01| Bentuk cinta

144 12 7
                                    

Farsya mendapat tiga panggilan tak terjawab juga lima pesan, dan semua itu dari Yaza yang sengaja Farsya abaikan. Ia tidak mempedulikan ponselnya yang terus bergetar dan lebih memilih menikmati semangkuk bakso yang lebih mengiyurkan.

"Aya kamaren waktu gue gak masuk ada berita baru gak? Terus mbak surti sama mang tarno udah jadian belum?." Cerocos Tasya, sahabat Farsya.

Nama mereka memang hampir sama Farsya-Tasya tapi mereka bukan saudara kembar. Mereka sahabatan dari kecil banyak yang menduga mereka berdua adalah saudara kembar. Wajah mereka hampir mirip. Rambut Farsya panjang dan sedikit bergelombang dengan warna yang hitam pakat. Sedangkan Tasya memiliki rambut panjang lurus berwarna sedikit kekuningan tapi ia tidak pakai pewarna rambut. Memang dari lahir seperti itu karna ayahnya orang luar. Postur tubuh Tasya lebih tinggi dibanding Farsya. Bahkan kedua kompak mengenakan barang-barang Couple.

"Astaga Tasya! Masa sampe hubungan mbak surti lo harus perlu tau juga sih? Yang lebih elit kek Taehyung gitu atau gak Jeje slebew kamarin viral itu." Ucap Farsya sambil menyeruput es jeruk nya.

"Tapikan gue itu orang ketiga dalam hubungan mereka! gue yang bantuin mang tarno pdkt sama mbak surti! Jadi gue harus tau dong udah sejauh apa hubungan mereka. Tanpa gue mereka itu gak balakalan dekat! Kurang baik apasih gue menyatukan dua insang yang saling mencintai..''

"Iya-iya terserah lo."

"Aya handphone lo tuh bunyi terus, brisik tau gak!."

"Udah biarin aja gue sebel sama Aza."

"Kenapa lagi lo sama si Yayang Yaza lo itu?"

"Kepo bangat si."

"Yaelah ditanya baik-baik, awas aja lo curhat ke gue sambil nangis-nangis."

"Gak ada ya! nangis-nangis!."

"Alah...Trus kemarin itu apa? Baru juga ditinggal Yaza tiga hari udah nangis bombay lu."

"ish diem!."

"Ya liat deh, itu bukan Yaza?." Tasya menunjuk Yaza yang baru saja masuk ke kantin sambil membawa gitar.

Farsya mengikiti arah tunjuk tasya. Farsya menelan salivanya dengan susah payah melihat sosok Yaza yang bikin hatinya degdegan. Yaza berjalan menghampiri meja Farsya dan tasya. Rambut berantakan dengan baju yang keluar justru membuat nya terlihat macho.

Yaza mendaratkan bokong nya dikursi yang berhadapan dengan Farsya begitupun Bima-bimo ikut duduk di sebelah Yaza. ia mulai memetik senar gitarnya melantunkan lagu 'bentuk cinta eclat'

Aku tak tau apa yang lain

Darimu hari ini

Apa itu karena sapatu flat mu

Atau kuku mu yang baru kau warnai

Pernakah kau bertanya

Seperti apa bentuk air tanpa wadah

Farsya tersenyum malu, jantungnya semakin berdetak cepat. Wajahnya sudah seperti kepiting rebus. Yaza memegang tangan Farsya dan menciumnya  sebelum kembali memetik gitar. Farsya semakin gugup belum lagi mereka saat ini menjadi pusat perhatian. Bahkan ada juga yang ikut bernyanyi.

Pernah kah kau mengira

Seperti apa bentuk cintaa

Rambut warna-warni bagai gulali

Imut lucu walau tak terlali tinggi

Pipi chubby dan kulit putih

Senyum manis gigi kelinci

Membuatku tersadar bentuk cinta itu

Ya kamu

Yaza mengakhiri nyanyiannya sontak semua yang berada di kantin memberi tepuk tangan dan menggoda Farsya. Farsya yang wajah sudah memerah belum lagi detak jantungnya yang tak karuan. Ia menundukkan kepalanya, Gadis itu salah tingkah saat Yaza kembali menatapnya.

"Maafin aku ya, kemarin gak kabarin kamu." Pinta Yaza dengan begitu lembut seraya mengacak rambut Farsya membuatnya sedikit berantakan.

Yaza sempat tidak ada kabar kemarin setalah mengantar Farsya pulang. Sudah berapa kali Farsya mencoba menghubungi namun nomornya tidak aktif. Ia khawatir terjadi sesuatu pada Yaza.

