01

1.3K 122 42
                                    

So this the first chap hope you like it :). Tekan bintang jangan lupa ;).

-----------------------------------------------------

" Haruskah besok kau pergi?" Itu adalah pertanyaan kesekian kalinya dari Sehun untuk yeoja cantik berambut hitam panjang di depannya yang tengah menata pakaiannya ke dalam sebuah koper.
" Sehun, aku harus pergi. Tak lama hanya 2 hari kok" Ucap yeoja itu sedikit kesal karena daritadi namjanya itu terus bertanya pertanyaan yang sama.
" Irene" Panggil Sehun pelan lalu berjalan memeluk Irene dengan erat.
" Hei ada apa?" Ucap Irene balas memeluk erat Sehun.
" Entah kenapa aku tak ingin kau pergi. Jangan pergi ku mohon" Ucap Sehun yang malah di balas kekehan Irene.
" Kau ini kenapa sih? Aku hanya ke Seoraksan 2 hari kenapa kau seperti ini, saat ku tinggal ke Jepang seminggu dengan Joy dan Seina kau tidak seperti ini. Sehun hanya 2 hari oke lagipula itu kan tempat wisata" Ucap Irene sabar menghadapi namja yang 3 tahun lebih muda darinya itu.
" Jangan pergi" Guman Sehun lirih, Irene menghembuskan nafas pelan.
" Sudah malam Sehun istirahatlah" Ucap Irene melihat jam di dinding yang menunjukkan pukul 11 malam. Sehun sedang di apartment Irene sekarang, itu kebiasaannya untuk menghabiskan seharian penuh dengan Irene sebelum yeoja itu pergi berlibur.
" Berjanjilah jika kau takkan pergi" Ucap Sehun menatap Irene dalam.
" Sehuuunnn" Rengek Irene, tapi Sehun tetap setia pada pendiriannya.
" Berjanjilah dulu" Ucap Sehun pelan tapi tegas.
" Kenapa kau seperti ini? Aku tak bisa membatalkannya aku sudah berjanji pada Seina dan Joy. Ijinkan aku pergi ne, aku akan menelphon setiap saat ne Sehun-ah" Mohon Irene, Sehun hanya menghembuskan nafasnya pelan.
" Baiklah" Ucap Sehun akhirnya meski berat, tapi melawan Irene sama saja melawan tembok karena Irene tipe pemaksa dan keinginannya harus di turuti.
" Gomawo, sekarang ayo istirahat" Ucap Irene senang, Irene lalu menarik Sehun untuk tidur bersamanya hanya tidur di sampingnya sambil memeluknya erat.

Sehun terbangun saat matahari menganggunya, indera pertama Sehun yang bekerja adalah hidungnya, ia mencium wangi masakan yang jelas berasal dari dapur. Sehun bangun, mencuci wajahnya lalu berjalan menuju ke dapur. Saat tiba matanya menemukan Irene yang sedang menata makanan di meja makan.

" Pagi" Sapa Irene ceria entah mengapa senyum Irene membuat rasa takut Sehun kembali muncul tapi Sehun sudah mengijinkan Irene pergi bukan.
" Pagi" Balas Sehun lalu duduk di hadapan Irene.
" Aku memasak banyak makanan kesukaanmu, ayo makan" Ucap Irene senang, senyum bahkan tak luntur dari bibirnya.
" Sepertinya kau senang sekali" Komentar Sehun datar.
" Sehuuunnn, aku janji akan menelphone mu setiap saat. Aku berangkat jam 9 nanti" Ucap Irene pada Sehun yang sedang menikmati makanannya dengan tenang.
" Hm hati-hati dan telphone aku setibanya disana" Ucap Sehun dengan anggukan.
" Arra, ayo makan yang banyak" Ucap Irene masih dengan senyumnya. Sehun tetap saja merasa aneh, kenapa ia sangat takut kehilangan Irene.

-

" Yak Lee Seina apa yang kau lakukan di kamarku oeh?!" Pekik Kai karena saat ia baru keluar kamar mandi ia malah menemukan yeojanya duduk di tepi ranjangnya untung Kai sudah memakai celana meski topless.
" Tsk biasa saja tuan Kim tak perlu berteriak" Kesal Seina langsung menghampirinya lalu memukul kepala Kai keras.
" Lagipula sedang apa kau disini?" Tanya Kai mengusap kepalanya yang Seina pukul.
" Kau tidak suka aku disini?!, baiklah aku pergi!" Kesal Seina akan berbalik tapi Kai sudah lebih dulu menarik Seina ke dalam dekapannya, wajah Seina tepat mengenai dada bidang Kai yang topless.
" Mianhae, aku hanya kaget tadi" Bisik Kai di telinga Seina.
" Kau menyebalkan tahu!" Ucap Seina masih kesal.
" Mianhae" Bisik Kai lagi.
" Geureu, anggap aku memaafkanmu" Ucap Seina akhirnya.
" Jadi kau tidak maafkanku?" Tanya Kai menatap Seina. Seina menggeleng sebagai jawaban. " Geureu, aku akan buat kau memaafkanku" Ucap Kai lalu mendorong Seina ke tempat tidurnya setelah itu menggelitiki Seina hingga ia tertawa sambil menangis.
" Baiklah, baiklah ku maafkan. Tolong berhentilah Jongin" Ucap Seina sambil menahan geli.
" Kenapa tidak dari tadi" Ucap Kai lalu beranjak mengambil salah satu kemejanya dari lemari dan mulai memakainya.
" Kau bekerja?" Tanya Seina yang ikut menghampiri Kai.
" Kenapa? Kau ingin habiskan waktu di ranjang bersamaku" Ucap Kai yang lagi mendapat pukulan di kepala oleh Seina.
" Byuntae!" Kesal Seina.
" Kenapa hobi sekali memukulku sih?" Kesal Kai mengusap kepalanya lagi, sementara Kai mengusap kepalanya Seina nembantu Kai merapikan kemejanya dan memasangkan dasinya.
" Aku akan ke Seoraksan jam 9 ini dengan Joy dan Irene oenni" Ucap Seina setelah selesai memasang dasi Kai.
" Kenapa mendadak?" Tanya Kai yang sedang meraih jasnya.
" Sebenarnya tidak mendadak, ini rencana sudah lama tapi entah kenapa baru terealisasikan sekarang" Jawab Seina, ia mengamati Kai yang sedang merapikan rambutnya dan memakai parfum.
" Begitu, berapa lama?" Tanya Kai.
" Hanya 2 hari, aku akan kembali sebelum ulang tahunmu" Jawab Seina yakin.
" Baiklah hati-hati dan telephone aku saat sampai mengerti?" Ucap Kai menyentil hidung Seina.
" Siap tuan" Jawab Seina cepat.
" Cium dulu sebelum aku berangkat" Ucap Kai lalu menunjuk pipinya tapi bukannya mencium pipi Kai Seina malah mencium bibir Kai sekilas.
" Silahkan berangkat, oh ya aku membuatkanmu bekal aku menaruhnya di meja ruang tamu, kaja" Tarik Seina pada Kai yang masih kaget karena tak biasanya Seina menciumnya, Kai lah yang biasanya memulai ciuman.

Remember You (EXO Velvet)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang