(3) Gunung Es Triples

27 0 0
                                    

"hey, ngelamun aja. Mikirin apa sih ? itu si botak ngeliatin lu terus, ati-ati lu kena hukum. Tau kan gimana kejamnya guru sejarah ?" bisik ariana.

"engga papa kok, cuman bosen aja." ujarku ke ariana. Sebenernya sih masih bête sama Vano gaara-gara ninggalin aku sendiri ke Texas, kan jadi ga ada yang bisa diajak shopping lagi kalo gini. Ya keles aku ngajak si muka datar alias Sean, yang ada entar dikira shopping sama gunung es tripleks. Ngomongin tripleks aku jadi keinget kejadian yang pas itu lagi, aduh memalukan sumpah! Itu kata-kata yang bodoh beneran. Entar dia makin ke ge-eran lagi tapi emang dia itu meng---

"Auu! Gunung es tripleks menggoda !!!"

Ups.

"apa maksud dari kata-kata itu ms.Kingsley ?"

Shit. Double shit. Triple shit.

Aku mengeram kecil sambil menatap tajam kearah Ariana, karena ulah dialah yang menginjak kakiku aku jadi menjadi perhatian seluruh kelas termasuk si botak alias guru sejarah. Aku melirik kearah sean, dia tersenyum penuh arti kearahku. Shit. Matilah riwayatmu Mikayla Anderson Kingsley, anak baru yang sudah mempermalukan dirinya di de-

"ngelamunin apa lagi kau ms.Kingsley ?"

Aku mengerjapkan mataku beberapa kali sambil menatap polos si botak, aku tersenyum penuh arti saat mengatakan si botak dalam hatiku, tak lama ketawaku pun meledak.

"si botak" ucapku disela ketawaku yang membahana di interior kelas ini, murid-murid yang lain ikut tertawa mendengar ucapanku.

Oh shit, mungkin ini kesalahan besar.

"ms.Kingsley, kau ruang BP sekarang!" perintah pa botak penuh penekanan.

----

Kayanya sial banget aku hari ini. Udah ketahuan ngelamun di kelas, malu-maluin diri sendiri di depan semua murid dikelas, dan jadi OB dadakan. Yup, hukuman dari si pa botak ini, harus bersihin toilet. Seluruh toilet. Kurang waras mungkin guru yang satu ini.

"jadi dari tadi dikelas mikirin gw ya ?"

Oke, apalagi sekarang ?

"cie Kayla mikirin Sean" kata Sean sambil mencolek daguku.

"emang gw bilang gw lagi mikirin lu ?" ketusku

"jutek banget sih bu OB" balas Sean melipat tangan sambil menyender di tembok toilet.

Dia keliatan keren.

"ngapain sih lu disini? Ini toilet buat perempuan mr.senders" kataku teringat kalau sekarang kita lagi didalam toilet putri, dan dengan cueknya cowo yang satu ini masuk kesini.

Sean hanya menaikan sebelah alis untuk menjawab pertanyaanku. Sial sikap cueknya balik lagi.

"gw ulang ya, ini itu toilet cewe dan lu itu cowo." Ulangku penuh penekanan sambil terus mengepel.

Lagi-lagi Sean hanya acuh sambil menaikan kedua pundaknya.

"lu ngapain sih disini ?" tanyaku mulai kesal dengan sikapnya yang berubah-ubah.

"nemenin lu." Ucapnya acuh

"daripada lu nemenin gw ya, mending lu gantiin gw jadi OB karena gw udah lapar mau ke kantin. Bye-bye Sean!!" kataku cepat memberikan lap untuk ngepel, lalu meninggalkannya yang masih terbengong. Aku berlari sambil tertawa tanpa mempedulikan siapapun.

Entar dikira orang gila lagi ? ah biarin yang penting ga kena amukan macan.

"heh! Lu kenapa lari-larian gitu sambil ketawa lagi?" Tanya ariana saat aku dengan sulitnya mencari gadis mungil ini di kantin yang luas.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 01, 2014 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Best Mistakes(slow updates)Where stories live. Discover now