Farsya tersenyum malu, "iya dimaafin." Sambil mengganguk malu-malu.

"OMG! Sadar woi disini banyak nyamuk!"

"Ya sirik aja lo Ta, makanya cari pacar sana biar gak ngenes amat" Celutuk bimo sambil menyeruput es-jeruk milik Tasya.

"Eh curut itu punya gue!." Protes Tasya berusaha mengambil es jeruk miliknya yang sudah di habisi oleh Bimo.

"Palit amat lo minum dikit juga."

"Gue kan masih haus Bimosaurus! Lo itu gak tau diri bangat ya. datang-datang langsung minum punya orang. Semoga aja pulang nanti lo itu ketabrak pohon kelapa bair buahnya jatuh kena kepala lo!." Cerocos Tasya, Bimo hanya mendengarkan sambil mengerakkan jari-jarinya mengikuti perkataan Tasya.

"Ih lo dengarin gue gak sih?." Tasya menampuk kepala bimo dengan buku.

"Lo berdua setiap ketemu pasti berantem terus, hati-hati! Yang sering berantem itu biasanya jodoh. Kan ada tuh Ftv judulnya 'Jodohku ternyata teman berantem ku' ada kan." Kata Bima sambil tertawa keras Yaza dan Farsya juga ikut tertawa.

"Ini lagi kukubima! Emang dasar ya lo berdua itu suka bangat gangguin gue. Bilang aja lo suka sama gue kan! Hayo ngaku." Tasya dengan pedenya membanggkaan diri seraya mengibaskan rambutnya berlagak sok cantik.

Bimo menjitak kepala Tasya. "Gue suka sama lo? Ya gak mungkin lah! Amit-amit gue suka nenek lampir kaya lo! Bisa-bisa keturunan gue pada hancur semua!."

"Udah deh kalian kenapa malah tambah berantam? Lo juga bimo ngalah aja sama cewe. atau  benar lagi lo suka sama tasya." Goda Yaza menaik turunkan alisnya.

"Terserah lo pada! muak gue disini lama-lama." Bimo beranjak dari duduk kemudian keluar dari kantin disusul oleh Bima.

"Huh aman." Farsya menghembuskan nafas lega.

"Pergi Yuk." Ajak Yaza lalu mengandeng tangan Farsya membawanya keluar dari kantin yang sedah sepi itu.

"Lah kok gue ditinggalin."

"Dasar teman sama musuh gak ada bedanya!." Gumam Tasya kesal.

°°°

dengan langkah beriringan beberapa pasang mata yang melirik mereka merasa iri dengan keserasian pasangan kekasih itu. keduanya berjalan ke arah belakang menuju taman sekolah.

Yaza menoleh sembari tersenyum. Kemudian tanpa segan ia meraih tangan Farsya dan mengenggamnya erat. Farsya membalas senyuman Yaza, Jantungnya berdetak cepat padahal ia sudah cukup lama pacaran dengan Yaza. Rasanya tetap sama seperti saat pertama kali jatuh cinta degdegan.

"Kemarin itu kamu kemana si? aku telpon gak aktif aku hubungi bima-bimo juga gak dibalas, gak biasanya kamu pergi tanpa kabarin aku."

"kemarin aku ke bandung mendadak. Oma masuk rumah sakit jadi aku buru-buru sampe lupa bawa Hp, mungkin waktu kamu telpon Hpnya udah mati makanya gak aktif." Yaza mencoba menjelaskan seraya mencubit pipi Chubby Farsya. Farsya menapis tangan Yaza sembari mengusap pipinya sakit karna ulah Yaza.

"Kok kamu gak ajak kamu jenguk Oma kan aku juga  pengen ketemu." Farsya cemberut.

"Iya maaf, nanti lain kali kalau ke bandung aku pasti ajak kamu lagi." Yaza mengusap kepala Farsya dengan sayang.

"Janji ya, Kalau ke bandung ajakin aku. Sekalian kita liburan gitu aku pengen jalan-jalan keliling kota bandung. pasti seru apalagi sama kamu." kata Farsya dengan senyum mengembang

"Nanti kalo udah libur kita nginap di villa punya papaku disana. Sekalian ajak yang lain juga."

"Aaa....gak sabar! Pasti seru bangat kalo rame-rame." Sorak Farsya tersenyum lebar Yaza hanya menganguk sembil tersenyum tipis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Yaza & FarsyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang