.
"Laskar jangan tatap aku seperti itu.."
"Aku hanya ingin memuaskan hatiku menatapmu.. agar aku tak lupa bagaimana raut wajahmu.. aku benar benar merindukanmu.. kamu sangat jarang menemuiku.."
Aku menggaruk tengkukku merasa tak enak "aku tak bisa mendatangimu setiap waktu. Laskar mengertilah, tapi pasti aku akan menemuimu.."
Tubuhku terasa melayang oh tidak! Jangan sekarang ku mohon...
"Pelangi kamu.."
"Laskar Kurasa..."
Dengan kasar Laskar bangun dari duduknya dan menarik lenganku ke mobilnya. "Tidak Pelangi! Jangan pergi lagi! Aku tidak akan membiarkanmu meninggalkanku lagi!"
Aku menangis melihatnya yang nampak sangat membutuhkanku aku pun ingin menemanimu, tapi dengan keadaan seperti ini aku tidak akan bisa..
"Laskar.."
Ku lihat ia pun memejamkan matanya air mata turun dari kelopak matanya yang terpejam. "Kau baru datang sebentar!! Kenapa harus pergi lagi?! Aku sudah menantikan hari ini!"
Aku tak kuasa melihatnya yang kembali rapuh, aku menahan sakit di tubuh saat ia kembali menggenggam kedua tangannku yang kurasakan hanya hampa.
"Berjanjilah jangan tinggalkan aku.."
Aku mengangguk air mata masih terus mengalir dari sudut mataku.
"Aku janji.."
Tubuhku terasa makin melayang membuatku menutup mata. "Laskar.. antarkan aku.. sekarang.."
"Kamu sudah bilang tidak akan meninggalkanku?! "
Aku merintih sakit sambil terus air mataku jatuh menahan gejolak rindu dan sakit secara bersamaan "ak..aku tidak kuat antar aku pulang Laskar! Atau aku tak akan pernah bisa bertemu dengan mu lagi!..."
Ku lihat ia seakan tak terima tapi melihat tubuhku yang makin lemah ia akhirnya mengangguk.
****
Aku berlari ke sebuah pohon besar disini benar benar sejuk aku sangat berterimakasih Laskar mencarikan tempat ini untukku.
"Laskar lihat.. bunganya sedang bermekaran mereka indah.."
Aku menunjuk bunga yang ada di pohon itu tengah bermekaran. Laskar nampak terus menatap wajahku membuatku tersipu kembali.
"Aku sudah katakan jangan tatap aku terus!"
Ia tersenyum lantas memeluk tubuhku "sampai jumpa.."
Deg!
Perpisahan lagi..
Hal paling ku benci.. aku mengeratkan pelukannya walau kini tubuhku makin menghilang. "Aku akan datang-"
"Tidak perlu datang lagi.. " aku mendongak menatapnya ia tak ingin aku mendatanginya lagi apa ia sudah bosan akan kehadiranku?!
Ia melepas pelukan tubuhku dan berjalan tepat ke belakangku dia disana berjongkok di dekat batu nisan yang menampilkan fotoku sambil meletakan mawar biru kesukaanku.
Aku terharu ingin rasanya aku memeluknya dan meneriaki jika aku sangat mencintainya.
"Mawar ini untukkmu sebelum kamu pergi kamu minta di bawakan bunga ini bukan? Sekarang sudah aku berikan dan.. tunggu aku di sana Pelangi... I Love You.."
Aku melihat dia bangun dan berlalu dari hadapanku dengan kedua mataku aku melihat Laskar menaiki mobilnya dan melajukannya sekencang yang ia bisa.
Tabrakan keras membuat lututku goyah, disana mobil Laskar menabrak pohon besar membuat bagian depan mobil hancur parah.
Bibirku terbuka dan tak lama sebuah senyuman terbit merasakan tepat di belakangku dia hadir dengan sosok yang lain..
Dengan pelan aku putar tubuhku menghadapnya.
"Kamu.. kamu datang?"
Aku berbisik menatapnya tak percaya. "Sudah ku katakan aku akan menyusulmu.."
Aku kembali menangis dan berlari memeluknya erat tak ada batas pemisah, tak ada batas waktu kita akan selalu bersama.
"Aku cinta kamu Laskar!!.."
"Aku lebih mencintaimu.. aku tak bisa hidup tanpamu.. sudah ku coba tapi jiwaku kosong jika kamu tak selalu hadir di mimpiku atau kamu tak mengunjungiku..
Serpihan hatiku masih ada padamu.."
_END_
KAMU SEDANG MEMBACA
Serpihan hati [END]
Short Story[ONESHOOT!] Serpihan hati yang masih melekat diantara dua manusia.