Halo ... Apa kabar? Masihkah ada yang baca cerita ini? hahaha. Setelah melewati masa diskusi yang panjang cerita ini akan di lanjutkan sesuai dengan yang sudah di rencanakan. Namun untuk jadwal update-nya tidak menentu alias kalo saya gak sibuk, insyaAllah bakalan sering update hehehe.
Enjoy and Happy reading~! Salam hangat dari Sporadisendu.
Mentari telah menyapa dengan hangatnya pagi ini. Sesuai perjanjian tadi malam, kini para pasukan Damahwaya satu persatu mulai berkumpul di kediaman Lokantara bersaudara untuk bersiap pergi menuju Villa.
"Ini siapa lagi yang belum datang?" tanya Ferdy.
"Mahesa sama Ishana, Fer," ujar Ciara.
"Kebiasaan banget tuh anak berdua," ujar Rayya.
"Coba telpon Hesa, Jun," suruh Nara kepada Juna. Tanpa menunggu lama Arthajuna pun menelepon Mahesa. Setelah dering ketiga, telepon itu pun tersambung.
"Dimana lu?" tanya Juna kepada Hesa.
"Salam dulu baru nanya," protes Mahesa kepada Juna.
"Lah iye ... Assalamu'alaikum Aa Hesa cakep," ujar Juna dengan nada sedikit bercanda.
"Wa'alaikumsalam sayang. Kenapa yang?" tanya Mahesa di sebrang sana.
"Kon nengdi cok? Yang lain udah ready nih tinggal lu sama Isha aja yang di tungguin."
"Lagi nunggu Isha dandan, biasalah," ujar Mahesa.
"Lima menit lagi gak nyampe lu orang gue tinggal, gak mau tau." Telepon itu pun di putus sepihak oleh Juna.
Dua puluh menit berlalu Mahesa dan Ishana akhirnya menampakkan batang hidung mereka.
"Assalamu'alaikum," ujar keduanya yang di sambut tatapan tak menyenangkan dari kedelapan belas pasang mata disana.
"Lama bener lu, untung gue baik ... gak jadi lu orang gue tinggal," ujar Juna yang nampak kesal.
"Ya maaf atuh, Jun ... Isha nih lama banget kalo dandan gue aja nunggunya pegel,"ujar Mahesa yang hanya di respon oleh senyuman tak berdosa dari Isha.
"Yaudah, ayo berangkat," ujar Ferdy. Akhirnya mereka pun berangkat menuju villa yang sudah di sewa oleh Juna.
﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋
Setelah perjalanan selama kurang lebih 4 jam mereka pun sampai ke tempat tujuan. Villa yang terletak di kota Batu, Malang. Suasana yang jauh dari hiruk-pikuk kegiatan manusia dan alam yang masih nampak asri membuat semua yang berada disana tertegun tak terkecuali seseorang yang nampak biasa saja, seperti ... dia sudah sering sekali mampir ketempat ini.
"Jun, lu serius kan gak dapet endorse 1M?" ujar Janu yang masih penasaran sambil melihat-lihat kesekitaran villa.
"Kalo gue dapet endorse segitu gedenya, gak bakalan lagi gue temenan sama kalian," canda Juna yang tak lama mendaratlah sebuah pukulan di atas kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damahwaya
Teen Fiction⠀ᨳ᭬ ╱ 生年 ˒ OO。᭕ ❝ Terpadu tanpa jiwa yang ragu di antara belenggu waktu, relasi dua puluh rasa kelabu. Switzerland van Java, Tuhan beri uji kami di penyinggahanmu. Sebab itu, juntai afeksimu 'tuk kam...