Prolog

29.5K 185 7
                                    

Prolog

"Kenapa?" Kata itu yang selalu keluar dari bibirku.

Lelah, aku dengan semua ini. Rasa sakit yang kadang bercampur dengan nikmat membuat diriku lemah.

Tiga bulan sudah aku seperti ini, dikurung di sebuah apartemen mewah yang memiliki banyak fasilitas yang memanjakan.

Aku rindu rumahku, yang dulu ku singgahi dengan ayah dan adikku. Memang bukan rumah besar tapi aku bahagia tinggal disana.

Semenjak kebangkrutan ayahku, aku tinggal di sebuah rumah yang ayah beli dari sisa harta yang ia punya. Hidupku yang dulu hingar bingar digantikan dengan diriku yang pekerja keras demi membiayai adikku yang masih duduk di kelas dua SMA.

Ayah meninggal setelah penyakit jantung yang menyerangnya.

Disaat saat seperti itu aku sama sekali tidak sendirian, ya, walau memang ada adikku tapi entah lah, rasanya sepi.

×÷×÷

Seorang lelaki tampan berusia dua tahun lebih tua dari ku. Dia, satu satunya orang yang mendekat dan menemaniku di saat ayah bangkrut, dan dia juga ada saat meninggalkannya ayah ku.

Aku memang mengenalnya sejak kita kuliah, dia seniorku di kampus, dia baik dan sangat perhatian. Bahkan dia rela meluangkan waktunya yang sangat sibuk tentunya, hanya untuk bertemu denganku.

Bahkan kini biaya masuk kuliah adikku dia yang menanggungnya. Kampus itu, sangat di incar banyak orang, salah satunya adik ku. Kampus itu sama sekali tidak menerima beasiswa, membuat aku dan adik ku bingung.

Tapi akhirnya adikku bisa mendaftar di kampus itu setelah dia mengurusi administrasi. Dia sama sekali tidak mau menerima uang yang aku berikan untuk mengganti uang tersebut.

Itu semua adalah kebaikanya, masih banyak lagi memang kebaikan kebaikan lainnya. Tapi, kurasa tidak perlu kita bertau, karna setelah dia melakukan 'itu' kepadaku, pandanganku sedikit berubah tentangnya.

Baik memang dia pria baik, jahat dia juga jahat.

Dia merenggut mahkota berhargaku, dan kini selalu memintaku untuk melakukan hal-hal kotor ia inginkan.

Lalu, aku? Apa kah aku tak berusaha melawan?

Sudah, aku pernah berkali-kali melawan saat masih awal-awal dia melakukan itu. Tapi apa yang terjadi setelah nya, aku hanya bisa berbaring di ranjang seharian penuh, bahkan pernah sampai tiga hari ku tak bisa turun dari ranjang.

Sebegitu kasarnya permainan nya saat aku berusaha melawan. Itulah yang membuat aku tak berani melawan, tapi tak juga menerima sentuhan-sentuhannya di tubuh ku ini.

Kini, untung tamu bulanan ku datang, menyelamatkan ku dari perbuatannya. Kali ini aku bersyukur dengan datangnya haid. Walau sakit perut membuat ku sedikit tersiksa, tapi lebih baik dari pada harus menlenguh di bawah lelaki itu.

Aku terduduk di closet yang tertutup, pikiran ku terbang saat bersama ayah dan adikku dulu. Menikmati perjalannan laut menyebrangi perbatasan, menuju Philipina.

Menikmati indahnya pemandangan laut, dan fasilitas yang ada di kapal yang kita tumpangi.

Brak

Pintu kamar mandi tiba-tiba terbuka, menampilkan lelaki yang kini hanya menggunakan handuk yang di lilit di pinggangnya. Membuat pikiranku buyar.

"Emi~~" pangilnya sensual, matanya menajam.

Matanya tajam menatapku, apa yang salah, aku masih menggunakan pakaianku. Aku tak menggodanya juga kan, tapi kenapa tatapannya seperti ingin melahapku, dan juga dia tau kalau aku sedang dalam bulanku.

Ada apa dengan dia, Oh Tuhan, tolong Selamatkan aku, sepertinya ini bahaya.

Senyum nya tiba-tiba mengembang, Tuhan, aku semakin takut, ditambah dia mulai melangkah maju.

Aku tak bisa mundur sama sekali, dia, sudah ada di hadapan ku saat ini. Mengelus bibirku lembut.

"Kau memang sedang haid, tapi, sepertinya bibirmu ini masih bisa memuaskannya." Senyumnya, ini benar-benar bahaya.  "Blowjob, Honey," lanjutnya. Kupikir hari ini sampai beberapa hari kedepan aku tak akan di buat susah seperti ini, nyatanya, malah lebih menakutkan.

Perlahan tapi pasti, dia maju dan melumat habis bibir ku.

^.^.^.^.^

Haii, new story.

Semoga kalian suka dan Menikmati cerita ini dari awal sampai akhir.

Next or unpub?

Dengan otak yang macet macet ini, I wish this story to be continue.

Vomen di tunggu.

POSSESIVE BEST(BOY)FRIEND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang