4 O'clock (Vmin)

2.8K 60 8
                                    

"Sampai kapanpun kita tidak akan bisa sempurna tanpa salah satu dari member"

°°°°°°°°°°°

"What are you doing jimin--ah? Apa kau tidak merindukanku? Dibalik fajar ini kuliat senyum indahmu yang selalu kau pancarkan saat melihatnya terbit" senyum tulusnya terpancar begitu saja menginggat wajah manis seseorang yang selalu bersamanya dalam keadaan apapun Park Jimin namanya dia sesosok namja manis yang berhasil meruntuhkan benteng yang dibangun pria yang sedang menunggunya tiap hari ditempat yang sama, waktu yang sama dan mengharapkan orang yang sama mengunjunginya.

°°°°°°°°

Langkah kaki yang tergesa-gesa membuatnya menabrak semua yang ada dihadapannya ia sudah tidak peduli kepada kakinya yang sakit karna menabrak tembok ataupun badannya yang masih lelah dikarenakan perjalanan jauh menuju lokasi yang ingin ia datangi kini.

"Apa yang terjadi hyung?"

"Kenapa dia bisa sampai sakit?"

"Kenapa kalian tidak pernah memberitahuku?"

"Apa yang membuatnya jadi seperti ini?"
Pertanyaan beruntuan ia lontaran kan kepada sang hyung yang tak kunjung menjawabanya.

"Bisakah kau tenang tae? Semua orang juga terkejut selain kau" nada datar yang keluar dari mulut sang hyung kedua membuatnya bungkam matanya terpejam merasakan sesak didadanya menanyakan apa yang menjadi penyebab dari seorang park jimin masuk rumah sakit.

"Keluarga Park Jimin?" Suara dokter yang memanggil membuat atensi mereka teralihkan dari kegusaran hati yang dialami.

"Kami keluarganya" Jin mulai bersuara sebagai sang tetua

"Maaf tuan , tapi kami tidak bisa menyelamatkan tuan jimin dia sudah menderita selama 2 tahun ini dan ini adalah keputusan terakhirnya karna tidak ingin di kemo" Bagaikan suara petir yang menyambar mereka kaku terdiam menitihkan air mata yang tak terbendung lagi mendengarkan penjelasan dokter salah satu dari mereka telah tiada.

Apa yang harus mereka lakukan sekarang tanpa formasi lengkap?

Semuanya telah berakhir bukan?

Apa lagi yang mereka harapkan?

"Jimin hyung" Jungkook mulai berbicara menatap jimin yang telah terbaring kaku dihadapannya

"Wae,hyung?" Jungkook terjatuh menangis menatap salah satu hyungnya telah tiada

"Jimin-ah, apa kau sudah bahagia sekarang? Maaf kalau hyung tidak menjagamu dengan baik jimin. Berbahagiahlah disana karna penderitaanmu telah berakhir" Jin berbicara memegang tangan sang dongsaeng mungkin untuk terakhir kalinya dan menyampaikan satu fakta yang membuatnya sesak, fakta bahwa adiknya jimin telah tenang sekarang.

"Terima kasih karna pernah bergabung dengan bangtan jimin--ah" Yoongi mengelus sayang puncak kepala jimin untuk terakhir kalinya mungkin.

Namjoon Hoseok Taehyung, hanya menatap sosok kaku pucat jimin diatas ranjang rumah sakit tanpa mengucapkan sepata kata dari mulut mereka.

Merelakan bukankah hal yang paling sulit didunia?

Hantaman keras tepat pada dada taehyung menatap sahabat yang merangkap menjadi kekasihnya itu selama 4 tahun kini telah tiada didepannya matanya. Kemana ia selama ini? Kenapa ia tidak menyadari kalau jimin sakit? Penyesalan yang membuatnya menangis dalam diam.

Ruangan jimin dipenuhi suara tangis dari semua member kecuali tiga namja yang berdiri diambang pintu menahan isak tangisnya.

°°°°°°°


Tbc or End?

Maaf singkat, sengaja masih prolog kok
:)

BTS,NCT,SVT,EXO Story NC (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang